Chapter #3

11 0 0
                                    

Ini adalah cerbung yg saya tulis 6 tahun lalu, bhahahahaaa selama itu saya vakum dari watty, cuman sesekali baca dan vote cerita kawan-kawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini adalah cerbung yg saya tulis 6 tahun lalu, bhahahahaaa selama itu saya vakum dari watty, cuman sesekali baca dan vote cerita kawan-kawan. Sebenarnya cerbung ini sudah tamat 6 tahun lalu juga, tapi saya share-nya cuman di note fb.
Entah angin apa, saya yg sudah tua ini ingin aja share kelanjutannya di sini juga. Yaah mengenang tulisan jaman masih unyu hehe.


RhePOV

“Evelyn, kau yakin tak mau menyusul Nath?” Griff tampak berputar-putar mengitari Bibi Evelyn.

“Tak mungkin. Mereka pasti masih mengingatku. Dan itu akan sangat membahayakan Nath, dan mungkin juga akan membahayakan Rhe dan Jassely.” Jawab Bibi Evelyn lirih sambil memandangiku dan Mom.

“Kalau begitu, mengapa kau tak menyuruh Rhe saja untuk menemani Nath, Jassely?” Kali ini peri asrais itu melemparkan pertanyaannya kepada Momku. Sejenak Mom hanya terdiam, namun tak lama kemudian Ia menggelengkan kepalanya. Tentu saja itu tak mungkin! Parasku benar-benar mirip dengan peri. Dengan telinga lancipku, mata abu-abuku, kulit kuning langsatku, juga darah hijauku. Hanya saja aku tak memiliki sayap. Seandainya saja aku memiliki sayap, pasti sayapku akan bercorak daun maple berwarna oranye terang seperti sayap milik Mom.

“Rhe memang tak bersayap. Telinga lancipnya pun pasti akan tertutupi oleh uraian rambut panjangnya. Tetapi bagaimana dengan mata abu-abunya? Juga warna kulitnya?” Kali ini Mom angkat bicara. Ia menatapku iba. Huh, terkadang aku sering merutuk nasibku. Mengapa aku sama sekali tak memiliki tanda-tanda sebagai keturunan vampir? Setidaknya kemampuan terbang saja juga tak apa. Eh tapi aku kan bisa menghilang, tak perlu kemampuan terbang juga tak apa, bukan? Huh, tapi aku tetap saja menginginkan kemampuan itu! Seandainya saja aku bersayap, maka aku akan tetap bisa terbang. Tetapi apa nyatanya? Aku tak memiliki sayap, sekalipun aku adalah pemilik keturunan peridominan.

“Mom, mengapa sih Nath mirip sekali dengan vampir. Dan mengapa aku  mirip sekali dengan peri? Yah walaupun peri tanpa sayap.” Pertanyaan konyolku itu sepertinya cukup mampu menghentikan keributan akibat perdebatan Bibi Evelyn dan Griff tadi.

“Apa maksudmu, Rhe?” Kali ini dapat kudengar emosi tersirat dalam suara Mom.

“Hm, bukan begitu, Mom. Hm, maksudku mengapa aku dan Nath tidak terlahir dengan kekuatan setengah vampir  dan setengah peri saja, Mom? Biar adil, Mom?” Jelasku gagap.

“Haha. Peri tanpa sayap, ya? Kaupikir aku tak sama sepertimu, hah?” Tiba-tiba Bibi Evelyn memotong dialog tegangku dan Mom.

“Oh ya! Benar juga ya. Bibi Evelyn mirip dengan Nath. Walau tak bersayap, tetap bisa terbang. Bagaimana bisa, Bibi?” Tanyaku polos seraya memainkan kuku-kuku jari tanganku yang lentik mengkilap. Musim gugur baru saja setengah jalan. Sinar matahari terlihat redup-redup menelusup di antara celah rerantingan maple-maple di seluruh pelosok Negeri Maple. Membuat warna oranye semakin menyala di negeri ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bloody MapleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang