Chapter 1

2.9K 302 125
                                    

Semua orang di Tressature tahu bahwa Hightress Tetsuya harus selalu berbahagia.

Legenda lama menyebutkan, senyuman Hightress adalah berkat bagi seantero kerajaan. Pada halaman yang lain, tertulis bahwa kesedihannya adalah kutukan yang akan menghancurkan seluruh peradaban.

Tetsuya menjadi Hightress menggantikan ibunya. Kekuasaannya meliputi seluruh Tressature dan nama besarnya didapatkan dari warisan darah keluarga kaisar.

Chihiro, ayahnya, memang telah lama mengambil takhta. Namun, di Tressature tidak ada yang bisa menggantikan posisi seorang Hightress sebagai simbol kehormatan, keluhuran, kecantikan, kebahagiaan; simbol dari segala-galanya.

Tetsuya adalah kesayangan semua orang. Setidaknya, di atas gulungan papirus yang disimpan sebagai harta karun kerajaan selama ratusan tahun, para leluhur menyebut bahwa senyum seorang Hightress akan menentukan nasib seluruh rakyat di negeri sejauh tiga samudera.

Para dewa mencintai Hightress. Jika ia tersenyum, maka semesta akan memberikan sabda untuk menyejahterakan seantero Tressature. Namun, jika tanpa sengaja sang Hightress dibuat bersedih, para penghuni langit akan mengutuk mereka.

Kerajaan itu bisa terserang kekeringan, wabah penyakit, bahkan ada pula yang percaya bahwa tangisan Hightress akan membawa air bah yang mampu menggulung seluruh negeri hingga binasa.

Tetsuya tentu saja tak bisa memilih harus ditakdirkan menjadi siapa. Ia tidak tahu mengapa dirinya harus dilahirkan sebagai Hightress, seorang manusia yang dipercaya titisan dewa penjaga semesta.

Tetsuya tahu ia pun suatu hari akan menjadi seperti ibunya, menikah dengan seorang bangsawan atau rakyat biasa yang telah mengabdikan diri sepenuhnya pada negara, kemudian melahirkan anak dan mati.

Jalan hidup Hightress pendahulu sudah lama dilihat Tetsuya sebagai jalan hidupnya pula—pasti takkan jauh berbeda. Mendiang ibunya seperti cermin yang membayangi Tetsuya dalam setiap hela napas dan detak jantungnya.

Setelah kelahiran seorang Hightress baru, Hightress pendahulu harus bunuh diri dengan sukarela setelah semalam penuh diizinkan memeluk bayinya.

Kelahiran bayi bisa menjadi sesuatu hal yang membuat Hightress pendahulu menjadi tertekan, dan masalah merawat anak adalah hal yang menakutkan untuk dijalani sehingga dikhawatirkan air mata pembawa bencana akan turun.

Maka dari itu, sudah sejak lama legenda yang mengikat itu berlaku sebagai hukum yang tak terbantahkan. Hidup Hightress harus selalu sempurna.

Seorang Hightress dilahirkan hanya untuk berbahagia, hanya untuk tersenyum, hidup bergelimang kemewahan, kemudian mati bunuh diri tanpa dosa untuk diangkat dengan ribuan sayap para dewa, terbang menuju surga.

***

Akashi Seijuurou x Kuroko Tetsuya

KnB (c) Tadatoshi Fujimaki

'saya tidak mengambil keuntungan material apa pun dalam pembuatan fanfiksi ini'

HIGHTRESS

Chapter 1

Now Playing: Kei Lovelyz - Can You Hear Me (OST The Last Empress)

"Kisah ini adalah fiktif, sedikit sarkas, banyak rindunya."

miniseries

***

Seijuurou sudah hampir memutuskan leher sang lawan bertarung yang sempat sesumbar angkuh di tengah arena, ketika seorang bangsawan tambun berteriak "cukup!" dan melemparkan sekantung uang di dekat kakinya.

Hightress | AkaKuroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang