1

4.4K 79 4
                                    

•Pukul 06.30 wib....
Seorang perempuan berhijab coklat, sedang menuruni anak tangga rumahnya,dikarenakan sang ibunda sudah memanggil namanya berulang-ulang,ia tak mau memiliki riwayat durhaka, jadi sebisa mungkin ia bergegas ke meja makan.

"pagi semuanya!"sapanya,langsung duduk di tempat biasa ia makan.

"juga",serempak keluarganya.

Ia melirik ke sang ayah,tetapi sang ayah tetap saja fokus sama korannya di pagi hari,membuat aca kesal sendiri.

"ayah!?"panggil aca dengan lirih,,

Sedangkan yang di panggil hanya merespon menyerngit bingung,ekspresi yang menurut aca sangat-sangat menyebalkan dari ayahnya.

"ada apa ade?"jawab ayah dengan lembut,membuat aca bernafas lega,

"(ini adalah respon yang sangat baik,semoga aja ayah moodnya sedang bagus*aamiin)" sahut aca dalam hati.

"ayah bener,aca pilih hukum?"pelan aca,,
Jantung nya berdetak sangat cepat,
Ia benar-benar takut respon dari ayahnya,
Dan aca juga tidak mendekrepsikan ekspresinya saat ini,sepertinya keliatan sedang menahan sesuatu~maaf ya bukan nahan boker tpi ini melebihi dari itu.

Menurut aca,ayahnya itu seseorang yang paling aca takutkan setelah Allah,,mau bagaimana pun,aca masih sadar,ayahnya adalah salah satu yang menjadi alasan aca tidak bisa berkutik dalam hal apapun,termasuk masuk keperguruan tinggi.

"emang,kenapa dengan hukum de?" setelah lamanya ayah diam,justru bukan jawaban yang aca harapakan melainkan pertanyaan yang aca hindari sejak tadi.aca menelan salivanya dengan kasar,aca paling tidak bisa berbohong dan sekarang ia harus menjawab apa atas pertanyaan ayahnya itu.

"aca kurang nyaman aja yah" cicit aca sangat pelan,,

"Kasih 1 alasan untuk ayah,mengapa ade bicara kurang nyaman!?" ucap ayah sambil memandang putri bungsunya itu.

Aca tidam bisa mengelak lagi,dengan segenap pasrah;
"ga yah,,?!"ucap aca menyerah.

Ayah yang melihat perubahan ekspresi putrinya itu menghela nafas. inilah akibatnya, jika putrinya itu masih belum terbiasa,,

"ayah harap. Ade ga akan pernah mengecewalan ayah. Ayah percaya sama ade, semua akan baik-baik saja! Ucap ayah bijak.

"iya ayah. Sahut caca,setelah pembicaraannya selesai,caca lebih dominan diam,, walaupun kedua kakanya itu sedang asik bercerita,caca hanya menanggapi dengan deheman saja.

Setelah sarapan bersama, dengan lesuh caca pergi ke kampus,bahkan ia sendiri tak yakin akan hapal jalan menuju kampusnya atau tidak, dikarenakan caca dominan pelupa dengan yang menyangkut 'jalan'..

Huft... Dehem caca cemberut,mau bagaimana?! Ia di perintah oleh ayah masuk fakultas hukum,awal niat nya caca ingin sekali masuk biologi sains dan takdir tidak mengijinkannya😰.

~kampus,jawa barat*
Akhirnya,, caca sampai juga di kampus nya,, walaupun ini sempurna bukan keinginannya,tetapi caca harus menerima dengan lapang dada,yups ia aka sebisa mungkin cepat lulus dari sini.

"aca! Panggil seseorang.
Betapa senangnya,yang memanggil namanya adalah teman sekaligus sahabat nya semasa Sekolah dasar itu. Yang di panggil hanya berdehem tak jelas, krna mau bagaimana pun, ia tetep saja sedikit kesal dengan sikap ayah ny yang berurusan dengan perguruan tinggi nya itu.

"aih lo kenapa sih ca? Kusam amat etdah" ~anin sahabat caca, sambil menelisik wajah caca yang terlihat bete.

Caca sendiri tidak menjawab, ia hanya mengangkat bahu ny dengan pelan.sepertinya hari-hari di perguruan tinggi nya ini aca bisa merendam kekesalan kepada ayah nya😣.

Kupinang Kau Dengan Asmahul Husna-kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang