Bab 16

5.4K 441 5
                                    

Taehyung dan Jimin berbalik. Taehyung melepaskan rangkulannya dan mendekat pada sosok yang memanggilnya tadi.

"Gukkie?" Taehyung menatap tak percaya. Bagaimana kekasihnya itu bisa berada di sini? Padahal hari sudah malam.

"Kenapa terkejut? Siapa dia?" Jungkook menunjuk Jimin yang memandang mereka dengan koper di tangannya. Tatapan mata Jungkook sangat tajam hingga membuat Jimin bergidik ngeri.

Taehyung yang melihat ekspresi kekasihnya itu hanya terkekeh.

"Jiminie, kamu masuklah terlebih dulu. Bunda ada di dalam" Suruh Taehyung. Jimin tersenyum dan kemudian meninggalkan kedua namja ini.

"Kenapa tersenyum begitu? Apakah lucu?" Jungkook masih bertanya dengan raut sebalnya.

"Kau cemburu Sayang?" Taehyung mendekat dan mengalungkan lengannya pada leher Jungkook.

"Menurutmu?" Jungkook memalingkan mukanya dari Taehyung.

Cup

Kecupan singkat mendarat di pipi Jungkook. Jungkook langsung menatap Taehyung.

"Dia sahabatku Sayang, bahkan sudah aku anggap seperti saudara. Tidak usah cemburu begitu" Taehyung mencium singkat bibir Jungkook. Jungkook menarik pinggang Taehyung mendekat.

"Benarkah? Kamu tak punya hubungan lebih dengannya kan?" Jungkook memastikan.

"Hahaha..." Bukannya menjawab, Taehyung malah tertawa.

Jungkook menyatukan kedua alisnya melihat respon kekasihnya itu.

"Dasar posesif! Aku bersumpah tidak ada hubungan lebih dengannya" Taehyung memeluk tubuh Jungkook.

Jungkook tersenyum dan mengeratkan pelukannya pada namja kesayangannya ini. Dia bersyukur dugaannya salah. Jungkook tak sanggup jika melihat Taehyung bersama dengan orang lain.

Bugh! Taehyung melepas pelukannya dan memukul dada bidang Jungkook.

"Aw! Kenapa kamu memukulku Sayang?" Jungkook mengusap dadanya. Pukulan barusan lumayan keras ngomong-ngomong.

Taehyung mundur beberapa langkah memberi jarak antara dirinya dan Jungkook. Taehyung melipat lengannya di depan dada. Jungkook hanya menatap bingung perubahan sikap kekasihnya itu.

"Kemana saja kamu? Hingga tak memberi kabar sekalipun. Aku menunggumu sedari tadi asal kamu tahu!" Taehyung mempoutkan bibirnya. Jungkook tersenyum dan memeluk tubuh kekasihnya itu.

"Lepas!" Taehyung mencoba memberontak. Tapi usahanya sia-sia.

"Maafkan aku Sayang. Tadi Sehun hyung memintaku mengajarinya membuat proposal dan juga menyusun acara buat PENSI nanti. Aku ingin segera menyelesaikannya dan bertemu denganmu. Maaf karena tidak mengabarimu" Taehyung terdiam dan kemudian membalas pelukan Jungkook.

"Jangan ulangi lagi. Aku kepikiran tahu!" Taehyung memukul main-main pundak Jungkook. Jungkook hanya terkekeh dan mengeratkan pelukannya.

"Iya Sayang.. Maafkan aku" Jungkook mengelus lembut surai Taehyung.

"Ehem!" Suara deheman mengagetkan mereka. Mereka segera melepas pelukannya dan menatap ke sumber suara.

"Mau sampai kapan kalian bermesraan di depan rumah begini? Ayo masuk. Kasihan Jimin yang sedari tadi duduk sendiri. Jungkook, ayo masuk dulu. Kamu belum makan kan?"

Jungkook mengusap tengkuknya dan tersenyum canggung. Dia cukup malu kepergok bermesraan dengan Taehyung. Taehyung langsung menarik tangan Jungkook dan mengajaknya masuk.

"Jimin, maaf meninggalkanmu sendiri. Oh iya kenalkan, ini Jungkook kekasihku" Jungkook mengulurkan tangannya pada Jimin.

"Aku Park Jimin. Aku adalah sahabat Taehyung" Jimin berjabat tangan dengannya.

"Oh iya, apakah kamu sudah tahu kamarmu?" Tanya Taehyung.

"Sudah. Tadi bunda sudah menunjukkan padaku"

"Baiklah kalau begitu"

"Jimin, Jungkook, ayo makan dulu. Kalian pasti capek dan belum makan" Bunda Kim berseru dari ruang makan. Ketiga namja itu langsung tersenyum dan melangkah semangat menuju bunda Kim.
Mereka makan bersama sambil sesekali bergurau. Sungguh, suasana yang hangat.

Bersambung...

EUPHORIA [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang