-1

700 30 0
                                    

Suara lagu hip-hop dan gemuruh teriakan terdengar keras keluar dari stadium basket di tengah kota.


INA 99 - 101 USA

Begitulah tulisan yang terpampang pada papan skor di atas Madison Square Gardens.
Hari ini adalah final WOMEN'S FIBA World Cup 2022 yang dengan mengejutkannya mempertemukan Indonesia, si Kuda Hitam dan Amerika Serikat, si Tuan Rumah.

"TEEEEETTT"

Bel berbunyi menandakan waktu time-out terakhir Indonesia telah habis. Waktu tersisa 00:13, Bola Indonesia, dan Shot-Clock telah berhenti berjalan.

"Ingat ya yang sudah saya katakan tadi!" kata seorang Coach Indonesia
"Siap! Coach!" kata seluruh tim berteriak
"INDONESIAA!!??!!" Teriak sang Coach
"BISA! BISA! BISA!" Jawab anggota team

Seluruh isi stadium pun berteriak dan tak hentinya yel-yel dari para pendukung dan sorak-sorai bergantian antara USA-Indonesia, seluruh pemain merasa nervous, karena waktu yang tersisa cukup banyak, dan bola dapat berpihak kepada siapapun tanpa-kecuali.

"Alright Ladies and Gentlemen!"
"Pemirsa - pemirsa!"

seluruh negara sedang menyaksikan ajang akbar ini dan tentu saja tertarik akan Indonesia yang mampu mengalahkan banyak negara yang tergolong kuat dalam basket wanita.

Bola dibagi dari wasit menuju Small Forward dari tim Indonesia, Shani Indira Natio. Bola dilemparkan menuju Point Guard Indonesia, Viviyona Apriani.
"Hold On!, They're gonna shoot!"
teriak kapten tim Amerika Serikat. Yona pun membawa bola ke garis 3 angka dan melakukan Fake Shot, beruntungnya bagi Indonesia, Amerika Serikat men-double team Yona, sialnya, yang di kosongkan oleh team USA adalah kapten tim Indonesia, Shania Gracia, bola di passing Yona dengan Lob Pass, dan bolanya persis diatas Gracia. Gracia lompat, mengambil Rebound, Mengambil ancang-ancang, kemudian menembak bola dan...........
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Ci, kenapa cici suka main basket?" tanya Gracia
"hmmm... karena, terakhir kali cici ketemu papa itu di Cleveland, Amerika, dan kami lagi nonton pertandingan LeBron James saat itu... sebelum papa..."
"iya ci, Gre ngerti kok.."
Shani hanya tersenyum pada Gracia, mereka berdua sama-sama kelelahan akibat latihan basket Timnas yang berat.

"Gracia! Shani! ayo kita lanjut latihan!" suara Coach Naomi langsung membuat mereka berdua berlari kecil menuju free-throw line, tempat dimana anggota yang lain berkumpul.

"Ya anak-anak, sekarang kita akan scrimmage 5v5, full defense offense, 6 menit per quarter, paham?"
"SIAP PAHAM, COACH!"
"bagus, kita jalankan pembagian tim dengan mainan khas Indonesia... Gambreng"
"Feni, Stefi, Maaf, kali ini kalian duduk dulu, karena saya tidak akan merotasi tim.."
"Baik Coach, kami gapapa kok"

LineUp :
PG : -Viviyona Apriani (Starter)
        -Eve Antoniette Ichwan (Bench)
        -Feni Fitriyanti (Reserve)
SG :-Shania Gracia (Star Player)
       -Thalia Ivanka Elizabeth (Bench)
SF :-Shani Indira Natio (Star Player)
       -Beby Chaesara A. (Reserve)
       -Gabriel Angelina (6th woman)
PF :-Jessica Veranda (Starter)
       -M. G. N. Desy P. G. (Bench)
C   :-Ayu Safira Oktaviani (Starter)
       -Shania Junianatha (Bench)

walaupun mempunyai sebuah urutan, seorang Coach Shinta Naomi tidak akan merotasi pemainnya sembarangan, itulah yang membuat permainan tim Indonesia sangat dominan dan tidak dapat diprediksi, karena kejeniusan seorang Shinta Naomi dalam permainan bola basket, tidak dapat diremehkan. Bahkan jika diperlukan, mengeluarkan semua Guard dan menggantikannya dengan Forward/Center demi sebuah strategi bukanlah hal mustahil bagi Naomi, dia yang sangat piawai dalam Bola Basket bahkan menembus WNBA, Liga Basket Perempuan ter-baik di dunia, bahkan sempat menggaet prestasi :

WNBA Champions
3× WNBA MVP
WNBA Finals MVP
WNBA All-Stars
WNBA All-Stars MVP

Semua gelarnya didapatnya dengan
Max Contract 5 Tahunnya yang diambilnya dalam kondisi Free Agents diumur 25 tahun, sebelum akhirnya kembali ke Indonesia sebagai pemain selama 3 tahun dan memulai karir pelatihnya dengan melatih tim
DBL All-Stars. Naomi merupakan aset negara yang sangat berharga dengan segudang prestasinya, ia bahkan masuk kedalam "Atlet yang mengubah sejarah olahraga Indonesia" yang didalamnya berisikan banyak nama-nama seperti Taufik Hidayat, Liliyana Natsir, Jonathan Chrisie, Mario Wusyang, dan banyak lainnya.

PRITTTTT

Bunyi peluit menandakan mulainya Scrimmage bagi Tim Gracia vs Tim Yona dimulai.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.






Bedtime BasketballTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang