6 jam perjalanan telah berlalu, mereka telah sampai ditempat kelahiran sang nenek. Kota yang sangat sedikit kendaraan, udara yang sejuk, kebun teh yang terhampar luas disepanjang jalan, pergunungan, kabut yang menghiasi dipagi hari, dan tentunya universitas yang berdiri kokoh kini berada dihadapan mereka.
Gee terpana ketika melihat seisi gedung, dengan taman bunga yang menghiasi setiap sudut bangunannya, dikordor sebelah kiri ada perpustakaan yang dindingnya hanya berlapiskan kaca. Lalu aula yang terbentang luas, tempat dimana anak seni menampilkan karya-karyanya. Walau terletak ditengah perdesaan, universitas ini menggunakan dekorasi yang sangat modern.
Dia merasa sangat beruntung bisa lolos masuk ke universitas ini. Didepannya ada sebuah bangunan yang bertuliskan jurusan DKV (Desaign Komunikasi Visual). Jurusan seni rupa yang sangat bergengsi. Tidak banyak memang mahasiswanya, karna proses seleksi yang sangat ketat. Hanya mereka-mereka yang sangat berbakatlah yang bisa lulus.
"bagaimana, apakah semua sudah disiapkan?"
"sudah ma, vitamin, dan semuanya udah ada didalam koper" kata Gia
"kamu Han?"
"udah kok ma, udah ada didalam koper"
Dengan berlinang air mata, mamanya memeluk kedua anaknya. "pesan kami, rajin-rajinlah kuliah, harus fokus belajar, dan Gee jika ada apa-apa kasih tau mama dan papa, jangan didiamkan ya" peluk mamanya.
Siangnya Gee dan Reihan pertama kalinya menginjakkan kaki sebagai mahasiwa DKV. Hanya ada 4 kelas disana. Walau termasuk jurusan tertua di univerisitas ini, jurusan DKV tidak banyak mahasiswanya, karna berbagai proses yang ketat, dan panjang yang membuat calon mahasiswanya menjadi sedikit. Dijurusan ini, mahasiswanya dituntut untuk bisa berbahasa inggris minimal bisa mencapai 450 toelf.
Dan mempunyai keahlian dalam memprogram, karna di DKV lebih banyak menghabiskan waktu didepan komputer ketimbang mempelajari teori-teori didalam buku. Disaat memperkenalkan nama, Gee menuliskan namanya didepan. Tiba-tiba otot-ototnya mengalami kelumpuhan yang mengakibatkan spidol yang dipengangnya terlepas dan jatuh. Dosen yang ada disampingnya sontak menjadi kaget melihat hal itu.
"kamu tidak apa-apa Gia? Wajahmu sangat pucat, jika tidak sanggup mengikuti perkuliahan, silahkan pulang dan beristirahat"
Gee segera pergi ke rumah sakit univeritas. Diruangan khusus untuk menangani beberapa kasus penyakit langka, Gee menunggu hasil labor. Selama kurang lebih 2 jam lamanya dia menunggu. Tak lama kemudian, keluar seorang perawat dari ruangan laboraturium.
"apa yang terjadi pada tubuh saya sus?" Gee tampak sangat khawatir dan terlihat jelas diwajahnya dia merasa cemas dan takut apa yang selama ini dia takutkan adalah penyakit yang dia derita selama ini.
"maaf,, saudari menderita penyakit kanker lambung dan leukemia, akibat kanker lambung yang telah merusak beberapa organ didalam tubuh saudari, dan menyebar hingga ke sumsum tulang belakang, menyebabkan pertumbuhan sel darah putih anda meningkat hal itu yang membuat saudari terkena leukemia. Kanker lambung saudari telah melewati stadium 3"
Mendengar semua penjelasan dari perawat itu, seketika tulang kaki Gee menjadi lemas dan tak berdaya untuk berdiri. Jadi penyakit itu yang selama ini orang tuanya dan dokter Ivan sembunyikan darinya. Tapi kenapa pikirnya.
"ini vitamin apa sus?" sambil mengeluarkan vitamin yang ada disaku rok sebelah kanan.
"ini adalah vitamin untuk alternatif selain kemoterapi, vitamin ini juga fungsinya hampir sama dengan kemoterapi, tetapi tidak bisa mengahancurkan sel-sel kanker yang telah mencapai tahap seperti saudari, dia hanya mencegah pertumbuhannya agar organ-organ yang ada didalam tubuh saudari tidak dimakan oleh sel-sel kanker"
YOU ARE READING
Gone [ SELESAI ]
Short StoryCahayaku telah sirna, aku telah bebas dan tidak menderita lagi