九 Tentang Kesiapan Hati

2.6K 230 22
                                    

Meilia membuka matanya, memandangi wajah ganteng Bram di hadapannya. Belum pernah mereka sedekat ini, sampai tak ada jarak sama sekali. Setiap sentuhan Bram memberikan sensasi baru baginya, ia tidak akan memungkiri hal itu.

"Ahh," desah Meilia saat Bram membenamkan wajah di lehernya yang jenjang serta mendaratkan kecupan bertubi-tubi di pundaknya yang polos. Hei, ke mana perginya gaun biru Meilia?

. . .
[dihapus sebagian untuk proses penerbitan]

Travelove GuideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang