Because of you one

443 67 17
                                    

Ara menyisir rambutnya didepan meja rias sambil menatap jam dinding yang terpantul dari cermin.

"Duh belum bikin sarapan lagi mana udah jam segini" ucapnya pelan sambil terus menata rambutnya .

"Masih lama ya ra?" Tanya seorang laki laki dari sampingnya, Ara terdiam lalu beberapa saat kemudian tersenyum tipis.

Belum sempat menjawab pertanyaan yang baru saja dia lontarkan pada dirinya sendiri sudah terdengar suara lagi. Namun berbeda, kali ini suara perempuan yang terdengar.

"Ar bangun"

Ara membalikkan kepalanya menghadap wanita itu.

"Hah? Bangun?" Tanyanya bingung.

"Iya bangun buruan!" Suaranya naik satu oktaf. Membuat Ara terkejut lalu terbangun dari tidurnya. Matanya langsung tertuju pada ponsel yang terus saja berdering.

Otaknya seperti membeku beberapa saat sambil menatap ponsel miliknya. Lalu tersadar dalam hitungan detik.

"Hah sial udah jam segini mana ada kuliah pagi" ucapnya sedikit frustasi.

Ara berlari menuju kamar mandi secepat kilat, menyelesaikan semuanya dalam hitungan menit. Syukurlah otaknya membantu kali ini. Biasanya Ara membutuhkan waktu setidaknya 15 menit untuk mengpulkan nyawa dan niatnya agar bisa terbangun dari tempat tidur.

Setelah selesai merapihkan diri Ara berlari keluar dari apartemen miliknya, menunggu taxi yang lewat. Sebenarnya Ara sering menggunakan bus namun sepertinya tidak akan cukup waktunya jika dia memilih menggunakan bus.

Tapi entah mengapa sialnya taxi juga tidak kunjung berhenti, taxi yang melewatinya semua terisi. Namun tiba tiba sebuah mobil berhenti tepat didepannya.

"Ara? Bareng engga?" Tanya seseorang dari dalam mobil.

Ara menoleh kekanan dan kekiri sepertinya tidak terlihat tanda tanda taxi akan datang. Ara mengangguk lalu memasuki mobil.

"Tumben baru berangkat bukannya kamu ada kelas pagi ya Ar?" Tanya Razka. Ini dia laki laki yang tadi pagi muncul di vivid dream Ara.

Ara menoleh ke arah Razka lalu mengangguk. Matanya tidak bisa berhenti memandangi Razka. Senyumnya yang indah, hati yang baik. Ah entahlah dia terlalu sempurna untuk dideskripsikan.

Menurut Ara, Razka adalah satu satunya pria yang mampu membuat hatinya terbuka kembali setelah kejadian 3 tahun lalu. Ara sempat menjalin hubungan dengan seorang pria. Ara sangat mencintai pria itu sampai dia tidak sadar bahwa selama ini dia hanya dimanfaatkan hartanya. Menurut Ara itulah pengorbanan yang harus dilakukan ketika dia mencintai seseorang. Entah Ara yang terlalu lugu atau dia memang benar bodoh, Ara mengetahui bahwa pacarnya berselingkuh namun dia tidak pernah membahasnya hanya karena takut ditinggalkan. Sampai suatu ketika pacarnya meminta untuk menyudahi hubungan. Disitu Ara tidak bisa menghentikan agar pacarnya terus bertahan menurut Ara kejadian ini juga salahnya. Mungkin selama ini Ara tidak terlalu baik untuk menjadi pasangan. Setelah kejadian itu Ara benar benar melajang tanpa rasa. Dia tidak lagi tertarik pada sebuah hubungan bahkan dia sempat berfikir untuk tidak menikah.

Namun semua trauma dan presepsi itu menghilang saat bertemu Razka di cafe kopi yang berada didepan kampus. Laki laki yang meminjamkan jaketnya saat datang bulan Ara datang tiba tiba. Entah mengapa menurut Ara perlakuan Razka saat itu mampu meluluhkan hatinya. Setelah kejadian itu Razka dan Ara menjadi saling mengenal dan sering menyapa saat dikampus terkadang Razka juga mengantar Ara pulang saat dia mendapatkan jam kuliah sore.

"Kamu masuk jam berapa emangnya Raz? Biasanya kamu ambil jam siang tumben sekarang pagi?" Tanya Ara pada Razka memecahkan keheningan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Because Of You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang