Rangkuman Diam

19 5 0
                                    

Telaah pagi telah lebur
mengibas mata di ujung seluk
selasar penantian—berjalan bergantian
lenyap mencari jalan: menapak dan menjauh

Berbuih beberapa kata-kata
berpenaka tiada habisnya
gelap: kalut yang takut bersuara
berjuntai melalu-lalang

Keberlanjutan mengacap
merapal sebuah alasan
tingkap wajahmu—tertatih
merayakan sendiri

Melecun kelabu
membawa tabu matamu
tentang biru dan sephia
tentang pelik dunia: matimu adalah penuh warna

Sangkala melarikan diri
dari harimu yang tak lagi berlari
ada diam di kedua kaki
matamu tumpul tak terobati—mengisyarat seakan apati

Tentangmu [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang