Aku menuliskan tulisan ini ketika aku berada di tengah-tengah lapangan sepakbola, oh iya, ada tambahan lain yang kalian harus ketahui sebelum melanjutkan membaca tulisan ini, yaitu tentang aku. Aku adalah seorang cowok berumur 17 tahun, seorang yang mungkin banyak menyebutnya sebagai introvert, yah kalian mungkin sudah tahu atau mungkin pernah mendengar kata itu, untukku sendiri, sebenarnya akupun kurang memahami akan kata itu, tapi yah, menurutku aku hanya seorang manusia yang mencintai malam, langit dan ketenangan, dan aku tidak perduli orang akan menyebut apa diriku ini.
Apa kalian pernah merasakan jatuh cinta?
kalau aku sendiri, aku mungkin akan menjawab pernah, atau yahh setidaknya mungkin pernah, karena sampai saat inipun, sampai tulisan ini aku terbitkan disini, aku tidak pernah tahu apakah cinta itu. Mungkin saja kalian lebih tahu dariku, dan kalian boleh untuk menuliskan perasaan apa yang kalian rasakan di komentar. Tapi yang aku rasakan saat itu adalah sebuah perasaan yang bisa dikatakan sulit untuk diungkapkan, tapi mungkin maksud sulit disini adalah karena akunya saja yang belum mengerti tentang perasaan baru itu. tapi jika boleh aku terjemahkan sendiri dalam rasa egoku sebagai penulis kisahku, aku akan mengatakan bahwa, perasaan itu adalah rasa bahagia yang di campur perasaan grogi, gemetar dan sakit.
Bahagia ketika aku dapat melihatnya, hanya melihatnya dari jauh saja aku sudah dapat merasakan bahagia, grogi ketika aku mulai menyebut namanya, gemetar ketika aku mulai mendekat di sekelilingnya dan terakhir sakit ketika aku melihatnya bersedih.
Dan ada satu perasaan lagi, yang mungkin kalian akan menyebutnya dengan kata "cemburu" tetapi untukku sendiri ada kata lain yang akan aku gunakan yaitu "Takut".
**********
Malam ini di tengah sebuah lapangan bola yang luas, ini adalah tempat favoritku selama aku tinggal di Madiun, sebuah tempat yang tenang dan nyaman apalagi ditambah bentangan langit nan maha luas terlintas diatasnya. Bulan dan Bintang begitu akur menemani keindahan sang malam. Aku suka ketenangan, bukan karena aku tak ingin untuk berkumpul dan menikmati masa remajaku dengan teman-teman lain, tetapi aku merasakan ketenangan dan malam adalah simponi nan sempurna untukku mencurahkan segala beban dan cobaan yang selama ini aku pendam. Mereka adalah pendengar terbaik yang selalu ada dan mau menerima segala keluh kesah yang aku ungkapkan sebagaimana malam ini aku mulai "ngobrol" dengan mereka.
"Hai malam, terimakasih masih mau mendengarkan ceritaku malam ini, aku tak tahu alasan apa yang membuatku sering sekali terpuruk dengan Huruf 'D', yah sebagaimana yang aku ceritakan malam kemarin padamu, dari Dilla, Desi hingga Devi. apa kau masih ingat tentang Dila, seorang wanita yang membuatku harus merasakan rasa sakit pertama kalinya, dan bukankah Desi datang bukan pada waktu yang seharusnya, dan Devi.. yah, aku tak pernah bisa mengerti isi hatinya...."
***********
"Hi.. kenalin aku Dila, temennya Ahmed, Kamu Arief kan?" Pesan SMS itu masuk ke hapeku.
"Hi juga, iya aku Arief, Ahmed yang anak mesin itu kan?" Jawabku membalas pesan singkatnya.
"Iya, kamu katanya Ahmed jago Design grafis ya?" kembali sebuah pesan masuk ke hapeku.
"ya, gak jago-jago amat sih, hanya sekedar bisa aja, ya hanya karena aku ambil jurusan Multimedia di SMK" tulisku sambil menekan tombol send di hapeku.
"Oiya kak, bisa ketemuan gak? Aku mau minta tolong nih buatin Design promosi, please.. bisa ya..." tak lama pesan darinya kembali masuk.
30 menit telah berlalu, aku masih duduk di sudut sebuah cafe kecil itu, mungkin jika saja cafe itu tidak sedang sepi, pastilah sudah 10 menit yang lalu aku meninggalkan tempat ini.

YOU ARE READING
Astronout Love Story
RomanceHay perkenalkan, nama saya adalah Arifin Ahmad, kalian bisa memanggilku dengan apa saja, bole arief, arif, ataupun ifin, what anything you want guys... Ini adalah sebuah kisah lama, sebuah kisah yang pernah terjadi dalam hidupku, sedikit kisah perja...