pt.3

54.1K 453 5
                                    

Huhu ceritanya ngawur ya!?!
Yaudah deh baca dulu yuk:')

.
.
.
.
.

Sekarang araa lagi makan malem di bawah bareng mama papanya, biasanya sih jarang kumpul kaya gini karena pada sibuk sendiri dan ini tumben, hm. mamanya bilang sih sekalian mau ada yg di omongin gitu, yaudah sih ya palingan nanya sekolah doang pikir araa.

"Araa"-papa

"Hm"-araa

Araa hanya berdehem dan tidak mengalihkan atensiny dari makanan didepannya.

"Sayang, papa manggil tuh diliat dong nak"-mama

"Iya, papa ada apa"-araa

"Papa mau ngomong serius sama kamu"-papa

"Iya ngomong aja sih pa"-araa

Melanjutkan acara makanya yg tertunda.

"Papa mau kamu nikah sama anak temen papa"-papa

Setelah mendengar perkataan papanya tadi araa hampir saja tersedak sendok sayur, eh nasi maksudnya😅

"Enggak, araa gamau nikah pa araa masih sekolah! "-araa

Dengan sedikit bergetar araa menolak keinginan papanya.

"Pokonya kamu harus mau, dan minggu depan acara pernikahan kamu akan di mulai jadi turutin apa yg papa bilang, ngerti!! "-papa

Ketus papa araa dan meninggalkan meja makan.

"Sayang, turutin permintaan papa kamu,ini juga buat kebaikan kamu"-mama

Mengelus aurai hitam araa sambil menenangkan anak kesayangnya yg kini sedang menangis dipelukannya.

"Tapi ma, a araa takut,hiks. Gimana kalo entar araa di jahatin di sana. Araa juga gamau jauh" dari mama ntr kalo araa mau susu siapa yg buatin? Kalo araa mau tidur siapa yg nyanyiin? "-Araa

Araa memang anak yg manja meskipun dia sudah besar tetapi lelakuanya dirumah seperti anak kecil yg membuat siapa saja gemas weihatnya ditambah lagi dengan wajahnya yg sudah memang manis dan menggemaskan.

"Kamu ini ya manja banget udah besar juga"-mama

Sambil tersenyum mama mencubit pipi gembil anaknya yg sangat menggemaskan itu.

"Ibu mertua kamu pasti sayang sama kamu araa, dia juga udah gasabar pengen kamu tinggal disana. Suami kamu juga baik,dia sudah bekerja menjadi seorang manager di perusahaan papanya"-mama

"Bekerja?!"-araa

Yg ada difikiran araa sekarang adalah apakah dia akan enikah dengan om om yg memiliki perut buncit dan kumis tebal di bawah hidungnya. Memikirkanya saja dia sudah ngeri apalagi bertemu.

"Iya sayang, dia anak yg baik hanya saja dia sedikit dingin dan tidak banyak bicara dengan orang baru. Tapi kamu tenang aja, dia tak akan menyakiti mu"-mama

Araa hanya dia dipelukan ibunya yg sedang mengelus rambutnya dan berfikir bagaimana calon suaminya nanti.

"Yaudah sekarang kamu tidur dan besok kita akan kerumah calon suami kamu, berhenti menangis jangan sampai matamu bengkak karna menangis oke"-mama

Menangkup pipi araa seraya mencium keningnya.araa hanya mengangguk tanda mengerti.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Yaampun maafkeun yaa ceritanya makin cringe deh kayanya😓

Kasih tanggepan kalian dong ya buat cerita ini kalo tanggepan kalian bagus aku bakal lanjut tapi kalo ada yg kurang suka bakal aku stop aja, hm.
ATau ada yg mau kasih ide buat next chapnya?! Sok atuh komen:)

Jangan lupa voment ya cingu
See you in next chap😘

Crazy Husband⚠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang