prolog

40 8 0
                                    

Kuikatkan hasduk merah putih ini dikepala ku, lalu merapikan seragam coklat beserta atribut yang lain. Hari ini aku akan bertarung. Eits jangan salah, acara lomba Pramuka antar SMA inilah yang kusebut bertarung. Battle yel yel menjadi penutup acara ini. Aku tidak nervous, tenang saja. Tapi aku tidak akan membiarkan mereka lawanku itu kalah dengan mudahnya.

Setelah rombonganku selesai bersiap, aku maju paling depan bersama ketua rombel putra. Tidar memandangiku heran lalu menyengir. Ah mungkin dia merasa aneh dengan aku yang sengaja memakai hasduk dikepala. Katakan saja aku alay atau apalah, ah aku tidak peduli. Semangatku terlalu besar untuk memenangkan lomba penutup ini.

Tidar kembali menatapku setelah yang lain selesai menata barisan, memberiku isyarat kemudian aku mengangguk. Pertama dia yang memimpin, aku hanya mengikuti gerakan yang lain. Saat aku harus maju, ku bulatkan tekad kali ini aku dan rombonganku harus menang. Aku harus semangat. Menatap kedepan tepat pada ketua rombongan lawan, aku terkesima sekejap. Ah kenapa dia tampan sekali? Hey bodoh, fokus pada kegiatanmu dahulu. Lalu aku mulai bergerak memimpin seperti latihan yang sudah aku jalani satu bulan lebih untuk berlomba. Aku berhasil, tepukan ramai itu terdengar. Mendongakkan kepalaku, melihat kedepan lalu tersenyum meremehkan pada ketua lawan itu. Balasan yang kudapat hanya sebelah alis yang terangkat dan senyum miring.

Sepuluh detik selanjutnya aku mematung. Apa apaan ini. Koreo yel yel rombonganku untuk tampilan kedua sedang diputar didepan mataku. Seperti sedang menonton hasil latihan ku kemarin. Si ketua lawan menatapku dengan senyum miring itu. Wajahku memerah. Bukan, bukan karena senyuman cowo tampan itu. Tapi karena ide kreatifku diambil begitu saja oleh mereka.

Tak dapat menahan rasa marahku, aku berlari kedepan. Mendorong ketua lawan sekuat tenagaku, dia terjatuh memandangiku dengan heran. Lalu aku mengumpat, "Maling goblok!". Sisi burukku keluar, setelah tiga hari ini aku menahannya demi kemenangan sekolahku. Tidak peduli lagi, aku berlari cepat menjauhi pos yel yel kembali pada tendaku.




























hehe:)

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang