“Ya berarti dia udah kasih lampu hijau kan, Ri?” tanya Naila sehabis mendengar cerita Riri
“Tapi dia tuh masih labil banget , Nai” balas Riri yang tengah bingung dengan hatinya saat ini
“Udah Ri jangan terlalu di 'iya'in banget” Saran Mika yang sedari tadi masih fokus dengan cerita Riri walapun sambil menghabiskan makanan yang ada di genggamannya “Lo jangan terpaku sama dia yang gak ada kepastiannya” lanjut Mika
Riri kembali menghembuskan nafasnya, ia benar- benar bingung, ingin menolak tetapi perasaannya sudah begitu nyata. Sesulit ini ternyata untuk serius pada satu orang, pikir Riri.
“Udah sih, Ri, katanya juga kan lo masih belum minat untuk berkomitmen kan? Jadi tandanya lo juga masih enak dengan keadaan yang 'ngambang' gini kan?” tanya Naila yang sedikit menyadarkan Riri dengan komitmen kepada dirinya sendiri
“Ya tapi gak yang gini juga sih, Nai. Masa gini amat”
“Yauda, ikutin aja deh kata hati lo Ri. Jalanin dulu jangan galau-galau terus nanti yang ajarin gue MTK siapa lagi” ucap Mika di susuli dengan tawa khasnya. Riri dan Naila jadi emosi mendengarnya, disusuli dengan gelak tawa ketiganya
“Emang cowok tuh susah ya buat di tebak, apalagi yang masih pengen nemplok sana nemplok sini” diiringi lagu yang tadi Riri pilih ketiganya kembali bercerita tentang kisahnya masing-masing
===F R E U N D===
KAMU SEDANG MEMBACA
F R E U N D
Dla nastolatkówAriella berada di suatu tempat yang memulai kisahnya bersama seseorang sejak hari itu. Sudah sangat lama rasanya tetapi ingatan itu terus membekas layaknya baru terjadi kemarin, begitu hangat diingatannya dan begitu nyata dilihatnya setiap Ariella b...