Dua Tahun Kemudian
Ku lihat ayah sedang berbicara dengan semua crew Dilan di teras gedung The PanasDalam.
Dan akhirnya akupun menyapa mereka
"Haii ayah!"
"Selamat tidur sha!"
Aku pun mengernyitkan alisku, artinya aku bingung hahaha"Ko selamat tidur sih yah? Shasa udah tidur ko" Kataku sambil duduk di sebelah ayah.
"Daripada selamat makan? Shasa emang mau makan rumput bareng kuda?" Kata ayah bercanda, aku pun tertawa."Udah ketemu belom dilan nya yah? Coba shasa mau liat daftar yg cocok jadi dilan" Kataku kepo melihat kertas yang berisikan nama nama aktris yang akan menjadi pemeran dilan.
Disitu tertulis Adipati Dolken, Jefri Nichol, Rizky Nazar, dan Iqbaal Ramadhan.
Sebetulnya masih ada lagi, tapi aku tertarik dengan ke 4 lelaki ini.
"Ayah udah nentuin siapa yang akan peranin dilan sha" Kata ayah sambil melihat ke aku, sontak aku kaget dan bertanya."Siapa yah?" Kataku sambil melihat crew yang lain yang juga sedang melihat ke arahku dan ke arah ayah.
"Iqbaal sepertinya sudah cocok jadi Dilan sha. Dia anak SMA sama seperti kamu, dia pun mempunyai karakter yang beda dari yang lain, terus mukanya mirip gengster anak SMA. Ganteng sha"
Aku tau ayah bermaksud bercanda, tapi kurasa dia serius tentang Iqbaal yang akan memerankan Dilan."Bukan nya Iqbaal sekolah di luar negeri? Terus dia kapan pulang? Makin lama dong ntar syutingnya" Kataku manja kepada ayah.
"Iqbaal udah di Jakarta sha, dia lagi menuju ke Bandung" Kata pa Fajar Bustomi, ya dia adalah produser dari film ini juga.
"Ko shasa ngga di kasih tau sih? Dia dateng jam berapa kesini?" Maksud ku itu kapan dia tiba ke bandung.
"Otw kesini dong sha, mau liat mileanya katanya" kata pa Fajar lagi.Aku diem aja, gatau harus mau gimana. Mungkin iqbaal memang cocok memerankan dilan, aku harap dia bisa jadi teman yang baik untukku.
30 menit kemudian..
Aku menunggu sosok dilan yang selama ini aku nantikan, tapi dia belum kunjung datang kesini.
"Sabar sha, dilan nya lagi di jalan katanya ada si lumba lumba mau di nikahin" Kata ayah menghiburku
"Hahaha aku tau siapa penghulunya" Kataku sambil tertawa
"Jevin Julian ya?" Kata ayah meledek aku
"Ihhh bukan... Penghulu nya ayah lahh.. Cuma ayah yang bisa bahasa binatang hahahaha"
"Abis berguru kan sama Nabi Sulaiman" Sontak aku tertawa
"Hahahaha berguru sama pa Fajar Bustomi kali ah hahahaha" saat aku sedang tertawa ada seseorang yang mengucapkan salam."Assalamualaikum, mau ketemu sama ayah Pidi Baiq. Dimana ya?" Suaranya khas cowo yang sudah puber, agak berat. Saat aku melihat sumber suara itu, ku lihat Iqbaal Ramadhan. Ya, dia adalah Dilan yang selama ini aku tunggu.
"Ayo sini duduk baal" Kata ayah menepuk kursi kosong yang ada di sebelah ku.
"Hai sha. Inget aku ga?" Dia, dia menyapaku dan bertanya apakah aku ingat dia.
"Aku tau kamu, tapi aku ga inget kita pernah ada apa?" Kataku balik bertanya.Dia tersenyum kepadaku, dan dia bilang
"Hehehe dulu aku pernah line kamu, mungkin kamu udah lupa tapi ya gapapa lah wajar kalo lupa" Manis.. Manis sekali senyuman nya.
"Oh ituu aku udah bales pesan nya ko baal" Kataku membalas senyum.Sumpah demi apapun aku ngga berani menatap matanya! Ah tuhan ada apa denganku?
Aku yang di tatap oleh iqbaal hanya bisa menunduk dan menahan malu."Boleh minta nomer WA nya?"
Deg! Posisikan dirimu Vanesha Prescilla!Hai haiii!! Dikasih yang panjang nih.. Tapi plis dong Vote sama Komen nyaa manaa?! Biar aku semangat update nyaa😭
Jangan lupa di share juga biar temen temen yang lainnya lirik karyaku..
Tapi makasi temen temen yang udah baca.. See you soon💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go (IDR ♡ VP)
Teen FictionKala itu Bandung di penuhi rasa rindu yang menjalar di hati kedua remaja itu. Dan mengingat kembali percakapan mereka. "Jangan tinggalin aku bay.." Air mataku tiba tiba saja jatuh di pipi, entah perasaan apa ini yang sedang aku rasakan.. "Tunggu aku...