Chapter 3; beautiful angel

252 66 17
                                    

CW/ harsh words

♡ ♡ ♡ ♡ ♡ 


    ,,and he decided to start living the life he imagined."

New year, Washington 2020

    "Ciya, untuk jadi seorang idol itu banyak yang bakal kita korbankan lho... apalagi kita yang sudah tunangan ini." Justice pasrah berjalan mengikuti arah Ciya yang sedang berkemas. Perdebatan sudah dilakukan dari dua jam yang lalu dengan Ciya yang masih mendominasi kemenangan. Pokoknya mutlak harus ke Korea Selatan untuk audisi jadi idol!

    "Iya, aku paham banget, tapi ini mimpi besarmu kan, Ju. Ditambah lagi ini audisi di agensi yang kamu selalu impikan! Tujuan utama kamu sekolah seni di Amerika dari awal kan karena mau jadi idol di negaramu kan, Ju, kemudian aku datang dan aku sadar kamu mulai melupakan mimpi kamu." Ciya menghentikan kegiatannya yang sedang melipat kemeja Justice. "Aku merasa kamu lupain semua mimpimu karena aku, jadi aku mau menebus kembali semua kebaikan kamu dengan ini. Whatever it takes."

    Justice segera meraih kedua pipi tunangan cantiknya, menggelengkan kepalanya, Justice mencoba meyakinkan Ciya. "No, no, baby. Ini sama sekali bukan salahmu. Aku yakin kok sama semua jalan hidupku yang aku pilih. Sekarang mimpi besarku cuma mau hidup bahagia bersama kamu, Ciya."

    "Please, setidaknya ikut audisi dulu ya, Juju. Misal gak diterima ya udah gak apa apa, tidurku gak bisa tenang kalau kamu belum audisi. Aku mohon." Celicia mulai mengeluarkan jurus puppy eyes nya yang begitu mujarab karena Justice mustahil untuk menolaknya. 


Seoul, winter to spring 2020

    Pagi ini kota Seoul mulai semrawut, dari mulai para pejalan kaki sampai pengendara kendaraan bermotor semua terlihat terburu-buru. Mungkin karena ini minggu pertama masyarakat kembali beraktivitas setelah liburan natal dan tahun baru.

    Hal yang sama juga yang terjadi di Guest House Griya Seoul kamar nomor 2319. Iya, ini adalah Guest house sementara yang Justice dan Celicia tempati untuk mengikuti serangkaian audisi di Big G entertainment. Celicia sedang sibuk berlarian kesana kemari namun tidak sambil tertawa, itu mah payung teduh. Sambil mengobrak-abrik ruang tamu, teriakan Celicia sepertinya sudah memenuhi atmosfer kamar sederhana ini.

    "Aduh, Juju! Jaket kamu yang tadi malam aku siapin di atas sofa kemana ya?" Ciya panik mencari sepotong pakaian —yang menurutnya begitu penting karena akan menyempurnakan penampilan Justice— sambil dikejar waktu.

    "Oh, tadi aku masukin ke mesin cuci." Jawab Justice dengan santainya sambil membuat bekal untuk mereka berdua.

    "YANG BENER AJA!! Ih, ngeselin banget sih jadi human!" Ciya masuk ke kamar lalu kembali dengan membawa jaket yang lain.

    "Aku kira jaket kotor. Jadi ku masukin ke mesin cuci. Maaf deh, maafin, ya?" Teriak Justice dari luar yang sedang mengintip Ciya kesayangannya ngedumel sendiri sambil mengobok-obok lemarinya.

    "Nih, lihat? Adanya tinggal jaket ini. Jadi jelek kan modelnya!" Ciya ini memang selalu perfeksionis kalau tentang masalah fashion. Ah, tentang semuanya! Ditambah lagi sebenarnya Ciya tahu, Justice hanya setengah hati melakukan audisi ini.

    Oh, penulis lupa menceritakan. Jadi, setelah melalui perdebatan super duper panjang di Washington tempo hari, Ciya berhasil membujuk kekasihnya untuk mengikuti audisi yang dikhususkan buat Justice. 

    Karena video viralnya sudah membuat langit bumi gonjang ganjing, menimbulkan huru hara jagat raya, hokya hokya. Big G Entertainment sudah tidak sabar menerima Justice untuk menjadi penyanyi mereka. Yah, walaupun Justice hanya setengah hati melakukannya. But Ciya knows, deep down inside his heart, Justice sebenarnya ingin mejadi salah satu penyanyi di agensi idol favoritnya.

Sugarplum Elegy ▪️l.kTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang