H.M.5

71 21 14
                                    

Helena menatap datar kedua wanita sexy disamping kiri dan kanannya yang sedang bersorak gembira ke arah Jimin. Ia tidak sengaja melirik dada wanita dikanan nya yang bergoyang kesana kemari saat bergerak.

Ew, menjijikkan.

Helena mencibir kesal dan memutuskan untuk memperhatikan Jimin beserta Minho yang tengah berdada di posisi garis start dengan duduk di motor masing-masing. Benar---kedua laki-laki tampan itu akan melakukan balapan nya dan Helena mungkin bisa selamat dari Minho jika Jimin yang memenangkan pertandingan ini.

Lagipula kenapa harus aku yang jadi hadiah nya Minho!?

"Aku benar-benar tertarik dengan gadis itu, Jim! Hahaha! "

Semua orang ikut tertawa bersama Minho membuat Jimin geram. Taehyung yang berada tepat di sebrang Helena hanya tersenyum miring entah kenapa. Oh, Helena menebak jika Jimin yang akan menang nantinya--entahlah, dia tidak tau sih se-hebat apa dalam balapan.

Jimin melakukan burn out membuat motornya mengeluarkan asap dari knalpot. Suasana makin riuh saat Minho melakukan hal yang sama. Kini tempat itu dipenuhi kepulan asap.

Seorang wanita cantik dengan rok sepahanya berjalan lenggak-lenggok seperti model ditengah-tengah mereka. Kedua tangannya terangkat dimana terdapat bendera kuning disana.

"Minho kau siap? "
Wanita itu menatap Minho dengan pandangan menggoda lalu bergantian menatap Jimin sambil berkedip genit, "Dan aku tau kau selalu siap, honey."

"1!2!3! Meluncur! "

Kedua motor tersebut sama-sama melaju membuat Helena tidak tahan untuk berteriak menyemangati Jimin.

"COME ON JIMIN!! YOU CAN DO IT!"




Dibalik helm nya---Jimin tersenyum.

/////////////////

"Sudah kubilang kau pasti menang! "
Taehyung menepuk bangga pundak Jimin yang dibalas tawa arogan si pemenang.

Yup. Balapannya dimenangkan Jimin, dan Minho sudah berkacak kesal disebelah Helena. Mereka berempat masih berdiri dilintasan balap dengan Helena yang menatap penuh binar ke arah Jimin.

Nah, minho tidak jadi mendapatkan ku, kan!

Thanks to Jimin.

"Sayang sekali, kau tidak jadi milikku malam ini. Tapi--akan ku ambil kau dari dia nanti. "
Bisik Minho tepat ditelinga Helena.

Jimin yang melihat hal itu lantas turun dari motor dan menarik Helena kedalam pelukannya.

"Mana hadiah ku, Minho? "
Tanya Jimin sinis.

Jimin benar-benar tidak suka saat Minho menyentuh Helena. Hanya dia yang boleh melakukannya! Siapapun tidak memiliki hak untuk itu!

Minho terkekeh pelan sampai seorang pemuda sudah berdiri disamping nya. Satu amplop yang berisikan uang 2 juta won mendadak dilempar ke arah Taehyung beserta sebuah kunci mobil yang langsung ditangkap dengan gesit olehnya.

Taehyung membuka amplop tersebut dan mengangguk ke arah Jimin.

"Ayo pergi. "
Jimin menaiki motornya diikuti Helena.

"Sampai jumpa lagi cantik!"
Minho tersenyum lebar ke arah Helena yang dibalas senyuman kecil si gadis.

Helen stupid, jangan tersenyum pada orang lain!

Helena melirik kaca spion dan betapa terkejut nya dia saat Jimin menatap dirinya dengan pandangan marah. Dia langsung menunduk dan memeluk erat tubuh Jimin sebelum mereka pergi dari arena balapan.

////////

"Rumah siapa ini? "

"Rumahku. Ayo, masuk."

Jimin memeluk pinggang Helena dengan tangan kanan nya dan mengajak gadis itu untuk masuk kedalam. Helena menyrengit heran ketika masuk---suasana nya gelap.










"Jim, lampunya mati? "

Jimin menahan tawanya mendengar Helena yang sepertinya sedang ketakutan saat ini.

"Kau takut? "

"Tidak! Siapa yang takut!? "

Tawa kecil lolos dari bibir sexy Jimin. Dia langsung berjalan dan Membawa Helena ke kamarnya.

Eh...lah! Apa maksud nya ini!?

Helena melotot kaget ke arah kamar Jimin yang lampunya menyala. Kamar pemuda itu berwarna abu-abu dengan sebuah kasur berukuran king size. Terlihat nyaman.

Tapi bukan itu masalahnya!

"Kenapa kau membawa ku kemari? "

Helena menyipit curiga ke arah Jimin dan melepas rangkulan pemuda itu dari pinggang nya. Jimin menarik sudut bibirnya membentuk seringaian sebelum melangkah mendekat ke arah Helena.

"Aku ingin kau tidur dengan ku malam ini."








Semua terjadi begitu cepat Jimin mendorong tubuh Helena sampai dia tidur terlentang di atas kasur.
Helena dapat merasakan betapa halusnya selimut Jimin saat bersentuhan dengan kulitnya. Terpikir untuk menginap disini tapi dia rasa itu bukan opsi yang bagus jika pemiliknya mesum luar biasa begini.


Jimin dengan cepat merangkak naik diatas kasur dan mengukung tubuh Helena membuat nya diam tak berkutik.

Deg.

Netra biru Helena bertabrakan dengan netra hazel milik Jimin. Dia semakin menunduk ke arah Helena dan---mencium bibir nya.

Lumatan-lumatan kecil yang dilakukan Jimin membuat Helena blank dengan pikiran kosong. Jimin tersenyum kecil di sela ciuman nya saat Helena tidak menolak sentuhan nya.

Semakin lama Helena terbuai dengan ciuman Jimin dan entah mengapa dia langsung membalas nya. Bisa dibilang Jimin merupakan pencium yang handal dan walaupun ini ciuman pertama Helena---

Ciuman pertamaku...

---dia bisa membalas dengan lihai seperti ahlinya.

Hisap.

Gigit.

Dari lembut menjadi kasar. Lidah Jimin bergerak dengan liar memprodank-prondakkan mulut Helena.

Lama kelamaan Helena merasa pening. Birahinya langsung naik begitu saja.

Shit!

Kedua kaki Helena tertekuk menahan area vitalnya yang semakin berkedut antusias dibawah sana. Bagus, Jimin benar-benar menggoda pertahanan nya.

Aku ingin lebih.....

Jimin melepas ciuman mereka dan lenguhan kesal keluar dari bibir Helena yang membengkak. Terlihat indah dan sexy dimata Jimin.

"Kau menikmatnya--hm? Sayang sekali, aku tidak ingin memasukimu untuk saat ini."

Helena mendelik kesal dan mendorong tubuh Jimin dari atasnya.

"Go away boy! Fuck you! "

Dan tawa Jimin menjadi akhir dari malam panas mereka.

TBC

:) baru kiss no sentuh-sentuh. Ciaaah

ToxicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang