kerinduan

2 0 0
                                    

Hela nafas terdengar di telinga,terasa nyaman akan dekapan yang selama ini ditunggu.perasaan yang susah untuk di ungkapan dalam kata kata .hanya dapat mengalir deras air mata dan Isak tangis ini.

"Pi, Sisil kangen" sambil terisak dan memeluk tanpa ingin membuka mata sedikit pun. Mungkin dipikiran nya,ini hanya mimpi. Mimpi yang indah dan tak akan bisa terulang lagi..
" Iya sayang,papi juga kangen" jawab papi Sisil dengan muka memerah dan membelai rambut halus sisil.
"Ada yang papi mau bicara in.bisa tolong bangun" lanjut papi
" Iya Pi. Sisil mandi dulu"ungkap Sisil dengan nada bergetar sambil menyapu air mata yang menggenang di pipinya.

Pagi itu,Kaka dan adek Sisil bergegas mandi. Seperti biasa,mbak Yem (mbak iyem adalah asisten rumah tangga di keluarga ini. Dia paling sayang dengan Sisil,hari hari mereka hanya di temani mbak Yem.) menyiapkan sarapan untuk anggota keluarga ini.
Saat itu " mbak, beliin tapeeee" pinta Riki Kaka pertama Sisil.
" Iya ka,sebentar.nyiapin sarapan non Sisil" jawab mbak Yem
" Oh..iya mbak" jawab Riki

Brakkk,brukkk,brakkkkk
(suara benda jatuh di kamar Sarah )
" Apaan lagi sih SAR??" Teriak Riki
Tanpa menjawab satu kata apapun. Sara tetep mengobrak Abrik seluruh buku.
"DITANYA GAK DI JAWAB.KEBIASAAN!!" teriakan Riki memenuhi seluruh ruangan
"Kenapa pagi pagi udah teriak teriak,cepet kumpul di ruang tamu " jawab papi

Hening dan tanpa melanjutkan aktifitas apapun. Mereka berkumpul diruang tamu dengan bertanya tanya,ada apa?gak biasanya kaya gini.perasaan was was dan tanda tanya pun terus terjawab
" Kalian udah besar. Kalian tau papi sibuk luar kota terus. Awal papi yakin. Luar kota per setahun pindah pindah sekolah. Pasti kalian seneng ikut papi. Tapi papi salah,justru ngebuat kalian jenuh krna papi jarang pulang. Kalian ke Surabaya ke rumah Oma. Saat papi bisa kesana. Kita liburan bareng " perkataan papi yang mungkin mereka semua gak mau denger saat itu.
" Iya piiii" jawab mereka.

Keheningan dirumah saat itu.
Mbak Yem hanya memeluk kita semua dan berkata " baik baik disana non. Mbak Yem juga mau pulang kampung" suara lirih mbak Yem membuat mereka saling berpelukan dan menangis.

--------------------

Perpindahan pun cepat Ter urus dan mereka pun tiba di saat mereka berangkat ke Surabaya.
"Papi pesen,saling menjaga satu sama lain,saling melindungi dan kamu ka,kamu pengganti papi.kalo ada apa apa. Papi cari kamu" tegas papi
" Iya Pi." Jawab Riki
Mereka hanya diam tanpa berkata apa apa. Ingin rasanya mereka menangis dan berkata " gak Pi,pengen sama sama."
Tapi itulah mereka. Hanya bisa berkata di dalam hati tanpa bersuara.
Mereka gak pernah mengeluarkan kata "TIDAK". Krna itu ajaran papi mereka. Untuk menangis pun. Mereka gak berani didepan papi nya.krna papi nya selalu marah kalo anak anak nya menangis.

Kami berjalan memasuki pintu untuk check in pesawat.
Papi mereka menunggu sampek mereka selesai dan masuk untuk tuker tiket pesawat di dalam.
Air mata pun penuh tanpa di sadari Sisil mengeluarkan air mata saat menoleh ke papi nya.
Dengan wajah merah. Papinya mengeluarkan jempol tangan dan tersenyum. Jawaban yang mungkin terdengar " baik baik aja. Semua akan baik baik aja " mungkin itu artinya.

apa saya ada!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang