Bukankah bibinya Hana berlebihan? Mendandani Hana seperti akan menikah. Berpakaian rapih dan rambut tergerai bebas bukanlah style Hana. "Bi, bukankah ini berlebihan?" tanya Hana
"Jadi apa kau akan bertemu presdir dalam keadaan kotor?"
Hana diam dengan perkataan bibinya itu."Aku sudah memesankan taksi jadi kau harus cepat-cepat" ucap Bibinya
Hana diam menatap pantulan dirinya di cermin. Wajahnya yang begitu cantik lembut memberi kesan yang alami pada gadis ini.
"Hana, cepatlah" teriak Bibi Jung
Hana terkejut dengan teriakan bibinya yang begitu keras ditelinganya. Ia menunduk sesaat dan meraih higheels berlari menuju luar karena, taksi pesanan bibinya sudah terpampang jelas di depan.
Hana, menginjakkan kakinya pada sebuah gedung besar. Perusahaan yang ditunjuk pamannya dan bertemu dengan tuan Oh. Hana berjalan menelusuri perusahaan itu menuju meja informasi.
"Permisi, aku ingin bertanya ruangan tuan Oh dimana? " tanya Hana sedikit takut. Seorang wanita muda menatapnya bingung "Ada keperluan apa? Sudah membuat janji? " tanyanya
"Ah, pamanku bilang tolong katakan pada tuan Oh bahwa aku keponakan dari tuan Park" jelas Hana. Gadis berstelan rapih itu mulai mengangkat gagang telepon dan mengatakan yang diucapkan Hana.
"Nona, ditunggu tuan. Saya antarkan" Hana mengangguk dan mengikuti arahan wanita itu sampai menuju ruangan tuan Oh berada.
Saat sampai, terlihat dua orang laki-laki berbeda umur tengah diam. "mereka tegang sekali" batin Hana melihat pemandangan tidak mengenakan itu."Hana, betul? " tanya tuan Oh menatap Hana dari bawah sampai atas. Hana, mengangguk pelan jujur saja ini menegangkan padahal hanya berbicara tapi barinton tuan Oh sungguh berat ditambah laki-laki muda menatapnya tajam.
"Duduklah" perintah tuan Oh pada Hana. Hana, mulai berkeringat dingin karena tatapan laki-laki didepannya yang mengintimidasi dirinya. "Jadi, Hana aku tidak ingin berbelit. 3 hari lagi kau dan Sehun akan menikah" jelas tuan Oh tanpa aba-aba membuat Hana membulatkan matanya.
"Maksudnya? " tanya Hana
"Bibi dan pamanmu itu tidak memberitahu? Kau dan Sehun anakku ini akan menikah." jelas kembali tuan Oh yang terlihat sudah jengah dengan kebingungan Hana.
Hana, mulai takut dan gugup dia datang pada perusahaan yang berpikir dia mungkin akan dipekerjakan tapi mengapa harus dinikahkan. Sehun, yang menatap Hana berdecih dan menatap remeh Hana "Sok polos. Murahan tetap murahan" batin Sehun.
"Maaf tuan Oh. Aku bahkan tidak tahu mengenai hal ini tolong aku tidak mau umurku masih terlalu muda. Aku bahkan tidak berpikir akan menikah secepat ini dan lagi-" Hana menjeda ucapannya dan menatap Sehun takut "Aku tidak mencintai dan tidak mengenalnya"
Tuan Oh tertawa keras sekali menatao Hana seperti bocah yang butuh sekali penjalan detail. Memang bodoh sekali Park tidak memberitahu keponakanmu ini.
"Ayolah 2019 tidak membutuhkan cinta tapi membutuhkan uang"Hana mengerutkan keningnya maksud tuan Oh apa ini? Uang?. "apapun alasannya aku menolak hal ini maafkan aku, permisi"
Hana bangkit dan mulai berjalan meninggalkan tuan Oh dan Sehun tapi, sebelum ia membuka pintu tuan Oh sudah mencegahnya.
"Oh jadi maksudmu kau ingin melihat Bibi dan Pamanmu itu mati dihadapanmu saat ini? Itu mudah sekali" ancam tuan Oh
![](https://img.wattpad.com/cover/179883003-288-k309030.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Klasik Hurt
Romance"Tinggalkan, jika ingin meninggalkan" - Hana "Aku ingin membunuhmu dan anakmu" - Sehun