Joshua Adriel Pratama

132 8 5
                                    

Sesuai namanya 'Pratama', Joshua memang anak sulung di keluarganya. Joshua adalah anak sulung dari dua bersaudara. Adiknya perempuan, sifatnya tidak jauh berbeda dari Joshua dengan kata lain 'sama lamturnya'.

Namanya Johana Dwi Adriana, lahir di tahun yang sama dengan Judi dan Ravend. Johana adalah anak perempuan yang tomboy, hingga sering dipanggil 'Johan' oleh anak anak Tadika Mesra.

Keluarga Joshua pindah ke rumahnya yang sekarang ketika Joshua berumur 5 tahun, saat itu anak-anak tadika mesra belum semuanya lahir. Bahkan, Handika dan Kanto saat itu masih bayi. Apa lagi Johana? Dia bahkan belum ada di perut sang ibu.

Saat itu Joshua belum menemukan teman di perumahan barunya, karena Awani saja baru berumur dua tahun. Jadi, hari-hari Joshua di tahun 96 dihabiskan dengan bermain sendiri.

Sore itu di tahun 96 cuaca cukup mendukung untuk sekedar jalan santai. Sore itu juga seorang anak kecil bernama 'Joshua' sedang mengendarai sepeda roda empat yang didapat dari ayah karena rajin membantu ((gausah nyanyi ah)).

"Hehehe aku pinter banget deh bisa naik sepedah sendiri," gumam si calon lambe turah tersebut.

Tetangga-tetangga disekitaran komplek tersebut juga ikut menyapa Joshua sambil memuji keberaniannya bermain sepeda di sore hari tanpa sang ayah, karena biasanya selalu bersama ayah.

Joshua terlalu senang karena dipuji, hingga tidak memperhatikan jalan di depannya. 'GDUBRAK!' sepeda yang dikendarai Joshua sukses masuk ke selokan di tikungan dekat rumah pak RT. Tragedi itu sukses membuat air mata Joshua mengalir deras di sore hari nan cerah.

Tentu saja pak RT keluar rumahnya dan membantu Joshua pulang, walau pak RT sebenernya menertawai tingkah laku Joshua, tapi di hadapan Joshua pak RT tetap belagak sedih.

Sampai dirumah, ibu Joshua membersihkan lukanya walau disertai tangisan Joshua yang tak kunjung reda, karena kali ini harus menahan perihnya betadine.

"Makanya Jo, lain kali kamu kalau mau main, bilang papa. Biar papa temenin, jangan sok jagoan main sendiri gini," kata papa menasihati Joshua yang masih menangis di ruang makan.

November, 1998

"Ma, kok mama sekarang makin gendut sih ma?" Tanya Joshua asal pagi itu sebelum berangkat sekolah.

"Mama lagi hamil Jo,"

"HAH APA MA? JOJO MAU PUNYA ADEK MAAA?? ITU BUKAN CIKI KAN YANG DI PERUT MAMA???!!!" Sahut Joshua yang langsung melompat dari kursinya.

"Hahaha, iya Jo nanti kamu punya adek! Ngga doong, mama gasuka makan ciki nya Jojo kok, papa kali itu,"

Pagi itu Joshua kelewat bahagia dan bersemangat untuk sekolah.

***

"HEEEIII SEMUANYA ATTENTION!" Seru Joshua sambil berdiri di depan kelas, sontak semua anak di kelasnya langsung menengok.

Setelah dirasa cukup orang yang memperhatikan, Joshua memulai pembicaraannya "AKU MAU PUNYA ADEEKKK!! MAMAKU HAMIL!! ASIK NGGA TUH?" Kata Joshua terlalu bersemangat.

"Ngga asik sama sekali, nanti kamu ga di sayang lagi," jawab Dianne teman sekelas Joshua yang kala itu duduk persis di depan Joshua.

12 April 1999

Pagi itu, sekitar jam setengah 9, Johana menyapa dunia dengan tangisannya, Joshua sangat bahagia tentunya karena kini ia punya teman di rumah.

"Jojoo!!! Adek bayi nya jangan di cium-cium terus! Kotor tau!" Mama memarahi Joshua yang sejak tadi memang mencium adiknya.

Joshua kesal karena di marahi. Akhirnya Joshua pergi ke rumah tetangga sebelah, kebetulan penghuni rumah tersebut juga sedang hamil.

"Tante, kok adik bayi punya tante ngga keluar-keluar? Johana aja udah bisa nangis," tanya Joshua polos.

Tadika Mesra - Wanna OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang