Mark

179 32 0
                                    

"Jaeminnn, ada yang nyariii"

Jaemin mendongak dari buku yang sedang dia baca, menemukan Donghyuck yang menunjuk sosok Mark di ambang pintu kelasnya.

Mark tersenyum, melambai sambil menunjukkan kotak bekal di tangannya. Ah, dia mengajak makan bersama rupanya.

"Mau makan di kantin saja atau di taman sekolah?" Tanya Mark begitu Jaemin keluar dari kelasnya.

"Kantin saja kak, sekalian mau beli lauk tambahan"

Maka berakhirlah mereka berdua duduk berhadapan di kantin, menyantap makan siang diselingi candaan dan obrolan ringan. Terimakasih pada hubungan Jaemin dan Jeno yang berlangsung cukup lama, sehingga Jaemin dapat secara natural menjadi sangat akrab dengan Mark yang merupakan sahabat kental Jeno.

"Ih kursinya penuh Jen"

"Ya sudah, mau ke taman saja?"

"Enggak ah, panas, nanti aku pingsan lagi"

Bahkan di antara riuhnya kantin, Jaemin masih dapat mengenali suara itu dengan sangat baik.

Jeno dan Renjun, berdiri di belakang Jaemin untuk mencari tempat kosong. Dan sialnya mereka akhirnya duduk di sebelah Jaemin dan Mark.

"Hai Jen" sapa Mark ceria, Jeno sebatas mengangguk saja sebagai balasan.

"Udah Njun, dimakan dulu, dihabisin loh. Nanti habis makan kita beli susu" ujar Jeno pada Renjun. Remaja berbahu sempit itu mengangguk dan dengan semangat melahap makanannya.

Renjun bahkan tidak cukup peka untuk menyadari atmosfer sekitar yang mulai memberat. Jaemin merotasi bola matanya malas, merasakan sesak di hatinya melihat bagaimana Jeno begitu perhatian pada Renjun.

"Nana, are you okay?" Tanya Mark.

Jaemin mengangguk, menarik tangan Mark dan merematnya, "Yap, aku baik. Tapi aku rasa akan lebih baik lagi jika kita pergi kak, rasanya sesak disini" Jaemin tersenyum kecil.

"Rooftop kedengaran bagus untuk pelarian kan? Aku punya sofa yang nyaman di atas sana. Ayo kabur kesana saja" lanjut Jaemin.

Mark berjalan duluan, Jaemin hendak menyusul saat Jeno menahan pergelangannya.

"So, Is it Mark now?" Tanya Jeno parau.

"Apanya?"

"Your boyfriend?"

Jaemin terkekeh, mendecih lalu menghempas tangan Jeno, "menurutmu?"

.

.

.

TBC

Sweet TalkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang