Faiz2

40 3 0
                                    

    Hanya kosong yang ku dapati di kamar.  Tak seoarang pun di sana, teman-teman sekamarku pasti sudah pulang. Tinggal aku dan Rahma yang tersisa.
    Pemandangan kosong itu sangat bertolak belakang dengan hari-hari sebalumnya.  Aku duduk besandar di dinding, ku tatap tulisan di dinding pojok dekat jendela. Diantara coretan-coretan itu, identitas diriku masih jelas terbaca.
    Faizah humaira, cilacap jateng 12 Desember 1998. Di antara sela-sela coretan cilacap,  jateng 1 Desamber 2000. Tulisan-tulisan itu mengundang senyum ku. Tanpa ku sadari rangkaian cerita lama hadir mengambang di permukaan benak ku.  Cerita di mana aku sampai bersekolah di madrasah Aliyah.
                        * * *
   Madrasah Aliyah sungguh merupakan tempat yang tak pernah terbesit di hati ku.  Terlebih, jika harus bersekolah dan menjadi murid di sana.  Selepas SMP,  sebenarnya aku masuk SMA,  namun itu tidak berlangsung lama.  Tepatnya kelas dua SMA semester pertama aku pindah sekolah.  Ayah dan Bunda menyuruhku belajar di Madrasah Aliyah.  Awalnya aku menolak, namun ayah dan bunda memaksa ku.  Bahkan, mereka mengancam tidak akan mengurusiku jika sampai tidak mau belajar di madrasah Aliyah. Aku pun pasrah.

     Aku sadar masa remaja ku yang memalukan membuat orang tua ku khawatir.  Bukanya rajin belajar, aku malah hobi berpacaran.  Kecantikan wajah yanh ku miliki membuat banyak laki-laki tertarik kepadaku.  Dan, aku belum cukup dewasa untuk menghadapinya.  Terhitung, empat kali aku pacaran.  Tiga kali saat kelas dua SMP,  sekali saat kelas tiga hingga aku duduk kelas satu SMA.
     Tak hanya itu, Aku pun gemar nongkrong di cafe,  ataupun tempat-tempat hiburan sambil memadu kemesraan bersama pacar.  Tentu saja, ayah dan bundaku tidak suka dengan gaya hidup remajaku itu.  Mereka takut kalau perilaku ku akan melewati batas.

FAIZ (FAZA FAIZAH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang