# 1

6.4K 600 48
                                    

haloo! maaf ya spam karna cerita-nya ku revisi,, aku mau rapihin kalimat dan dialog yang berantakan :D

mungkin ada beberapa yang berubah kedepan nya. tapi untuk alur engga kok heheu. enjoy!

# # #













Pada awal terpilih jadi ketua kelas, sama sekali gapernah terlintas dibenak Chaewon kalau kelas nya akan benar-benar sekacau ini. Bukan, bukan kelas nya yang kacau, melainkan anak-anak murid nya.

Chaewon fikir, dia bisa handle semua nya, ngatur ini itu agar mereka berhenti untuk buat ulah. Nyatanya, gapernah berhasil.

Buktinya, mau sekeras apapun Chaewon mengatur mereka, pada akhirnya cewek itu tetap dipanggil ke ruang guru dan diminta kejelasan dengan wali kelas.

Ngerti ga sih. Chaewon tuh udah pusing, otaknya ditambah makin pusing karna kelakuan anak laki-laki IX-IIS 1.

Sejujurnya, sampai detik ini. Chaewon masih bingung, guna nya anak kelas mereka berantem sama anak kelas sebelah itu apa (?) bener-bener jadi tanda tanya untuk Chaewon.

It's okay mau mereka tonjok-tonjokan sampe modar pun ga masalah. Tapi, Chaewon cuman kesel, masalahnya status dia disini masih menjadi ketua kelas.

Kim innocent Chaewon ini bener-bener selalu jadi tumbal. Cewek itu bagian kena amuk wali kelas, padahal kalau dipikir-pikir, Chaewon gaada salah.

Mau lerai, takut kena bogem. Diem pun, selalu kena marah.

Apapun yang Chaewon lakuin ini, selalu salah di mata wali kelasnya. Hng, rasanya Chaewom mau cepet-cepet turun jabatan.

“Sekali lagi, saya meminta maaf Bu”

“Kalau seperti ini terus, kamu benar-benar membuat ibu kesal nak Chaewon. Sadar, kamu ini ketua kelas, harusnya kamu bertindak lebih cepat. Ibu capek nak”

Ga, disini bukan cuman Bu Yuri yang merasa capek. Rasanya Chaewon juga ingin teriak, KALAU IBU CAPEK TERUS SAYA APA? MENTAL ILLNESS?

But, balik lagi ke realita. Chaewon jelas gabisa apa-apa untuk bantah omongan Bu Yuri.

”Assalamualaikum”

Baik Chaewon maupun Bu Yuri sama-sama menoleh begitu kantor guru kedatangan Lee Felix si ketua kelas, kelas sebelah.

“Waalaikumsalam” jawab Chaewon.

Felix langsung berdiri tepat di sebelah Chaewon, dan menatap kearah Bu Yuri seolah-olah meminta penjelasan.

”Ada apa Ibu memanggil saya kemari? jika tidak ada perlu, saya akan kembali ke kelas”

Lol, ni orang gaada sopan santun nya banget. batin Chaewon. Kalau Chaewon berani, bisa aja perempuan itu berteriak di depan muka Felix sekarang.

“Lee Felix, sudah berapa kali ibu peringati untuk tidak masuk-masuk ke dalam kelas IX-IIS 1, kamu ini punya telinga sebenarnya di gunakan untuk apa?" omel Bu Yuri.

“Tapー ”

“Berani mengelak? Ibu melihat sendiri dengan mata kepala ibu kalau kamu masuk ke dalam kelas Ibu sambil membawa penggaris besi. Mau jadi jagoan kamu?”

inalillahi penggaris besi.

Chaewon menatap sengit kearah Felix. Sial, bahkan Chaewon tidak pernah tau kalau Felix pernah masuk ke kelasnya. Seinget Chaewon, hanya teman-teman Felix yang beberapa kali masuk ke dalam kelas.

“Loh, seriusan Bu? wow, bang jago” sindir Chaewon.

“Diam”

“Lee Felix, kamu sadar tidak kalau kamu ini ketua kelas? harusnya kamu bisa menjadi contoh yang baik, bukan nya mencontoh-kan yang tidak baik”

“Dan kamu, Kim Chaewon. Jangan tertawa, ibu juga sedang berbicara dengan kamu” tunjuk Bu Yuri.

“Iya..”

“Kamu juga kalau melihat ada yang berkelahi seperti itu. Harusnya sadar, yang seperti itu harus dilerai”

“Baik Bu” balas Chaewon pelanm

“Kalian berdua, Keluar!”

# # #









Setelah selesai, Chaewon dan Felix sama-sama keluar dari ruang guru.

Dari awal sampai sekarang, entah perasaan Chaewon aja atau gimana, tapi cowok di samping nya ini selalu natap sinis kearahnya.

“Chaewon” tegur Felix.

“Lo manggil gue?” Chaewon menunjuk dirinya sendiri, sembari menatap Felix dengan tatapan bingung.

“Ada orang selain lo?”

Entah apa yang salah dengan diri Chaewon, tapi cewek itu benar-benar merasa sedikit takut pada Felix.

“Bilang ke anak kelas lo, gausah banyak tingkah”

Hah..

“Maksud lo?” sahut Chaewon.

“Ga heran sih, ketua kelasnya aja modelan kayak gini”

Kok jadi gue, batin Chaewon. Cewek itu bener-bener bingung, padahal sedari tadi dia sama sekali gaada buka suara.

Chaewon rasanya mau marah, tapi di depan nya sekarang ini Lee Felix, yang ada dia bisa kena marah balik.

“Felix, gue daritadi cuman diー”

“Lo tetep salah”

What the

"Lix, lo tuh bener-bener ya. Gue sama sekali gaada hubungan nya disini, bisa ga sih gausah bawa-bawa gue?”

“Gaada hubungan nya? Sadar, lo ketua kelas mereka” bales Felix.

“Ngelucu lo Lee Felix”

“Iya, gua emang lucu, baru sadar? Gua ga kayak lo””

Felix ini...

Kenapa sih

“Felix” tegur Chaewon, bener-bener mau marah.

“Kenapa? Mau marah?”

Niat Chaewon langsung terhalang begitu dengar suara teriakan dari arah belakang Felix. Siapa lagi kalau bukan, Na Jaemin.

“SENDIRIAN AJA NIH CEWEK?”

Jaemin bodoh, kayaknya cowo itu belum sadar kalau lawan bicara di depan nya sekarang ini Felix.

Jaemin ga sendiri, di samping nya ada Jeno. Entah mereka habis darimana, yang jelas ada beberapa bekas luka di beberapa sudut wajah mereka.

“Anjing, Felix?” kaget nya.

"wOI FELIX BANGSAT GAUSAH GANGGU CHAEWON, MASALAH GENG LO SAMA KITA-KITA BUKAN DIA" pekik jeno.

enemies, felixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang