daddy ?!

835 33 5
                                    


"Kit sudah tidak menangis. Kit bantu Daddy sekarang na?" Singto menelan ludah dengan kasar mendengar ucapan anaknya. 

Dengan kaku dia mencoba untuk mempersiapkan diri. Krist masih diam menanti jawaban Singto yang terlihat tegang. Singto posisikan bantal di belakang punggungnya dan mulai bersandar di kepala ranjang, memposisikan kakinya sedemikian rupa supaya Krist dapat duduk di antaranya. Memposisikan Krist di tempatnya dan menaruh kaki Krist di atas kaki kanan kirinya sehingga Kris pun duduk di atara dua kakinya dan mengankang. Singto meraih tangan munggil putranya dan menangkupkannya ke kejantanannya.

"Ngnhh.." lenguhan kecil keluar lagi dari bibirnya, tak dipungkiri tubuhnya menikmati sentuhan yang telah lama tidak dirasakannya. Krist hanya memandang Daddynya yang sedang berusaha fokus melakukan aktifitasnya menaik turunkan tangan Krist di kejantanannya.

"Ha..ah...hah...aaah...em...ah." desahan demi desahan keluar begitu saja tanpa Singto tahan dan intensitasnya mulai meningkat seiring dipercepatnya kocokan tangan Krist di penisnya dengan bimbingan tangannya sendiri.

"Daddy..." lirih Krist memanggil Singto dengan khawatir karna melihat Daddynya memejamkan mata dan mendesah desah.

"Akh..Kit...ha..ah..em...ah...aah...aah" Singto makin mendesah kencang karna mendengar suara Krist yang memanggil dirinya. Otaknya sudah terpenuhi oleh nafsu, sehingga suara Krist tambah memicu adrenalinnya dan membuatnya makin terangsang. Mendengar namanya di sebut Krist makin merasa khawatir kalo Daddynya sedang kesakitan.

"Daddy kenapa? Daddy sakit?"

"Ssh..nghhh...ahh..Kit...haa...ha...em...em..ah"

"Daddy..." panggil Krist dengan suara makin bergetar khawatir. Mendengar nada khawatir dari anaknya Singto membuka matannya. Memandang sang putra yang terlihat sangat khawatir menatapnya.

"Daddy tidak sakit sayang nghh...ah...Kit..ah..hanya membuat...ah...fuck...ini nikmat sekali Kit..enghh" mata Singto kembali sayu membuat tangan Krist memegang lebih erat penisnya dan menaik turunkan gengamannya makin kencang.

"Em..ah..ah...haa...ah..enghh..akh...Kit..haa...tangan Kit membuat...ah..ah..Daddy enak...ah"

"Daddy enak?" Tanya Krist dengan binggung.

"Akhsssh....ah..ngh..ngh...ya...sayang..aahaaa...ah..ah..ngh...Kit membuat..em..emm...Daddy enak...aah." Racau Singto

"Daddy suka?"

"Ah...he..nghh...ah...ya..ha..ha...Daddy...sukaaa nghh...ah...em..hem." Singto menikmati percakapannya dengan sang anak karna membuatnya makin terangsang. Krist memperhatikan wajah Singto yang memerah karena nafsu dan mulai berkeringat. Menyadari anaknya tidak bersuara lagi, tangan kiri Singto yang sedari tadi megengam erat seprai kasurnya beralih ke pipi gembil anaknya dan mengusapnya lembut sambil tersenyum.

"Ah..yeah..Kit..ah..ah..baby."panggilnya kepada sang putra.

"Ya Daddy?" Krist menikmati sentuhan dari Singto dan juga tatapan penuh nafsu Daddynya itu.

"Ehhh...hem..tetap bicara ...ah..ha..ha..pada Daddy..em..ah..sayang" pintanya pada Krist

"Em, Kit harus bicara apa Daddy?" Tanya Krist binggung.

"Ha...ah..em..ah..baby...bicara apa saja...arghh...oh..god"

"Kenapa Kit harus tetep bicara Daddy?"

"Arghh...ha..ha..ah..membuat..ha..ah..Daddy...ah...arghh..makin enak..ha..ahaa..ah"

"Daddy.."

"Oh...yeah...baby...ahaa..ah..just callsthh me argh...ah"

"Daddy masih lama?" tanggan Krist mulai lelah menyeimbangi tuntutan Singto

"Argh...shit...baby...ah...ah..tunggu...sebentar lagi..ngehhh...sayangg"

"Iya Daddy"

"Oh...ah...Kittt.."

"Ya Daddy?"

"Ah..pegang..em..ah...junior..Daddyyy..ha...yang kencang..naa.."

"Seperti ini Deddy?" Krist mengencangkan gengaman tangannya seperti yang diminta oleh Singto. "Akh..akh..oh..yeah...yeah...nikmat..ah..Kit..enak..jangan enggh essst sampai lepas ssstt..ah...Daddy akan bergerak naa..ah..ah"

"Ya Daddy." Krist mematuhi perintah Daddynya. Setelah mendengar jawaban putrannya Singto mengerakkan pinggulnya berlawanan dengan arah kocokan yang dilakukan Krist.

"Oh..god..Kit..akh..akh.." Kenikimatan yang Singto dapatkan sudah mencapai ubun-ubun tak akan butuh waktu lama untuk mencapai puncak kenikmatannya.

"Aaah...my god...Kit...sebentar lagi ...akhhh...akhhh...Daddyyy akan keluar..ah..ah.ah"

"Apa yang akan keluar Daddy?" Krist berusaha utnuk tidak melepaskan gengamannya dari penis Singto yang bergerak-gerak secara brutal.

"Nggg...akh..akh...susu..akhh" jawab Singto sekenanya karna malas menjelaskan apa arti kata sperma nantinya.

"Susu, Daddy?" Tanya Krist binggung.

"Em..yeah..oh...yahh...susu.. Daddy...Kit mau mencobannya?" entah setan apa yang merasuki pikiran Singto untuk mengucapkan hal semacam itu. 

daddy is mineWhere stories live. Discover now