SECOND

68.4K 731 8
                                    

Saat matahari sudah bekerja menyinari bumi, mangajak semua insan untuk membuka mata dan mulai beraktifitas. Wanita ini masih bergelut dalam mimpi seakan nyaman dan enggan untuk membuka mata.

Alyn, wanita yang masih terlihat nyaman di atas kasur dengan sepray putih dan selimut dengan warna senada yang menutupi tubuhnya yang tanpa pakaian itu.

Saat merasakan pancaran sinar matahari semakin terpancar ke arahnya, Alyn mengernyitkan dahi dan dengan perlahan membuka mata. Alyn merasakan kepalanya sedikit pusing saat membuka mata, mungkin efek dari alkohol semalam.

Alyn merubah posisinya menjadi duduk dan memperhatikan sekitar, ia menyunggingkan senyumnya saat melihat laki-laki itu masih duduk dan sibuk bersama ponselnya.

"Kau masih di sini?" tanya Alyn.

"Kau sudah bangun?"

"Kau tidak menjawab pertanyaanku Mr. Linardo."

Kyle menyunggingkan senyumnya mendengar marganya disebut.

"Apakah aneh jika aku di sini, nona Jesslyn?"

"Tidak aneh, hanya saja itu tidak biasa. Biasanya setiap aku membuka mata, aku sudah sendiri di kamar hotel layaknya seorang jalang yang ditinggal setelah memuaskan."

"Aku hanya ingin. Cepatlah bangun dan bersihkan dirimu, aku akan mengantarmu pulang," ujar Kyle kembali fokus pada ponselnya.

"Wow, kau ingin mengantarku pulang? Aku tersanjung, Kyle."

Alyn menyingkap selimutnya lalu berjalan ke arah kamar mandi.

"Kau sungguh tidak memiliki rasa canggung sedikitpun, nona? Bertelanjang di depan seorang laki-laki." Kyle mengajukan sedikit protes pada Alyn.

"Untuk apa malu? Lagipula kau sudah melihatnya sejak tadi malam," jawab Alyn dengan santainya.

"Kau tidak merasa takut jika aku hilang kendali dan melakukannya sekali lagi di pagi ini?"

"Kita sudah melakukannya semalam, bahkan sampai pukul 5 pagi, perlukah aku merasa takut?"

Alyn berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, meninggalkan Kyle yang menatap kepergian Alyn dengan senyum miringnya. Wanita gila, pikir Kyle.

•••

Setelah Alyn selesai membersihkan diri. Kyle benar-benar mengantarkan Alyn kembali kerumahnya, sungguh hal yang tidak pernah dilakukan oleh Kyle. Menunggu teman one night stand-nya bangun dan mengantarnya pulang. Sebelumnya Kyle tidak pernah melakukan itu.

Kyle juga meminta nomor telepon Alyn, dan mengatakan jika dirinya masih menginginkan wanita itu. Tentu saja dengan senang hati Alyn memberikannya, ini langka baginya. Seorang Christopher Kyle Linardo, pria yang terkenal dengan sikapnya yang dingin masih menginginkannya menjadi teman kencan.

Alyn kembali membersihkan diri setelah memasuki kamar, mengganti pakaiannya dengan pakaian rumah. Ia sedikit merasa lelah hari ini. Alyn membaringkan tubuhnya di atas kasur berukuran king size. Menerawang langit-langit kamar, tiba-tiba saja bayangan Kyle muncul di matanya, ia menutup matanya untuk menghalau bayangan itu namun saat ia menutup mata bayangan wajah laki-laki itu semakin terpampang jelas.

Alyn menggelengkan kepalanya kuat berusaha menghilangkan pikiran tentang Kyle dari kepalanya. Ini gila! Hanya karena satu malam membuatnya tidak bisa melupakan Kyle. Alyn memang sudah lama mengagumi Kyle, hanya mengagumi, dan ia berharap suatu saat bisa bermalam bersamanya dan itu terkabul semalam berkat Emelly. Ah, jika saja Alyn tetap bersikekeuh menolak ajakan Emelly mungkin ini tidak akan terjadi. Mungkin Alyn harus berterima kasih pada Emelly nanti. Ingatkan Alyn untuk berterima kasih.

MISTAKE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang