Sedikit tapi pasti
Slow updateEntahlah otak ku sedang berpikir apa. Yang jelas sebentar lagi UN. Tiba tiba Adin mengirim WA kepada ku.
"P""P"
"P"
Hanya kubiarkan notifnya melayang di layar hp."Ziii ini penting banget loh"
Setelah melihat Adin bilang begitu akupun membuka WA darinya."Waalaikumsalam ada apa din?"
"Eh iya lupa dong aing belum salam Assalamualaikum "
"Iya apa din?". Aku semakin penasaran
"Eh ini jam berapa sih?" Adin malah nanyain jam
" Eh Adinus phitekantropus paleojavanikus". Akupun marah
"Iya iya maaf zi, gini aku mau ngomong soal skandal lu dengan si Sira, lu harus inget dong bentar lagi UN zi, kan niat lu itu masuk sma 1, tau kan nem masuknya berapa? Jangan sampai cita cita Lu itu hangus cuman gara gara cinta. Bukannya aing ngelarang lu pacaran, tapi inget apa cita cita lu." dengan so bijaknya dia ceramahin aku
Hmm... Aku pun mulai bimbang. Ada benernya juga tuh si Adin. Sekarang aku harus memilih antara cinta dan cita cita. Ya beda dikit lah antara cinta dan cita cita. Cinta menyenangkan hati diawal cerita namun akan tragis dan menyayat diakhir cerita. Sedangkan cita cita pasti susah diawal cerita dan akan bahagia diakhir cerita. Memang begitu lah realitanya. Jam 23.55 kuputuskan tidur karena hp membuatku kelelahan.
Notif WA membangunkan ku. Kulihat hp waktu menunjukan pukul 06.52. Notif WA dari si Adin lagi. Aku lupa mematikan data seluler setadi malam dan akhirnya begitulah.
"Apa si bedebah pagi pagi udah nge WA" bahasa persahabatan pun keluar
" Eh biasa aja dong se**an" adin pun nge gas
" iya din iya jangan ngegas dong. Ada apa? " ku balas chat dia sembari mengucek mata yang penuh dengan bebatuan lunak.
"Mengetik...." di layar WA terpampang
"Gajadi deh"
"Di bang**t ngetik lama lama cuman ngirim 2 kata . Yaudah " akupun merasa kesal.
Setelah ku pikir pikir ada benarnya juga kata si Adin. Kalau aku harus fokus ke UN bukan ke cinta. Ya sudah lah setelah ku pertimbangkan, fiks aku ga akan ngejar lagi Sira. Beusaha melupakan orang yang di suka itu tidak mudah. Ya itulah yang terjadi.
***
3 minggu setelah UN dimana siswa/i kelas 9 sedang sibuk mengurus persyaratan masuk SMA termasuk aku yang sedang pusing dengan persyaratan. Bolak balik fotocopyan. Disaat posisi ini aku ingat kembali pada perempuan yang aku suka. Setelah memantapkan hati, ingin ku menjadi pacarnya. Setelah pulang sekolah ku buka medsos. Kulihat akunnya dia dan ternyata dia lagi online. Ku rangkai kalimat seindah dan sepuitis mungkin. Kalimat sudah siap ku klik tombol kirim. Centang biru langsung. Beberapa menit kemudian dia sedang mengetik." Waalaikumsalam ka, mohon maaf...." dia membalas
Hatiku sudah tak enak membacanya. Tapi ku pikiran ku positif. Mungkin dia cuman bilang " mohon maaf aku ga bisa nolak" kalimat itu yang terngiang di kepal ku. Namun...."Bukannya aku nolak cinta kakak tapi aku sudah punya pacar ka" dengan cepat dia membalas lagi.
Jleb. Tiiiiiiiiiitttt.............. Hatiku retak. Harapanku musnah. Kesempatan ku lenyap.
" aku sudah pacaran dengan kak adin ka" dia menyambung lagi
Jlebbb yang kedua kali pun terjadi. Semakin lirih hatiku ini. Semakin renggang jaraknya. Pikiran memanas. Tak menerima dengan kenyataan. Sudah tak enak hati ku membacanya. Inikah yang dinamakan sakit hati? Status jomblo ku gagal di renovasi akibat sahabat sendiri. Inikah fake friends? Memang benar tikungan sahabat lebih menyakitkan dariapada tikungan sirkuit.
Nanti berlanjut ke part berikutnya
Maaf jarang update lagi sibuk ngerjain tugas wkwkwkk