Toilet Sekolah

18 3 2
                                    

Ani menaiki anak tangga dengan cepat. Ia telat, bel masuk sudah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu. Entah bagaimana nasibnya dengan guru mata pelajaran nanti yang jelas—

Lolos dari gerbang sudah sangat bersyukur.

Cklek.

"Bagus sekali, Ani."

Benar bukan? Ani sudah amat menduganya.

Ia memasang senyum konyolnya,"Maaf Ibu, telat bangun.

"Alasan itu sudah tidak berlaku. Pulang sekolah nanti, bersihkan toilet atas!"

Ani membulatkan kedua bola matanya. Apa-apaan Gurunya ini. "Bu, tapi saya pulang sore banget bu. Kan serem, Bu!"

Guru itu tidak menjawab ucapan Ani. Ia kembali sibuk mencatat materi yang tadi sempat tertunda.

Siswa dikelas itu terkekeh pelan, mereka menatap wajah malang Ani. Kasihan sekali, pikir teman-temannya.

"Ngapain lo pada ngeliatin gue begitu?gue tampol nih," Ucap Ani kesal.

Mereka kembali terkekeh sembari menggelengkan kepalanya.

***

"Denger-denger nih ya, toilet itu ada penunggunya." Jelas Eva teman sekelas Ani.

Ani yang mendengar itu memutar bola matanya malas. Ia tidak percaya yang seperti itu, ucapannya tadi dengan guru tentang seram tidaknya hanya akal busuk untuk lolos dari hukuman.

Jelas saja, siapa yang ingin membersihkan toilet? tidak ada bukan.

Ani mamakan baksonya lahap, "Apaan sih, yang aneh-aneh aja. Gue ngga percaya!"

Brak!

"APA? lo ngga percaya, Ni?"

Ani yang tersedak kuah bakso dengan cepat meminum air putih yang ia beli tadi. "Bisa ngga berlebihan dikit? lo tuh ALAY banget. Malu-maluin lo ah,"

Eva yang mendengar itu memajukan bibirnya. Ia benar-benar terkejut tadi lalu refleks mengebrak meja kantin.

"Tapi beneran Ni, itu cerita udah beredar lama. Katanya WC yang di pojok ada penunggunya. Lo hati-hati." Jelas Eva lagi. Kali ini ia sedikit berbisik.

"Emang kalau dari cerita yang beredar, gara-gara apa?"

Eva melihat kanan kiri lalu sedikit memajukan tubuhnya dengan Ani.

"Katanya sih, ada kejadian gitu. Dulu, disini katanya ada murid cewek cantik banget. Dia tuh badannya bagus, kulitnya bening banget kayak air yang lu minum tuh, Hehe ngga deng boong—"

Ani berdecak malas, "Kalau cerita yang bener kenapa sih!"

"—Ngga beneran, kalau pake rok sekolah atau baju sekolah beuh, ngetat bray!  bodynya mendukung sih"

"Lo nih niat cerita tentang kisahnya apa bodynya sih? Gue jadi serem lu suka sesama jenis." Ucap Ani sarkas.

Eva memukul kepala temannya keras membuat Ani meringis pelan

"Enak aja, lo. Lanjut ya, namanya manusia punya kekurangan dan kelebihan. Kekurangan di—"

"Kan dia bukan manusia,"

"Ya tapi dulu kan dia manusia"

"Oh iya, lanjut."

"Lo tuh perusuh orang lagi cerita."

"Lanjut!"

Eva berdecak kesal," Kekurangan dia itu sombong. Pokoknya katanya sombong pake banget, jadi pada ngga suka sama kelakuannya. Terus ada yang suka sama dia, tapi dia malah ngehina-hina gitu jelas aja cowoknya jadi kesel dan terjadilah peristiwa di toilet sore menjelang maghrib."

Friday Night TalesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang