1

44 2 4
                                    

Bisa kita kembali saja? Maksudku, dimana kita mengenal hanya dengan sebatas nama tanpa ada rasa berlebih. Ah, mungkin aku saja yang merasakannya, bagaimana denganmu?

Airin, gadis dengan tinggi 157 cm, berambut lurus, dan memiliki bola mata berwarna hazel. Cukup terkenal juga di sekolahnya karena salah satu anggota OSIS. Memiliki geng atau kelompok juga, terlebih anggotanya mempunyai otak yang tak perlu diragukan lagi, ia saja heran, kenapa bisa berteman dengan mereka, padahal nilainya juga rata-rata.

***

"Yes! Jam kosong, ah iya sekarang dia pelajaran olahraga"seru Airin

Ia memperhatikan seorang lelaki dari lantai tiga sekolahnya, Lelaki dengan kulit kecoklatan, berparas bisa di bilang sempurna, apalagi banyak gadis-gadis yang menyukainya, dia adalah adik kelas Airin, dia Dreza.

"kenapa dia terlihat lebih menarik ketika bermain basket"batin airin.


Kantin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kantin.

Kau duduk tak jauh dariku, kita bisa saling menatap, ah tapi hanya aku yang menatap dirimu. Kau tertawa dengan teman-temanmu, bisa kulihat kau benar-benar bahagia. Aku senang, senang bisa melihatmu dari seberang sini.

"eh melamun aja rin"seru maria

"ah, siapa bilang? Aku memikirkan ulangan PKN nanti, aku takut"jawab airin

"kau ini ya! Kau sangat baik dalam hafalan, yaa pasti nilaimu akan bagus nantinya, jangan merendah terus rin"tambah daria

***

Ah kenapa aku bisa jatuh pada dirimu ya? Awalnya aku tak mengira kau merupakan lelaki yang paling banyak disukai gadis disekolahku dulu, awalnya temanku yang memberitahumu, dan itu mungkin hanya isu belaka, tapi aku menyesal. Kau tahu? Aku menyukaimu sejak pertama, sejak temanku memberitahu tentangmu. Kau berjalan memasuki sekolah dengan memakai topi, backpack berwarna hitam, dengan tawa bersama teman disampingmu.

'tawa yang akan selalu kuingat, mungkin aku menyukaimu"

***

13 Desember 2013

Obrolan ponsel

A :"Dreza?"

D :"iya kenapa kak?"

A :"aku ingin jujur, tapi tolong jangan tertawa ya"

D :"iya, kenapa memang?"

A : "hm, aku suka padamu, aku tahu ini aneh, tenang saja aku hanya ingin jujur"

D :"serius kak?"

A :"apa sekarang april mop?"

D : "ah tidak"

A : "nah"

D : "maaf kak, aku tidak tahu itu"

A : "yaa justru itu aku memberitahumu"

D : "ah benar, terima kasih kak telah menyukaiku"

A : "iya"

D : "kau berbeda ya kak"

A : "maksudmu?"

D : "padahal banyak perempuan yang takut dan gengsi jika memberitahu perasaannya pada lelaki yang ia suka, tapi kau tidak, kau beda"

A : "ya begitulah"

D : "yang penting endingnya kak"

Aku benar-benar bingung dengan kalimatmu dulu, mungkin sampai sekarang.

Mungkin terdengar bodoh, tapi aku malas jika terus memendam hal ini. Terlebih aku sudah berjanji, ketika lulus SMP aku akan mengatakan hal sejujurnya.

Perjanjian bodoh yang dibuat teman-temanku sewaktu mereka dalam keadaan senang, bercerita tentang lelaki yang mereka sukai, yaa perempuan suka melakukan ini kan? Bercerita dengan teman se-gengnya tentang lelaki yang sedang diincar.

Intinya, jangan melakukan janji ketika dalam keadaan senang, mungkin saat itu aku sedikit dipaksa oleh mereka untuk bercerita, dan lebih bodohnya lagi malah menerima perjanjian itu, janji harus berkata jujur pada lelaki itu' ucap Airin sambil terus mengingatnya

***

Bulan sudah masuk musim penghujan, dimana sebenarnya gadis itu sebenarnya tak terlalu suka dengan hujan, ia masuk ke toko yang penuh dengan alat seni, cat air, canvas, brush, oil pastel, dan lainnya.

'kenapa uangku mudah lenyap jika disini? selamat tinggal teman kertasku, mungkin aku akan merindukanmu'batin gadis itu.

***


Jangan lupa Vote yaa, semoga suka dengan ceritanya dan semoga kalian beri tanggapan yang baik dan kritik juga boleh. Terima Kasih ^^



Thank You, NextWhere stories live. Discover now