Kelima remaja ini sedang duduk ditaman sembari mengobrol hal yang tidak penting.
"Aduuh gue laper nih." keluh Cindy memegangi perutnya.
"Laper? Ya minumlah dek. Haha" ucap Ferdy bercanda.
"Ih, mana ada laper minum? Yang ada mah kalo laper ya makan bukan minum, Kak." balas Cindy gemas pada Ferdy.
"Hehe canda dek." ucap Ferdy nyengir kuda. Cindy hanya menggelengkan kepalanya.
"Haru? Kamu lapar juga gak dek?" tanya Nathan pada Haruna yang duduk disamping nya.
"Laper sih kak hehe. Jugaan udah jam 4 sore." ucap Haruna melihat jam yang berada di pergelangan tangan kiri nya.
"Yaudah yuk kita makan aja." ajak Nathan.
"Mau makan dimana Kak?" tanya Mona.
"Gimana kalo di Bakso Sony?" usul Ferdy.
"Wahh boleh tuh kak. Aku juga sering beli bakso disana." ucap Mona tersenyum.
"Aduuhh senyumannya Mona bikin gue meleleh." batin Ferdy menatap Mona sambil tersenyum.
"Yaudah yuk otw Kak. Cindy laper banget nih." ucap Cindy.
"Yaudah yuk."
Mereka pun pergi ke bakso Sony dengan jalan kaki. Karena dekat dengan taman.
🍁🍁🍁🍁🍁
MALL
"Pah, Isabelle mau beli baju juga ya." pinta Isabelle pada Bagas.
"Terserah kamu aja Bell. Mau apa tinggal beli aja." ucap Bagas tersenyum mengelus lembut kepala Isabelle.
"Hehe, Papah baik banget sih sama Isabelle." ucap Isabelle tersenyum.
"Iya dong, Isabelle kan anak perempuan Papah satu-satunya." ucap Bagas tersenyum.
Pricilla hanya menatap kedua orang yang ia sayangi itu dengan tersenyum. Tapi kemudian ia sudah tidak lagi tersenyum.
Ia mengingat Haruna. Walaupun Haruna bukan anak kandungnya, ia sangat menyayangi Haruna seperti ia menyayangi Nathan dan Isabelle. Kapan Bagas akan menganggap Haruna itu juga anaknya? Walaupun bukan anak kandung.
"Mah?" panggil Isabelle.
"Eh? Iya Bell, kenapa sayang?" tanya Pricilla tersenyum.
"Mamah kenapa ngelamun?" tanya Isabelle.
"Ng.. Mamah gak papa kok Bell, cuman kepikiran sama Haruna dan Kakakmu." ucap Pricilla masih tersenyum.
"Oh iya Mah, Kak Nathan kan sebentar lagi ulang tahun. Isabelle mau kasih hadiah buat kak Nathan." ucap Isabelle.
"Oh iya, Kak Nathan 1 minggu lagi mau ultah. Mamah kasih kado apa ya buat Nathan?" ucap Pricilla.
"Isabelle mau beliin Kak Nathan sepatu juga deh Mah." ucap Isabelle.
"Terus? Mamah sama Papah mau beliin kak Nathan apa dong?" sambung Isabelle menatap Bagas dan Pricilla.
"Oh iya Mah, gimana kalo kita kasih hadiah Nathan itu mobil sport?" ucap Bagas.
"Wah keren banget itu Pah." ucap Isabelle. Bagas tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER IN LOVE
Teen FictionBercerita tentang seorang Anak yang ingin memdapatkan kasih sayang Papah nya. Tapi, ia tak pernah menyerah agar Papah nya mau menatap ia walaupun hanya sedetik. Tetapi kasih sayang Kakak dan Mamah nya, membuat ia selalu kuat dan tersenyum. Disisi la...