Alvaro

145 40 40
                                    

Kring... Kring ... Suara jam berdering membuat Agatha kaget terbangun dari tidurnya, suara itu juga yang menyebabkan Agatha jatuh ke lantai dan membuat siku bagian kirinya bengkak karna terbentur lantai yang cukup keras.

"Awww" desis Agatha meringis kesakitan, lalu dia berjalan menuju kamar mandi bersiap-siap untuk berangkat sekolah.

Sesampainya  di bawah

"Pagi mah" sapa Agatha ramah dengan senyum andalannya

"Pagi juga sayang" sahut Anah sambil menyiapkan sarapan pagi untuk mereka berdua, karna memang ayah Agatha sudah lebih dulu pergi untuk selamanya.

Beberapa menit kemudian

"Sayang, nanti pulang sekolah kamu jangan lama-lama yah" pinta Anah dengan suara lembutnya sambil mencium kening anak semata wayangnya itu.

"Emang mama mau kemana?"

"Mama pengen nitipin kamu ke sahabat Alharhum papa dulu, selama mama di singapur kamu tinggal sama mereka yah?" Ucap Anah kepada anaknya, anak yang pernah dia sia-siakan dulu, anak yang pernah ingin dia bunuh, anak yang selalu membuatnya ingat dengan masa lalu yang kelam itu. Ya Anah sangat menyesali perbutan yang keji itu dan sekarang dia sangat menyayangi anak yang ada di hadapannya ini.

"Agatha nggak bisa nolak sama permintaan ini ya mah?" ucap Agatha lembut, bahkan sangat lembut. Saat ini Agatha hanya memandang nanar mata ibunya, dia tidak pernah menolak apa yang di minta oleh ibunya.

"Maaf sayang, mama nggak mau ada penolakan di sini!" ucap Anah dengan tegas dan penuh penekanan di setiap kata membuat Agatha terpaku membisu.

****
Derungan motor menyambar telinga suara klakson mobil berbunyi bersautan, entah mengapa hari ini ibu kota di padati dengan kendaran. Terlihat laki-laki yang hendak menerobos macetnya jalanan.

"Sial , gue bisa telat lagi kalau kaya gini" gerutu laki laki itu kesal.

Sepertinya ke beruntungan berpihak pada dirinya hari ini, gerbang masih terbuka lebar dan belum ada suara bell berdering.

"Widih tumben lu nggak telat" ucap salah satu siswa kepada Max

"Cowok ganteng mah bebas" ucap Max dengan santai, sambil berjalan menuju tempat duduknya yang terdapat di belakang

KBM berjalan dengan lancar setelah bel masuk berbunyi, lain halnya dengan kelas 11 ipa satu yang akan ke kedatangan murid baru di kelasnya.

"Bu Ruri bu Ruri" ucap salah satu siswa mengisaratkan membuat semua yang ada di kelas berlari menuju meja masing-masing, tak lama ke mudian Bu Ruri memasuki kelas yang di ikuti  cowok tampan di belakangnya, warna  rambutnya hitam, matanya indah, hidung mancung, kulit putih dan bibirnya tipis membuat siapa pun yang melihatnya jatuh cinta, dia pun sangat tinggi. Terlihat sekali dialah anak baru yang sering di bicarakan oleh guru di sekolah ini. Mata Agatha membelalak sempurna saat tau siapa anak baru yang akan menjadi teman sekelasnya itu.

"Pagi anak-anak sebelum ibu mengawali materi hari ini, ibu membawa anak baru yang sebentar lagi akan menjadi teman kelas kalian" ucap Bu Ruri ramah, laki-laki itu hanya diam melihat sekeliling kelas. Saat matanya sedang menyapu ruangan tiba-tiba dia melihat sosok yang tak asing lagi baginya, sosok yang selama ini dia rindukan, sosok yang selama ini dia cari-cari, dan kini bagaikan waktu yang menjawabnya, menjawab dari setiap pertanyaan yang dia lontarkan tanpa adanya jawaban.

"Silakan perkenalkan dirimu nak" ucap Bu Ruri ramah, cowok itu berjalan dua langkah maju ke depan untuk memperkenalkan dirinya di kelas, banyak perempuan yang memandangnginya dengan tatapan seakan-akan ingin memangsanya.

"Perkenalkan nama saya Alvaro, saya pindahan dari Bandung, dan saya mohon bantuannya untuk beradap tasi di sekolah ini" ucap Alvaro memperkenalkan diri sambil melirik pada sosok wanita yang sangat dia cintai. Ya, dialah Agatha wanita yang dia sangat rindukannya selama ini.

