"Woi Intan bangun." teriak Amel.
"Hmm...." hanya deheman Intan yang terdengar.
"Elah kebo amat sih." jengkel Amell.
Karena sudah merasa sangat jengkel dengan kelakuan Intan, Amel memiliki sebuah ide untuk membangunkan sahabatnya itu.
"Hah apa pak Intan dipecat." tariak Amel.
Dan seketika Intan terbangun mendengar kata dipecat.
"Siapa yang dipecat." teriak spontan Intan.
"Apa sih berisik." kesal Amel yang mendengar teriakan maut Intan.
"Intan dipecat gara gara suka molor pak........baik nanti akan saya sampaikan."
"Siapa yang dipecat."tanga Intan.
"Lo lah." jawab Amel santai.
"Ha?" muka tersok.
"Kata bos lu, lu suka susah dibangunin kalau tidur."terang Amel.
"Yah gue dipecat." mewek gak jelas.
Namun beberapa menit kemudian Intan tersadar jikalau di telah ditipu oleh sahabatnya.
"Apaaa. Lu nipu gue ya" sarkas dan hanya diangguki oleh Amel.
"Abisnya lo di bangunin gak bangun bangun." bela Amel.
"Tapi lo udah bikin orang jantungan yet." sarkas Intan.
"Y sory niatnyakan bikin lo bangun." kata Amel dengan muka melasnya berharap untuk dimaafkan.
"Awas aja lo." dengan nada mengancam.
"Eh.. bentar bukannya hari ini hari sabtu ya." ucap Amel dan membuat Intan berfikir.
Setelah tau bahwa hari ini hari sabtu. Intan segera bergegas ke kemar mandi dan menggunakan pakaian kerjanya tak butuh lama untuk ia bersiap ia langsung pergi ke tempat kerja.
Hari sabtu adalah hari dimana Intan sedang ada jadwal pagi.
"Bang angkot mana sih, lama amat gak tau apa orang udah telat" dumel Intan menunggu angkot datang.
"Nah ni dia." langsung masuk angkot .
Sampai di rumah sakit.
"Huhh...bak hu... Udah...absen...belum.." kata Intan terbata bata karena kehabisan nafas.
"Tarik nafas dulu dek baru ngomong." saran Yuni selaku teman kerja Intan.
"Lo habis dari mana kok ngos-ngosan gitu" tanya Fikri.
"Dari rumah lah , soalnya tadi gue telat bangun" jelas Intan.
"Tadi kamu tanya apa dek." ucap Yuni.
"Udah di absen belum" ulang Intan.
"Belum kok dek." jawab Yuni dan berlalu meninggalkan Fikri dan Intan.
"Ape lu lihat-lihat." ketus Intan yang merasa dirinya diperhatikan oleh Fikri.
"Siapa juga yang mau lihat muka tikus got kayak lo." balas Fikri dan segera belalu pergi sebelum singa tidur bangun .
"FIKRI SETAN...sini lo." teriak Intan yang tak terima muka cantiknya disebut tikus gos.
******
Di tempat lain"Woi ngelamun aja lo." Aldo mengagetkan Lana.
"Siap salah dan."
"Mikirin apa sih, kelihtannya serius amat" tanya Aldo.

KAMU SEDANG MEMBACA
DI BALIK HUJAN
Teen Fiction"Semua butuh waktu walau diantara kita ada yang harus tersakiti" Intan Pramusari. "Bukan tentang nyali belaka tapi ini tentang pengabdian dan tentang ketulusan" Mahendra Alana.