'aku tak setuju tentang pernyataan kalian yang bilang bahwa ibu pasti mengetahui segala hal tentang anaknya. Yang kurasakan disini adalah, ibuku tak mengenalku. Ibuku tak tau apa apa tentang diriku'
-arletta zea
-----
"zeaa..."
"zeaa sayang.." dita mengetuk ngetuk pintu kamar zea, namun tak kunjung mendapat balasan.Cklek
Dita memasuki kamar zea yang bernuansa ungu muda. Ia tau, zea sangat menyukai warna pastel jadi tak heran jika kamar putrinya tersebut terkesan terang dan sangat lucu. Dita melihat putrinya tersebut tengah tertidur. Ia mendekati zea dan sedikit mengguncang bahu zea.
"nak... Bangun dulu kita makan. Kamu belum makan malam kan? Ayo bangun dulu" zea membuka matanya dan melihat mamanya.
Zea menggeliat lalu mendudukkan badannya. "udah jam berapa ma?" tanya zea sambil mengucek matanya.
"udah jam sepuluh. Mama sama papa baru pulang. Mama pikir kamu udah makan, tapi kata bi inah kamu belum makan jadi mama bangunin deh" dita membenarkan rambut zea yang berantakan.
"aku udah kenyang ma. Tadi di sekolah makannya lumayan banyak. Kalau mama mau makan, ayo zea temenin" kesadaran zea sudah terkumpul. Ia mencoba bangkit dari tempat tidur tapi ditahan oleh dita.
"mama udah kenyang juga tadi makan sama papa di restoran." dita menggenggam tangan zea.
"mama tau, pasti kemaren kamu ketemu sama bang revan kan?" zea menatap mamanya lalu mengangguk. "mama tau gimana perasaan kamu. Tapi kamu jangan sedih. Bang revan pasti bisa nerima kamu."
Zea menunduk "tapi dia benci sama aku ma" lirih zea. Dita mengelus kepala zea "dia ga benci sama kamu. Dia cuma benci sama mama. Udah jangan dipikirin lagi nanti kamu sakit"
Dita melepas kan tangannya dari kepala zea kemudian ia berdiri. "mama masuk ke kamar dulu yah, kamu tidur yang nyenyak. Udah malam" dita keluar dari kamar zea.
Zea menangis. Mamanya tak tau bagaimana perasaannya. Mamanya bahkan tak pernah bertanya bagaimana perasaannya. Yang hanya mengerti dirinya adalah dirinya sendiri bukan orang lain.
-----
Hari ini hari senin. Jadwalnya kelas mereka bawa upacara. Mereka deg deg an sekarang. Iyalah, perdana ini. Ini kali pertama mereka bawa upacara.
Disekolah mereka yang bawa upacara bukan anak paskib, tapi tiap kelas ada gilirannya gitu. Jadi sambil ngelatih anak yang ga ikut paskib juga.
Semuanya udah siap ditempat masing masing. Yang mengejutkan adalah, pembinanya itu bang dedi kalau kata rama:) ini daritadi rama ngomel ngomel mulu nyalahin ilham yang ga liat mading dengan benar. Tapi ya gimana lagi, udah terjadi juga.
'pengibaran bendera merah putih dengan diiringi lagu indonesia raya'
Suara zea adem banget di mic nya. Padahal mah aslinya cempreng. Gatau dah, rusak kali mic nya.
Lagu indonesia raya sedang dinyanyikan. Yang herannya tuh lagu udah mau habis tapi benderanya masih separoh. Sampe lagunya habis tapi benderanya juga ga naik naik.
Rama sama fikri kayanya ga sadar kalau talinya nyangkut jadi ga bisa naik. Mereka berdua cuma nunduk ngeliat ke bawah. Si ilham yang daritadi ngeliat ya cuma diam aja kaga bilang ke rama atau Fikri. Sampai akhirnya suara bang dedi nyadarin mereka.
"heh itu lagu udah habis, benderanya kok masih separoh? Kalian pikir ada orang mati apa, bendera dinaikin saparuh gitu?" rama yang dibentak gitu kangsung kicep. Cepat cepat dia narik paksa benderanya supaya ga nyangkut lagi. Dan akhirnya bendera bisa naik dengan sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
siblings
FanfictionCerita ini mengisahkan seorang gadis yang berjuang untuk mendapatkan perhatian abangnya. Abang yang selama ini diimpikannya ternyata membencinya karena mereka yang berbeda ibu. Kejadian itu merubah arletta zea menjadi seorang gadis yang sangat rapuh...