Alvaro berjalan menuju tempat duduk setelah Bu Ruri mempersilahkan dirinya untuk duduk bersama ojan tepatnya di sebalah kanan Agatha. Agatha yang mengetahui jika dirinya sedang di tatap tersipu malu dan Kini dia merasa sangat canggung dengan kehadiran Alvaro di dekatnya sekarang. KBM pun berjalan lancar, dan semua murid tenggelam menikmati pelajaran fisika yang menyeramkan.

Kring... Kring... Bel istirahat berbunyi semua murid terlepas dari aktivitas pelajaran yang menyeramkan. Yaitu fisika, mereka telah menikmati pelajaran itu selama tiga jam dan sekarang waktunya mereka untuk memberi istirahat otak yang sudah memanas dari tadi karna ocehan Bu Ruri yang terlalu panjang lebar kali tinggi, berbada dengan anak anak yang pintar mereka terlihat tidak senang dengan suara bel istirahat. Sedangakan anak anak yang menduduki bangku barisan yang paling depan terpaksa menyimak dan mengangguk paham padahal mereka sama sekali tidak mengerti apa yang mereka simak tadi, kelas menjadi ricuh dan berisik setelah Bu Ruri pergi.

"Hai Al" sapa Iran ramah, dia adalah salah satu cewek populer di sekolah ini, karna kecantikan wajah dan kepintaran otaknya membuat banyak pria ingin mendekati dan bahkan memilikinya. Namun semua itu tak digubris oleh Iran.

"ya" ucap Alvaro dingin, lalu beranjak pergi meninggalkan Iran dibanggkunya sendiri.

Seperti biasa, kantin ramai dengan aktivitas siswa siswi SMA trisatya yang berlalu lalang dan menikmati makanan yang sudah tersedia di banyaknya kantin di sekolah ini.

"Gila, gue bisa gila kalau kaya gini"  celetuk Kiran kesal, sambil meyantap baksonya dengan gemas.

"Emang kenapa sih?" kata Liana kepo yang di angguki oleh Agatha dan Zahra yang tertarik untuk mendengarkan apa yang akan di sampaikan sahabat mereka.

"Gue nggak habis pikir aja, sama tuh guru yang buat jadwal" kata Kiran kesal

"Nggak habis pikir?" celetuk Zahra

"Iya, masa dia buat jadwal senaknya aja, nggak liat liat dulu muridnya mau apa nggak" ketus Kiran

"Soal jadwal hari ini?" tanya Agatha

"Iya soal jadwal hari ini, lebih tepatnya jadwal baru hari ini" ucap Kiran dengan ketus karena memang Kiran adalah KM di kelasnya jadi dia tau lebih dulu kabar yang beredar mengenai kelas mereka.

"Emang kenapa jadwal barunya?" ucap Liana angkat suara karna sudah terlalu kepo

"Horor" sahut Agatha santai sambil meminum jus Jeruknya

"Gue nggak ngerti sama kalian, cepet kasih tau, atau gue akan macem macem sama kalian" kata Liana mengintimidasi lalu melemparkan tatapan tajam pada Agatha dan Kiran.

"Tau tuh berlelit belit bikin gue tambah kepo aja" ucap Zahra geregetan

Kiran menghembuskan nafasnya dengan kasar "Okey gini, jadwal hari ini terlalu horor buat kita, gue nggak terima lah masa pelajaran hari ini itu" kata Kiran memberi jeda, Liana masih setia mendengarkan ucapan yang akan Kiran sampai kan, Zahra yang mempertajam pendengarannya untuk bisa mencerna setiap kalimat yang akan Kiran sampaikan, sedangkan Agatha terlihat sangat santai karna memang sudah tau mengenai jadwal hari ini.

"Karena pelajaran hari ini itu Matematika wajib 2 jam, Fisika 3 jam, Matematika lintas minat 1 jam, kimia 2 jam, Biologi 1 jam, dan yang terakhir Bahasa Indonesia 1 jam" ucap Kiran gosgosan karna kesal dengan jadwal yang akan membunuhnya perlahan-lahan.

Zahra dan Liana melongo mereka tidak percaya dengan perkataan yang baru saja di ucapkan Kiran. Namun pikiran tersebut di tepis mereka karna memang Kiran adalah KM di kelasnya.

"What?" celetuk Zahra tak percaya, sedangkan Liana terpaku membisu lalu beberpa detik kemudian
Liana mengeleng tak percaya dengan takdir penderitaan yang akan dia jalani.

"Pengumuman pengumuman hari ini semua murid di pulangkan karna  tidak akan ada aktivitas belajar mengajar maka dari itu bersihkan kelas masing masing, itu saja terima kasih selamat membersihkan"

Semua murid pun meninggalkan kelas mereka yang sudah bersi lalu mereka kembali ke rumah mereka masing masing.

Maaf Kalau ceritanya ngaco author masih belajar dan jangan lupa di vote terus coment itu penyemangat buat saya 😍😍

The Perfect WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang