Di pagi hari itu Kim Family sedang sarapan ala western plus alakadarnya karena bunda lagi nggak sempet masak, mau ke kondangan nanti malam katanya.
" Aku mau nasi, bun. Ini apaan sih?" sibungsu dahyun menatap jijik sarapannya. Telor setengah mateng sama roti gandum tanpa dipanggang ditemani susu kedelai murni tertata rapi dimeja makan pagi ini.
" Udah, makan ajah. Maklumin bunda hari ini mau kekondangan, kamu kan tau sendiri bunda kalo nyalon dari pagi sampe sore. Syukur-syukur sih tepat waktu." ucap bunda nyantai. Tapi nggak senyantai muka Dahyun.
Saking aja nih wanita bunda kandungnya, kalo bukan udah pingin nyubit rasanya. Sejak kapan kekondangan jadi lebih penting ketimbang memberikan sarapan buat anak-anaknya. Ini sih sarapan bunda yang lagi diet. Pikir Dahyun
Disebelahnya Han bin hanya bisa menghela napas tanpa mengeluh dan dengan terpaksa memakan rotinya. Hanya itu yang berani ia masukan ke dalam mulut. Selebihnya hanya membuat mual lambungnya.
" Nyokap kapan berubahnya, ya dek?!" ujar Han bin sambil menyalakan mesin motor tril nya. Bersiap akan kuliah dan mengantar Dahyun kesekolah.
" Tau. Kalo kita berubah jadi orang laen kali, mbin." sahut Dahyun asal. Seketika itu juga Han bin langsung menjitak kepala Dahyun.
" Ban bin.. Ban bin. Lo juga kapan berubahnya? Songong terus sama gue. "
" Sakit bego!! Ngga bisa apa lo kalem dikit ama perempuan HaH!!!. Sini lu biar gue jitak juga. " balas Dahyun.
Walhasil drama pagi itu berubah dari drama sarapan menjijikan ke drama saling jitak menjitak.
" Oi! Abang adek. Akur banget pagi-pagi gini. Dikasih sarapan apa emang sama si bunda!!?"
Adek kakak itu berbarengan menoleh kearah sebuah suara yang mereka kenal banget. Karena tuh bocah emang tetangga persis sebelah mereka. Bocah ganteng gak tau diri yang hobinya seneng diatas penderitaan orang laen. Ditambah rasa kekepo-an nya melebihi ibu-ibu tukang gosip dilingkungan komplek.
" Diem lo, Jeon Jungkookkkkk.... " teriak Han bin dan Dahyun berbarengan.
" Ecie, ecieeeeeee... " ledek Jungkook semakin makin.
