III. Perlombaan (3)

66 7 4
                                    

The 1st arc: pangeran yang hilang ditemukan, raja iblis datang ke dimensi manusia

Chapter 3: Perlombaan (3)

Wei Changyi masih melakukan permainan kejar kejarannya denganpara peserta lainnya. Sudah belasan kali, dan belasan atlet berusaha untuk menyusulnya. Itu adalah tindakan yang sangat kekanakan. Sebanyak apapun mereka mencoba, mereka sanggup menandinginya.

Wei Changyi sudah muak dengan permainan kejar kejaran tersebut. Dia memacu kudanya lebih cepat. Dan meninggalkan semua orang dibelakang.

Setelah berlari cukup jauh, dia baru menyadari sesuatu. Dia tidak melihat keberadaan Xiao Jung sejak tadi. Padahal untuk tingkat anak itu, seharusnya dia masih bisa mengejar ke garis depan meskipun dia terlambat 15 menit. Dia juga tidak terlihat di baris terdepan garis start.

"Wei Changyi!"seseorang berteriak dari belakang. Wei Changyi menoleh ke asal suara. Seorang pria di atas seekor kuda berlari ke arahnya. Pria itu memiliki senyum yang lebar di wajahnya.

Orang itu adakah Fu Chen. Orang yang menjadi juara ketiga di masa ayah Xiao Jung. Dia memiliki rambut lurus sepanjang punggung yang selalu diikat rendah, membiarkan sedikit rambut yang lebih pendek berkibar di samping wajahnya. Terlihat santai dan kasual. Sifatnya ceria dan mudah bergaul. Senyuman lebar tidak pernah menghilang dari wajahnya. Dia memiliki hubungan yang baik dengan Wei Changyi.

Namun hubungannya dengan ayah Xiao Jung tidak terlalu baik. Alasannya, karena ayah Xiao Jung tidak menyukai orang yang berisik. Setiap kali Fu Chen berusaha mendekatinya, dia akan segera menghindar. Fu Chen juga bukan tipe orang yang memaksa untuk dekat dengan seseorang. Jadi setelah beberapa kali mendapat penolakan, dia menyerah untuk mendekatinya.

Wei Changyi memperlambat lajunya. Membiarkan Fu Chen menyusulnya, sehingga mereka berdua melaju beriringan. Wei Changyi,"Dari mana saja kau?"

Hari pertama dan kedua lomba tidak dianggap perlombaan sesungguhnya bagi mereka. Asalkan ma tidak menjadi terlalu terbelakang, mereka tetap bisa bertahan pada hari pertama dan kedua. Barulah pada hari ketiga, perlombaan sesungguhnya untuk memperebutkan posisi juara dimulai.

Tapi itu tentu saja bagi mereka. Tidak tahu nasib orang orang yang harus berjuang untuk bertahan di hari pertama dan kedua.

Fu Chen menyeringai jahil, "panggilan alam."

Wajah Wei Changyi berubah menjadi hijau, "sialan! Tidak bisakah kau melakukannya di pagi hari."

Fu Chen tertawa, "bukan aku. Tapi bocah besar satu ini." Dia menepuk leher kuda yang ditungganginya.

Wei Changyi tidak habis pikir. Memutar bola matanya, dan berbicara. "Fu Chen, dia kau melihat Xiao Jung di perjalananmu?"

Wajah Fu Chen dipenuhi tanda tanya. "Siapa.... Xiao Jung?"

Wei Changyi membelalakkan matanya tidak percaya. Orang yang sangat mudah bergaul, tidak mengenal ataupun mengetahui sesuatu tentang Xiao Jung?! "Dia anak Xiao Fai, wajah keduanya sangat mirip. Hanya saja dia terlihat lebih muda dan lebih kecil."

Fu Chen, "ah! Xiao Fai! Ya ya.... aku ingat dia. Tapi aku tidak tau kalau dia memiliki anak." Fu Chen melanjutkan, "mengapa kau tidak pernah memberitahuku tentang ini! Kupikir kita teman!" Fu Chen mengatakan hal itu dengan sedikit cemberut. Tapi beberapa saat kemudian, dia mulai tertawa lagi. "Jaman benar benar sudah berubah ya, kita sudah menjadi tua sekarang."

Angin alami menerpa kedua orang itu, menyebabkan daun daun hijau berguguran, dan rambut panjang Fu Chen berkibar. Setelah kalimat Fu Chen selesai, pandangannya lurus ke depan. Sementara itu, Wei Changyi menatapnya. Tak lama kemudian, Wei Changyi mengerutkan alisnya. "Sudah tua apanya? Hanya aku yang terlihat semakin tua disini. Wajahmu bahkan tidak berbeda dengan pemuda 20 tahun, ah!"

Mendengar itu, Fu Chen tertawa terbahak bahak, sampai hampir jatuh dari kudanya. Setelah itu, dia mengibaskan rambut yang ada di samping wajahnya. "Apa kau mau tau rahasianya?" Katanya dengan sedikit menggoda.

Ekspresi jijik terukir di wajah Wei Changyi, dia memakinya dengan kata 'sialan'. Kemudian Fu Chen tertawa terbahak bahak.

Dan begitulah percakapan dua orang setengah baya itu. Anda sama kekanakan, yang satu terlihat tua dan kekanakan, dan yang satunya lagi terlihat awet muda. Keduanya terus mengobrol selama perjalanan.

|||

Keduanya bisa melihat bangunan rumah singgah yang sudah berjarak 500 meter. Tempat itu masih sepi, tidak ada tanda tanda peserta lain yang sudah tiba. Hanya ada beberapa panitia lomba yang berlalu lalang.

Sudah dapat ditebak oleh keduanya, mereka adalah peserta yang tiba pertama. Setelah mengurus urusan ini dan itu, mereka berjalan memasuki aula rumah singgah itu.

Aula itu lebar, dan digunakan sebagai tempat istirahat para peserta di malam hari. Tidak ada kasur, jadi semua orang akan tidur di lantai. Beberapa orang akan membawa sleeping bag. Tapi sisanya tidak, karena dianggap terlalu merepotkan. Jadi apabila dilihat dari atas, pemandangan itu akan terlihat seperti ikan asin yang dijejer dan dijemur di pantai. Namun saat ini, aula itu benar benar sepi. Hampir tidak ada orang.

Ketika dua orang itu masuk, mereka berpikir tidak ada orang didalam. Tapi ketika mereka masuk, mereka menemukan seorang 'ikan asin' yang tergeletak di tengah aula. Salah satu lengannya diletakkan melintang untuk menutupi matanya.

Ketika mendengar keduanya masuk, ikan asin yang awalnya berbaring itu, menyingkirkan lengan yang menghalangi wajahnya itu, dan sedikit mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang masuk.

Wei Changyi membelalakkan matanya, terkejut, seakan baru saja melihat hantu. Fu Chen yang mengetahui perubahan pada wajah Wei Changyi terheran-heran. Wei Changyi tidak berbicara dan mematung untuk beberapa detik, mulutnya terbuka sedikit terheran-heran. Sedangkan ikan asin itu memandangi mereka dengan acuh tak acuh. Sampai kemudian, Wei Changyi tersadar dari keterkejutannya itu, "Xiao Jung??!"

|||

First time published
07/4/19

Note:

Haha, hari ini aku harus tetap berada di ranjang dengan kain hangat di atas dahi. Karena gabut jadi aku ngebut saja haha.

Padahal besok ada acara,malah sakit:'v

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[BL] Between Our WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang