My Digantara|1

28 3 0
                                    

Kita tidak bisa menilai orang dari sisi luar yang mempunyai segalanya.
   Karena kita tidak mengetahui sisi dalam    orang itu yang sangatlah rapuh.
--------

Budayakan vomment sebelum baca:)
~~~~~

"Hoaaammm"gue baru bangun tidur,dan langsung mengubah posisi gue menjadi duduk. Setelah nyawa gue terkumpul,gue melirik sekilas ke jam.

"Anjirrr,gue telaaat. Mana ada ulangan Kimia, udah guru takill*boTakiller*"dengan secepat kilat gue langsung masuk ke kamar mandi,dan gue mandi dengan seadanya,asalkan ada parfum segalanya aman.itu prinsip gue.
Setelah itu gue langsung lari kebawah dan pamitan ke bunda gue.

"Bun,Lizzie pamit yak,sarapan nanti aja"kata gue sambil lari.

"Tapi Lizzie"kata Bunda terpotong

"Pak,ayo saya udah telat"kata gue. Dan kesalnya sang sopir hanyalah menunjukkan wajah bingungnya,tanpa berfikir lagi gue langsung mengambil kunci mobil dan membawanya dengan kecepatan sedang.

Sesampainya didepan sekolah,hanya terlihat orang-orang yang sedang berolah-raga. Gue langsung turun dari mobil dan celingak-celinguk mencari satpam dan tidak ada. Dengan cepat gue membuka gerbang sekolah,setelah itu gue masuk kembali ke dalam mobil dan menancapkan gas masuk ke dalam sekolah dan memarkirkannya di parkiran mobil. Dan gue langsung keluar dari mobil,dengan secepat kilat gue langsung berlari melewati lapangan basket terlebih dahulu.

"Woyy,elo. Ambilin tu bola"teriak Malven. Seseorang yang sangat dikenal di sekolahnya.

"Dih,elo yang main kok gue yang ngambil"kata gue. Setelah itu gue langsung menuju ke kelas gue,sesampainya di depan kelas gue,gue mengambil nafas dan langsung membuangnya. Dengan sekuat raga jiwa,gue mengetok pintu kelas dan langsung masuk. Sesampainya didalam kelas....

"Lah,pada kemana cobaaa?!?"tanya gue dengan kesel.

"Heh,lo. Tadi gue liat temen-temen kelas lo ke lab"kata Malven.

"Oo,thanks"kata Gue tanpa berfikir lagi dan langsung melesat ke lab.

"Sante zie,buka pintu,terus cari alasan"kata gue.

Saat gue menurunkan knop pintu dan mendorongnya,ternyata pintu tersebut terkunci.

"Siall,gue dibohongin"

"Hahahaha,mau aja lo percayaa,sekarang tu hari minggu ngapain lo masuk?"kata  Malven.

"Heh lo Malven,tampang sok cool,bule kesasar,ngapain lo ngerjain gue?"kata gue sambil melihat  badge name yang terdapat di bajunya.
"Ethan Malven Digantara?,hahahahahah"kata gue sambil ketawa.

"Terus napa?sirik?"kata Malven.

"Sirik hongkong lu,dengerin ya Ethan- edan,mirip,pantes orangnya edan"kata gue. "Jugaan ngapain gue sirik ama lu,apalagi lu ngarep gue suka ama lu,hancur dunia"kata gue.

"Sampe lo juga suka ama gue,lo harus oplas dulu,jan ngarep"kata Malven dan langsung melirik badge name milik Lizzie.

"Hahahahah,ngaca woy,nama lo itu Aileen Lizzie Estefania"kata Malven.

"Aileen=alien terus kalo Estefa=es teh,hahahahah"kata Malven.

"Ishh,dasar tampang sok cool,tk sumpahin lo sampe suka ama gue lo harus minum air cucian kaki gue"kata gue sambil meninggalkan bule kesasar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My DigantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang