THIRD

54K 632 0
                                    


Keesokan harinya, Kyle berangkat ke kampus dengan semangat, sedikit berbeda dengan Kyle yang biasanya. Bahkan Nick yang melihat tingkahnya merasa sedikit ngeri. Nick tahu bagaimana sifat Kyle. Pria itu bukan tipikal orang yang mudah menunjukkan bahwa dia bahagia. Kyle itu seperti Johan, walau memang di antara mereka berdua Johan paling parah.

Nick mendekat ke arah di mana Kyle tengah berdiri dan menyentuh kening sahabatnya itu.

Kyle berdecak menanggapi tingkah sahabatnya. “Apa yang kau lakukan bodoh!” Kyle menyingkirkan tangan Nick dari keningnya.

“Kau yang seperti orang bodoh, Kyle. Akhir-akhir ini kau sering tersenyum sendiri. Kau ini kenapa, heh?”

“Apakah terlihat aneh?”

Nick memutar bola matanya malas, “tentu saja bodoh. Ada apa denganmu? Apa kau habis mendapat mobil gratis dari presiden?”

“Omong kosong. Sudahlah, lebih baik kau pergi dan jangan menggangguku,” usir Kyle.

Nick hanya berdecih lalu beranjak pergi meninggalkan Kyle dengan tingkah anehnya.

Saat Nicholas sudah pergi Kyle merogoh saku celana dan mengambil ponsel pintarnya lalu menghubungi seseorang.

“Apa kau memiliki acara malam ini?”

“…”

“Aku ingin mengajakmu berkencan.”

“…”

“Baik. Aku akan menjemputmu pukul tujuh malam dan aku tidak suka menunggu.”

Kyle langsung memutuskan sambungan telepon tanpa menunggu respons dari seseorang di sana.

Alyn segera merapikan tasnya ketika sambungan telepon terputus.

“Oke Cassie, aku akan pulang sekarang,” ujar Alyn.

“Tapi kita masih ada satu kelas lagi, Lyn.”

“Cassie, aku tidak bisa mengikuti kelas berikutnya. Aku harus berdandan untuk kencanku malam ini.Bye.”

Alyn berjalan menjauhi Cassie yang menatapnya dengan tatapan malas. Selalu saja seperti itu, batin Cassie.

Jesslyn berjalan cepat menuju parkiran. Setelah memasuki mobil Alyn langsung menyalakan mesin dan pergi menjauh dari kampus.

Entah kenapa hati Alyn terasa sangat bahagia ketika mendapat panggilan dari Kyle dan pria itu mengatakan ingin berkencan dengannya.

Alyn turun dari mobil dan dengan langkah semangat memasuki rumah megahnya. Rasa ini, Alyn selalu merasa tidak nyaman dan hatinya seolah memberontak setiap memasuki rumahnya sendiri. Mungkin hatinya pun lelah dengan kesakitan batin yang selama ini ia dapatkan dari dalam rumah.

Dengan menarik nafas dalam, Alyn melanjutkan langkahnya. Saat menaiki tangga Alyn mendengar suara orang tengah berbicara dan Alyn tahu siapa itu. Alyn mencoba tak peduli dengan menulikan telinganya seperti biasa.

Alyn memasuki kamarnya dan berusaha tersenyum senang. Yang perlu ia pikirkan adalah, hari ini Alyn akan berkencan bersama Kyle, pria yang selama ini Alyn dambakan.

Wanita itu mulai melangkah memasuki walk in closet untuk memilih pakaian yang cocok untuk malam ini. Alyn harus terlihat cantik atau bahkan harus terlihat sangat cantik dihadapan Kyle nanti.

Dan inilah yang membuat Alyn selalu lama setiap berdandan, memilih pakaian yang cocok untuknya. Terbukti sudah hampir dua jam wanita itu mengitari walk in closet untuk mencari dress dan ia masih belum menempatkan hatinya pada satu pun dress di sana.

MISTAKE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang