Bab 2 - Baru

68 13 3
                                    

Disebuah ruang kamar bernuansa putih dihiasi dengan kasur lembut berwarna oranye yang berukuran king size,terdapat seorang gadis berkulit putih dengan tampilan rambut acak acakan dan kantung mata yang mengendor dan sedang melamun di balkon kamarnya sambil melihat datar ayam yang sedari tadi berkokok merdu berusaha membangunkan semua warga.

Tokk... Tokk.... Tokk....

Lamunan Nayla sontak hancur karena bunyi yang dihasilkan seseorang Pengetuk pintu.

"Nona Nayla ayo bangun, sudah waktunya non Nayla bersiap untuk pergi sekolah" terdengar suara mbok Nani yang sedang mencoba membangunkan Nayla yang ternyata.....

"iya mbok, Nayla udh bangun" bukan, bukan sudah bangun, namun Nayla sedari tadi malam tidak bisa tidur karena terus memikirkan Devan mantannya itu dan para sahabat sahabat yang sudah ia duakan dulu, dan mungkin pagi ini mereka akan bertemu kembali. Entah bullyan atau kah kata maaf yang akan dilontarkan untuk Nayla dari sahabat sahabatnya nanti.

"yasudah, non mau sarapan apa? "

"nasi goreng pedes aja mbok"

"siyap non"

Senyapp..... Tak ada suara lagi...

Nayla pun berjalan lemas mengambil handuknya dan menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

***

"Mbok, papa udah berangkat? " tanya Nayla sambil menuruni beberapa anak tangga menuju ruang makan.

"sudah dari jam 5 tadi atuh non" Jawab Mbok Nani sambil mengelap piring untuk Nayla.

"kalau bunda?

"tadi Ny. Alvin sudah pergi ke toko bunganya, katanya ada yang pesan karangan bunga banyak non, jadi nyonya berangkat pagi sama Tn. Alvin tadi" jelas mbok Nani sejelas jelasnya.

"Trus Nayla naik apaan kesekolah mbok? "

"oh, sebentar ya non" mbok Nani pun pergi sedikit berlari menuju kamarnya yang memang disediakan Tn. Alvin untuk pembantu rumah tangganya itu.

Nayla tak penasaran dengan apa yang akan dilakukan Mbok Naninya itu, dan langsung menyeret kursi yang ada di ruang makan untuk didudukinya dan mulai mengambil sarapan nasi goreng pedas yang sebelumnya ia pesan.

Setelah beberapa sendok nasi goreng lezat khas mbok Nani itu ditelan oleh Nayla, terlihatlah mbok Nani yang sedang berjalan mendekati Nayla.

"ini non, kunci mobil buat non Nayla dari Tn. Alvin"

"buat saya? " tanya Nayla yang masih terkejut dengan pernyataan mbok Nani.masalahnya papanya itu bahkan menolak mentah mentah beberapa kali keinginan Nayla untuk memiliki mobilnya sendiri,apa mungkin karena ia sudah putus dengan Devan dan akhirnya Tn. Alvin menyetujui permintaannya itu? Entahlah.

"iya,itu mobilnya didepan sedang dilap lap sama Pak Agus" ya pak Agus adalah sopir pribadi Tn. Alvin.

Nayla tak menjawab,hanya menerima kunci mobilnya itu dengan lembut dan mulai melangkah menuju halaman rumahnya yang memang benar kalau ada pak Agus sedang mengelap mobil mewah berwarna merah yang bermerk "Honda Brio" itu.

Nayla hanya manggut manggut mengerti dan mulai menyalami kedua orang yang sudah ia anggap sebagai orang tua Nayla sendiri.

"yaudah,Nayla berangkat ya mbok, pak"

"njeh non monggo,hati hati njeh" kata pak Agus yang memang berlogat Jawa.

Nayla tersenyum kepada Mbok Nani dan pak Agus lalu beranjak menuju pintu pengemudi dan menyalakan mesin lalu bergegas pergi ke sekolah barunya.

Just FRIENDZONE (not) foreverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang