9.

8 1 0
                                    

Sudah siap? Oke. Selamat membaca..

Yang ingin aku tau saat ini hanyalah cara untuk bahagia.
~~~

Bunga terbangun dari alam mimpinya setelah semalaman bermain bersama temannya. Entah lah bagaimana caranya ia bisa langsung tertidur dan bangun-bangun sudah berada di kasur nya. Seingat nya, ia semalam tidur di sofa ruang keluarga, mungkin kakak nya yang memindahkan dirinya di kamar.

Hari ini ia masuk sekolah, jam sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi. Bunga langsung bangkit dan berjalan ke luar menuju dapur untuk membuat roti bakar buat sarapan. Namun saat ia akan menuju ke bawah, langkah nya terhenti. Ia melihat kamar kakak nya dari celah pintu yang terbuka sedikit. Bunga kemudian memutuskan untuk membuka kamar Rendy.

Kini pintu terbuka sangat lebar dan terlihat suasana kamar yang sedang kacau, berantakan. Persis kapal pecah. Ia melihat sekeliling kamar kakaknya. Baju baju ada dimana-mana. Kemudian terlihat koper besar sedang terbuka dan berisi baju-baju yang sangat banyak, jaket-jaket pun juga hadir di dalamnya.

Dan tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan seorang pria baru keluar. Sosok itu hanya mengenakan handuk namun tidak menutupi bagian dada. Tetapi Bunga nya sendiri tidak menyadari nya.

"Bunga?" Ucap sosok itu dan Bunga langsung mengangkat kepala nya.

"Kakak!!!!" Jerit Bunga dan langsung menutup muka nya begitu mengetahui ada kakaknya yang hanya memakai handuk.

"Apa sih..kamu ituu teriak-teriak? Masuk kamar nggak ijin juga!" Jawab Rendy dan berjalan merapikan beberapa baju yang ada di atas kasur.

"Ya kakak ngapain cuman pakai handuk doang?!! Ditutupi tuh badannya!" Ucap Bunga.

"Lha ya serah kakak dong..ini juga kamar kakak. Ngapain kamu kesini? Terus ngapain pakai nutup muka juga?" Tanya Rendy.

"Ya aku cuman liat kok berantakan banget kamar kakak...terus kakak sejak kapan punya kotak-kotak?" Jawab Bunga masih dengan kedua tangannya menutupi muka nya.

"Kotak-kotak? Ini maksudnya?" Ucap Rendy dengan menunjuk perut nya.
"Iyaaa...sejak kapan? Kok bisa?" Jawab Bunga dengan menunjuk-nunjuk ke arah Rendy.

"Kenapa bagus ya? Keren ya?" Tanya Rendy.

"Ih apa nyaa...mata Bunga jadi ternodai kan jadinyaa," jawab Bunga.
"Halah..bilang aja kalau keren, pingin lihat. Nggak usah malu-malu.. nggak usah ditutupi muka nya," ucap Rendy.

"Nggak nggak nggak!! Ngapain Bunga liat? Bunga polos. Tolong jangan nodai adek kak.." ucap Bunga menghentakkan kaki nya kesal.

"Hih..sejak kapan kamu jadi polos?" Tanya Rendy. Bunga semakin kesal dan ia menurunkan kedua tangannya namun mata nya memejam, kedua tangannya mengepal. "Sejak keluar dari perut mama sampai sekarang Bunga masih poloss!!!"

Rendy tertawa melihat tingkah adiknya.

"Teruss..teruss sejak kapan Kak Rendy bisa jadi gitu perut nya? Kan kakak orang nya malas! Ndak mungkin ke gym.." Bunga kembali menutup wajahnya.

"Hmm...mengejek kamu yaaa..sana keluar! Kamu mau lihat kakak ganti baju?" Tanya Rendy dan dengan segera Bunga keluar serta menutup pintu dengan sangat keras.

"Dasar perempuan," ucap Rendy.

****
Bunga kini sudah selesai sarapan, sudah selesai mandi juga, ia bersiap berangkat ke sekolah. Oke, saat ini memang waktunya sangat dikit untuk pergi ke sekolah. Bunga terpaksa harus cepat-cepat menuju ke sekolah. Bunga berjalan keluar rumah menuju ke depan perumahan sembari memesan ojek online. Entahlah ia harus bagaimana karena yang terpikirkan olehnya adalah ojek online yang merupakan jalan tercepat nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bumi Dan MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang