Apakah kita sudah memulainya?
Aku senang berjalan sendiri, menyusuri lorong demi lorong di toko buku. Iyah, karena hanya disini aku merasa sendiri, tapi tak pernah merasa sepi. Aku lebih senang sendiri dibandingkan harus di temani oleh seseorang, terlebih jika dia laki-laki. Hey, aku normal. Hanya saja kejadian tiga bulan lalu membuatku sedikit trauma, bukan patah hati. Aku sungguh tidak apa-apa. Tiga bulan lalu aku sempat bertunangan dengan laki-laki yang bahkan hanya ku kenal selama sebulan. Aku tidak begitu menyukainya. Dia mengajakku menikah. Kenapa aku mau ? Karena aku pikir, mungkin ini sudah saatnya, toh aku telah setahun menyendiri setelah putus dari pacarku dan juga karena aku berpikir "Dia berani untuk serius". Tapi hanya beberapa bulan, tiba-tiba dia menghilang. Dan setelah mengobrol dengan kedua orang tua ku, aku memantapkan diri menemuinya dan mengakhiri pertunangan kita. Haha kalian pikir ini ceritaku ? Bukan, kalian salah. Baru saja aku akan memulainya.
***
Jika saja teman-temanku dapat melihatnya, banyak sekali asap yang terkepung di kepalaku. Kerjaanku menggila, banyak yang harus aku selesaikan. Lembur sudah menjadi nama tengah ku. Aku butuh liburan, aku harus mengambil cutiku, bisa stress jika aku terus berkutat pada pekerjaanku.
Hari itu tanggal 15 April aku duduk sendiri di kantin kantor tempatku bekerja. Sambil makan dengan malas nya karena terlalu capek dengan pekerjaanku. Aggghhh ingin sekali aku mengeluh. Hussss, aku memijat keningku sendiri. Bicara apa aku, banyak diluar sana yang butuh pekerjaan, kenapa aku kurang bersyukur. Ya Allah maafin aku.
Ku suapkan sesendok nasi dan ayam suwir yang masih sedikit panas itu sambil setelahnya aku membuka Line chat ku. Ternyata isinya spam semua. Chat tunangan gagal-ku pun belum sempat ku hapus. Sekalian saja aku block. Satu persatu chat spam mulai ku hapus dari urutan paling atas. Hingga di chat ketiga dari bawah, aku menemukan sebuah pesan dari seseorang
"HBD dev 🙏🙏🙏"
Haha aku tertawa, ulang tahunku kan bulan Desember. Kasihan sekali manusia ini, chat-nya ku abaikan selama empat bulan. Ku buka pesannya dan dengan iseng aku membalasnya.
"Terimakasih, haha bulan apa yah sekarang?"
Aku kira dia tidak akan membalasnya, mengingat Pesan yang dia kirim padaku sudah terlalu usang. Dia membalasnya dengan selisih 3menit.
"Gilak, chat gue baru lo bales, kampret memang."
"Haha sorry, chat lu ke tutup line today, lo gak penting soalnya."
"Gue kira lu mati."
"Brengsek!!!!"Aku menutup chat dengan kata-kata kasar. Mengesalkan sekali sedari SMP kelakuannya memang tidak berubah. Eky, si trouble maker!
Tiiiiiiiiit
"Udah lama gak temu gini, lo gimana ? Masih jomblo ajah nih?"
Aku memutuskan untuk membalas pesannya walaupun sebenarnya dia menyebalkan. Aku melihat foto profilnya. Masih sama seperti dulu, tampan dan malah bertambah.
"Berisik lo! Lo gimana sama si cewek itu?"
Fyi, ku jelaskan sedikit tentang Eky. Kita saling mengikuti di sosial media instagram, tapi hanya sebatas itu. Aku sempat melihat beberapa bulan yang lalu, Januari. Dia memposting sebuah foto, dia bersama seorang perempuan, cantik. Oh iyah dia juga punya hobi memotret. Kesimpulan itu aku dapatkan dari men-stalking instagramnya. Hanya sebatas itu.
"Cewek yang mana ?"
"Itu yang lo posting waktu itu, apa perlu gue screen shoot ? Atau lo udahan tapi belum lo apus fotonya karna sayang ? Haha kasian banget sih lo!"Aku tertawa karena dia masih saja bodoh soal perempuan, padahal secara look dia not bad sih.
"Haha lucu lo! Dia temen SMA gue."
"Temen rasa pacar ? Emang tuh lagi musim sih sekarang."
"Serius dia temen gue."
"Hah?"
"Gue jomblo udah 4 tahun, terakhir pacaran itu SMA."
"Lah kasian amat si lo, pacaran dong makannya."
"Yaudah ayok."
"Nanti deh pacaran sama gue pas gue libur kerja yah, kerjaan gue lagi hectic."
"Oke minggu depan yah."
"Ayok."Aku tertawa sampau tak sadar, jam istirahat ku telah selesai. Oke Wellcome back kerjaan ku yang menumpuk.
Hm jadi gini, ada sedikit pengalaman pribadi disini, sedikit bgt.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH SEMU sebuah patah hati terhebat (dari lagu FIERSA BESARI ft NALURI)
RomansaPernahkah kalian merasakan patah hati? Adakah patah hati ter-luar biasa yang pernah kalian rasa sehingga mengubah semua padangan kalian terhadap dunia? Cerita ini aku tulis dengan hati-hati, banyak ketakutan yang datang sebelum akhirnya aku memberan...