Terbungkus Cinta

47 3 6
                                    

Hmm masalah cinta :v

Entahlah hanya soal Tv kami berdua selalu bertengkar bak kucing dan anjing.
  
Malam yang sunyi dibungkus langit hitam ditemani bintang bintang bersama bulan. Hatiku berdebar teringat seorang perempuan yang berwajah cantik bagaikan bidadari yang diambil selendangnya dan terjebak di bumi. Berasa dia sudah ditakdirkan untukku. Memang sejak pertama bertemu aku mulai terpikat dengannya. Tanpa kusadari dia juga incaran sahabatku sendiri, berasa pupus sudah untuk memilikinya. Aku pasti kalah bersaing.

Waktu terus berjalan. Lambat laun ku perhatikan sikapnya bahkan kucari tahu biografinya. Sekarang ku tahu namanya, dia adalah Asira Fatimah Keyza. Kupanggil Sira saja supaya mudah. Waktu menunjukkan pukul 22.00. Arrrggh tidak, aku tak bisa tidur dengan pikiran sebanyak ini. Nama Sira terus mengiang di otakku.

Ku cari hp. Stalk Fb nya dia. Kulihat foto fotonya. Arrrghhh Ya Tuhan hatiku terus berdebar tanpa henti. Dia terlihat manis, kacamata yang pas dengan bentuk mukanya kemudian dibalut hijab yang syar'i. Sekali lagi ku berteriak dalam hati Ya Tuhan, terkagum kagum ku melihatnya. Namun akankah aku meluluhkan hatinya? Sungguh mustahil aku mendapatkannya, ku akan bersaing dengan sahabatku sendiri si Faris. Oh iya lupa si Faris itu ketua organisasi yang diikuti Sira. Sira pasti tertarik dengannya. Ya iyalah dia ketuanya Sira. Aku juga seorang ketua, tapi bukan ketua organisasi yang diikuti Sira. Aku hanya seorang ketua Pramuka. Jabatan bukan halangan untuk mendapatkannya. Hanya soal hati yang memilih. kuambil foto dia dari Fb kujadikan wallpaper hp.

"Ka Firzi..ka..ka.." terdengar suara perempuan yang memanggilku.

"Siapa..?" aku terheran heran

"Ini Sira.." suara perempuan itu membalas
Ya Tuhan ku tak percaya Asira Fatimah Keyza memanggilku. Kacamata dengan hijab yang syar'i menghiasinya. Akupun menghampirinya. Dia mengajakku untuk main kejar kejaran. Yaelah seperti film India aja tapi tak apalah yang penting Sira bersamaku. Hari yang sangat indah bagiku. Quality time sekali. Apapun akan kulakukan demi Sira. Tok tok tok ada tukang cuanki melewati kami. Tak banyak pikir aku langsung mengajak Sira makan cuanki. Dua mangkuk cuanki paket komplit siap dimakan. 5 sendok sambal kutambahkan ke cuanki milikku. Arrrrgghhh aku kepedesan, Sira menyodorkan secangkir air minum. Keringat mengucur deras. Tiba tiba....... Sira mengelap wajahku dengan sapu tangannya. Ya Tuhan. Hatiku tambah berdegup kencang. Muka merah ku timbul. Sira dengan malu malu mengelap keringatku. Tatap menatap pun terjadi. Setelah itu suap menyuap cuanki pun berlangsung. Aduh aku lupa cuanki milikku sangat pedas. Sira langsung mengambil air minum. Kacamatanya langsung berembun. Ku lap keringat dimuka Sira, mukanya langsung berubah bak marmut merah jambu. Adzan subuh membangunkanku. Ko Subuh sih? Bukannya masih siang. Astagfirullah ini hanya mimpi semata yang terjadi. Haduh serasa pengen marah. Tapi tak apalah yang penting di sekolah bertemu. Aku langsung bergegas sembahyang. Kulanjut mandi untuk berangkat sekolah.

Jam 06.45 ku sudah berada di sekolah. Adin, Kiki sudah datang tapi si Raka belum terliha. Aku melamun memikirkan Sira. Tiba tiba si batak mengejutkan ku.

"Hei zi, camana pula kau ini, masih pagi seperti ini sudah melamun, melamunkan seseorang kan kau? Arggh tak perlu kau jawab ku sudah tau." Dia mengejutkan ku, lalu berbicara dengan nada bataknya keluar

Oh iya lupa, dia adalah Agnes, sebenarnya dia lahir di Jawa Barat cuman besarnya di Medan. Dia bermarga Nasution jadi namanya Agnes Nasution. Cewe tergalak di kelas, tapi jangan berfikir negatif dulu tentang dia, dibalik sikapnya yang galak tapi hatinya sangat baik, kalau jadi bendahara sangat cocok sekali.

"Ehh...enggggg ga ennggg ga nes, kamu sotoy" Aku tergugup menjawabnya

"Halah sudahlah kau jujur saja padaku, hei kawan kawan si firzi sedang jatuh cinta dengan seorang perempuan cantik...!" tiba tiba dia berteriak di kelas, seperti biasa nada bataknya sangat melekat.

"Haduh" hanya kata itu yang terucap di dalam hati. Keringat dingin mulai bercucuran. Seketika muka ku berubah menjadi merah. Dasar si batak ini memang selalu bikin ulah. Adin, Kiki dan Raka seketika menatap ku tak percaya. Kami berempat yang identik dengan  kejombloannya akan kehilangan salah satu member yang akan melepas masa jomblo yaitu aku. Tidak ada kata kata lagi yang bisa ku ucapkan, sudah telak KO.

"Acieeee yang mau lepas jomblo ni, wkwkwk.." seluruh kawan ku di kelas menyorak ki ku.

  Mereka belum mengetahui siapa perempuan yang ditaksir ku. Hanya salah satu temanku dikelas yang mengetahui nya. Dia adalah Resa teman satu kamar Asira di pesantren. Ya aku tahu Sira mondok. Hanya lewat bantuan Resa aku bisa meluluhkan hatinya.

Tunggu kelanjutannya.

Bersama SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang