Ibu ibaratkan canvas yang putih bersih.
Sudah banyak lukisan luka yang kutorehkan di canvas yang putih bersih dengan berbagai warna luka yang sangat beragam,aku melukiskan semua warna luka itu padamu tanpa ku sadari telah merusak canvas yang tadinya berwarna putih bersih dengan lukisan-lukisanku.
Aku tak cocok menjadi pelukis karena aku hanya dapat melukis sesuatu yang dapat melukai canvas.
Bisakah aku menghapus lukisan luka di canvas??
Pasti jawabanya Tidak karena sekarang canvas itu telah di ambil alih oleh seniman yang lebih baik bahkan sangat baik yang dapat melukiskan segala sesuatu yang dapat membuat canvas itu berbicara"aku bahagia bersama seniman seperti mu,terimakasih" dan sudah pasti canvas itu tidak dapat ku ambil alih lagi bahkan sekedar untuk melihatnya pun aku tak lagi bisa.
Makasih buat yg baca jangan lupa coment dan beri suara ya:)
Maaf kalau ada kata-kata yg kurang tepat atau gak masuk akal bagi kalian karena saya menulis yang ada di fikiran saya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fikiran Dan Perasaan
SachbücherSegala yang ku rasakan,segala yang terfikirkan,segala yang menyedihkan bahkan menyenangkan kutuangkan di dalam tulisan. Yang berminat membaca dipersilahkan:)