keseharian Reya

151 9 3
                                    

Reya POV

Pagi-pagi sekali aku telah siap rapi dengan pakaian seorang sekertaris.

"Kak kok udah mau berangkat aja ini masih jam empat pagi, memang kantor sudah dibuka jam segini kak" tanya Nada adikku yang baru pertama kali menginap di rumah ku ini.

Sudah biasa bagi ku untuk berangkat jam empat pagi seperti ini, bahkan sebelum azan subuh berkumandang aku telah keluar dari rumah.

"Iya kakak harus kerumah bos dulu, kakak pergi dulu kalau mau makan masak sendiri, kakak berangkan, Assalamualaikum" pamit ku

"Walaikumsalam" balas Nada yang masih bisa ku dengar.

Jam empat pagi sudah keluar dari rumah mencari kendaraan umum untuk pergi ke rumah bos Alien dan kutub itu.

Menyiapkan makanan,pakaian dan segala keperluan bos, itu yang kulakukan setiap harinya selama sembilan tahun ini.

Apa itu tugas sekertaris? Ya aku sering bertanya-tanya apa ini tugas seorang sekertaris CEO perusahaan IT terbesar di dunia.

Bukankah hal yang kulakukan lebih ke seorang istri atau pembantu bukan.

Ingin sekali rasanya aku lepas dari bos Alien ku, namun kontrakku masih satu bulan lagi baru habis.

Padahal ibu sudah menanyakan kapan aku menikah? Kapan aku menikah? Bagaimana mau menikah jika pasangan pun tak ada.

"Saya menggaji kamu itu untuk kerja bukan melamun!!!" Sebuah suara dingin and tajam masuk kedalam telingaku mengagetkan ku

"Iya pak"

"Silahkan dimakan pak!" Ucapku mempersilahkan bos Alienku ini sarapan pagi.

Aku berdiri memperhatikan makanan di atas meja yang sangat lezat-lezat, hingga membuat ku meneteskan air liur, dan lihatlah itu kepiting saus tiram makanan kesukaanku

Krukut Krukut

'memalukan kenapa perut ini harus berbunyi sekarang'- batin Reya

Bos berhenti menyuapkan nasi ke dalam mulutnya dan menatapku datar.

"Silahkan di lanjutkan sarapannya pak, saya akan menyiapkan berkas yang akan anda bawa" kataku dan dengan cepat berlalu dari hadapannya

"Kenapa harus sekarang sih? Sabar perut saat tiba di kantor kita akan segera makan. Jangan mempermalukan seperti tadi lagi Ok" ucap ku sambil menepuk-nepuk perut ku.

Aku mulai menyiapkan berkas-berkas yang akan dibawa oleh pak bos.

Skip>

Author POV

"Akhirnya aku bisa sarapan juga!" Seru Reya memakan mie yang dia seduh beberapa menit tadi

"Sarapan? Jam 12.30 Lo sebut sarapan! Gila Lo, baru sarapan jam segini, kalau gue udah k.o Rey, dan ini apa Mie ayolah di sini banyak makanan dan Lo cuman makan mie" cerocos Diana teman satu kantor Reya.

"Lo tau sendiri pekerjaan gue gimana, berangkat jam empat pagi pulang jam sembilan malam, begitu terus selama sembilan tahun ini, dan gue gak ada waktu untuk makan tepat waktu" jawab Reya santai dan melanjutkan makannya sampai tandas tak tersisa

"Kalo gue jadi Lo, gue udah kabur saat satu hari kerja Rey, apa Lo gak kepingin kayak yang lain, contohnya gue, punya pacar, bisa hangout bareng temen setiap weekend? Apa Lo gak mau?" Tanya Diana

"Sangat! Gue sangat mau tapi bagaimana lagi? Kontrak gue masih satu bulan lagi! Jadi gue harus bisa tahan keinginan gue selama sembilan tahun ini" jawab Reya tenang seperti tanpa beban namun jelas di matanya terpancar sebuah beban berat di pundaknya.

"Gue pergi dulu mau nyiapin bahan buat meeting nanti sore, bye" pamit Reya dan berlari meninggalkan Diana

Diana hanya bisa menatap temannya itu kasihan entah apa yang terjadi jika dia yang berada di posisi Reya saat ini, mungkin dia sudah bunuh diri karena tak tahan dengan sikap bosnya yang super super dingin dan aneh.

Bersambung...

By:Bb

my CEO Alien coldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang