O4.

51 11 3
                                    

Pria itu kembali tertawa mengingat senyum gadis yang bersama nya seharian ini. Angin malam yang dingin menusuk permukaan kulit nya, tapi bibir nya tidak bisa berhenti tersenyum melihat gadis yang berpose di polaroid di tangan nya.

"Langit nya aneh! Sebelah sana seperti ingin hujan, kenapa di sini sangat cerah?" Gadis itu mendongakan kepala nya menatap langit dengan tatapan bingung. Jungkook mengikuti arah tatapan tzuyu dan benar saja langit nya berbeda.

Jungkook terkekeh melihat tzuyu dari samping. "Berpose lah, aku akan memotret mu" mendengar suara jungkook gadis itu menoleh ke arah jungkook lalu kembali menatap langit dan menutup mata nya. Jungkook mengarahkan kamera nya dan memotret tzuyu.

Mata nya beralih pada polaroid lain di tangan nya. Gadis yang seharian bersama nya telah mengalihkan dunia nya, semua yang gadis itu lakukan tak pernah luput dari pandangan nya. bagaimana cara gadis itu tersenyum, tertawa, kesal. Semuanya terekam dengan baik di otak nya.

Jungkook menggengam tangan tzuyu, menjaga agar gadis itu tidak kehilangan keseimbangan saat berjalan di jembatan kecil yang menghubungkan kapal dan daratan.

Suara alunan piano mengalihkan perhatian mereka, di susul suara merdu seseorang. Street singer, banyak orang yang menonton pertunjukan itu.

"Ingin melihat nya?" Tanya jungkook. Tzuyu menganggukan kepala nya antusias lalu berjalan lebih dulu meninggalkan jungkook. Pria itu hanya terkekeh melihat tzuyu lalu segera menyusul tzuyu,gadis itu sudah berdiri paling depan dengan mata berbinar menonton.

"This was the very first page
Not where the story line ends
My thoughts will echo your name, until I see you again." tzuyu yang bernyanyi pelan mengikuti sang penyanyi tak luput dari pandang jungkook. pria itu , terus menatap tzuyu seakan tiada hari esok untuk melihat nya.

"Kau tau lagu nya?" Tzuyu yang masih menikmati lagu menoleh ke arah jungkook yang bertanya sambil menatap nya. Jarak mereka terlalu dekat karena berdempetan dengan penonton lain, hal itu membuat tzuyu gugup. Pipi nya memerah begitu kening nya hampir mengenai hidung tajam jungkook, sontak gadis itu mundur selangkah dan mengalihkan pandangan nya.

"Iy, ya. bukan kah lagu ini sedang ramai di putar. kau benar-benar tak tau lagu ini?" Tanya gadis itu sedikit gugup

Jungkook menggeleng kan kepala menjawab pertanyaan tzuyu

Tak terasa lagu yang di bawakan sang penyanyi sudah berakhir, tiba-tiba saja jungkook mendatangi pria yang menyanyi tadi dan sedikit berbincang dengan jungkook yang menujukan ponsel nya. Tzuyu menatap jungkook bingung. Pria itu dan jungkook mengangguk, lalu jungkook mengambil mic yang berada di depan penyanyi tadi dan berdiri di sebelah piano itu.

Tzuyu mengerti, jungkook akan bernyanyi! Suara denting piano kembali menyapa telinga tzuyu, membuat beberapa orang mulai bertepuk tangan dan bersorak menyambut jungkook begitu pun dengan tzuyu yang bertepuk tangan dengan antusias menunggu suara jungkook.

Di sisi lain, gadis itu bergelung di selimut tebal nya. Dan tertawa menatap polaroid di tangan nya. Senyum nya Tak pernah lepas dri bibir cantik gadis itu.

Ia tak sabar menunggu hari esok dan kembali bertemu dengan pria bergigi kelinci itu dan mengetahui nama nya. Tzuyu sengaja tak memberi tahu lokasi mereka bertemu, karena tzuyu sadar brosur list tempat yang akan ia kunjungi ada di tangan jungkook.

Dengan mata tertutup, tzuyu kembali mengingat pertemuan terakhir nya dengan jungkook saat mereka akan berpisah di stasiun bawah tanah.

Lagu enchanted terus terdengar di telinga tzuyu, di malam bertabur bintang bersinar itu hampir seluruh cafe yang tzuyu dan jungkook lewati memutar lagu enchanted.

"Apa kau kedinginan?" Tzuyu menoleh menatap jungkook di samping nya

"Tidak" jawab tzuyu singkat, gadis itu membeku saat tangan jungkook menyentuh rambut nya. Pria itu mulai merapikan rambut tzuyu yg tertiup angin malam, dan merapikan nya dengan menutupi leher jenjang tzuyu. "nah begini lebih baik" jungkook mengelus pelan rambut tzuyu dan semakin membuat tzuyu gugup.

"Bagaimana dengan mu? Apa kau kedinginan?"

"Sedikit"

Tzuyu langsung terlihat khawatir, mimik wajah nya yg semula gugup langsung berubah dalam sekejap. "Benarkah? Ayok kita beli heatpack, atau syal? Bagaimana kita-" ucapan tzuyu terhenti saat jungkook meraih tangan nya dan menggengam nya.

"Begini lebih baik" dengan senyum jungkook kembali melangkah dengan tzuyu yang masih membisu tapi terlihat jelas pipi nya yang memerah, ada desiran aneh di perut nya saat jungkook menyentuh rambut atau tangan nya. Tzuyu sedikit mendongak dan menatap rambut jungkook dari belakang, bibir nya tak bisa menahan senyum nya.

"Bekerja dengan baik" gumam jungkook pelan, hangat nya tak hanya di tangan tapi menjalar sampai telinga dan hati nya hahaha.

Tzuyu menutupi wajah nya yang memerah dengan bantal nya, teriakan tertahan terdengar. Senyum lebar terus terpantri di bibir tzuyu, ia tak menyangka akan bertemu pria seperti jungkook yang mengikuti nya seharian, menghiburnya, menurutinya, menjaganya.

Bahkan sampai sekarang ia tak tau siapa nama pria yg bersama nya seharian ini, tapi tentu saja tzuyu merasa senang. Di perlakukan dengan baik tanpa menuntut apa pun, sangat jarang orang di sekitar tzuyu yang mengikuti kemauan nya dalam hal sekecil apa pun. Semua seakan di program untuk tzuyu, entah pakaian makanan segala nya. Ia jarang bertemu orang tua nya, mereka hanya akan mengatur semua nya melalui tangan kanan ayah nya.

Tzuyu sering kali mengikuti acara kolega ayah nya untung mewakili perusahaan milik keluarga nya, Senyum palsu, banyak topeng, semua nya penuh kebohongan. Mereka hanya tersenyum dengan omong kosong yang manis untuk uang. Tzuyu tersenyum sendu mengingat lusa ia harus kembali menjalani hidup nya seperti biasa. Atau tidak?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just One Day <3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang