Dear, heart

Part 1

Judul : Goresan Luka
Author : Airofhava
Genre : Romance, sad

(terinspirasi dari pengalaman pribadi yang diplus minuskan, Taddaaa... jadilah... )

Happy Reading 😘😘
semoga menikmati

.
.
.

Boleh ku tanya siapa dirimu?
Mengapa menyinggahi fikiranku?
Mengapa berputar dalam otak kecilku?
Mengapa menjadi penguasa, dalam lingkup hatiku?

Tidak!

Tak ada satupun jawaban yang kuterima, segala pertanyaan yang muncul hanya bisa ku pendam atau mungkin ku pertanyakan pada raga-raga lain yang jelas tak bisa menjawabnya.

Apapun itu, sebagian jiwaku tlah hilang, mengekori orang asing yang bahkan mungkin telah melupakan fakta, bahwa aku ada.
.
.
.

Petemuan pertama

Aku menyukai pria tampan, tentu saja siapa wanita yang tak suka melihat pria tampan. Ya, meski seharusnya aku berkaca lebih dahulu, menyesuaikan penampilan yang sangat sederhana ini, sebelum memberanikan diri untuk berbicara :)

Dia, pria itu...
Bagaimana bisa menarikku sekejap mata, bahkan sebelum mataku sempat berkedip, aku telah memulai selembar paragraf cerita tentangnya.

Tentang seulas senyum yang mengembang diantara lekukan kedua pipinya, bibir yang terkikik kecil mengadu canda bersama orang-orang yang tak ku tahu siapa mereka. Tentang kedua bola mata setajam elang yang bergulir menyesuaikan arah pandangnya untuk mencari bola mata lain yang berbalas pandangan. Tentang hidung mancung yang sesekali menghempaskan nafas tak beraturan, menyesuaikan ritme suara dalam tindak tuturnya. Tentang kedua alis tebal yang melengkung indah diatas mata bulatnya, hingga tentang helaian anak rambut yang menutup sebagian besar dahinya.

Tampan,

Dialah sosok sempurna yang pernah ku temui.

Aku mengaguminya, hanya itu. Karena aku sadar diri dimana batas posisiku dan dimana jauh posisinya ku jangkau.

Setelah pertemuan sepihak itu, ya hanya sepihak karena aku yang melihatnya bukan ia yang melihatku.

Aku tak pernah menyinggung apapun tentangnya, bahkan untuk menyelami wajahnya yang rupawan ke dalam halusinasiku, aku tak berani. Sungguh, apapun tentangnya aku melepas kuat rasa penasaran yang terkadang menggelitiki pikiranku untuk menggais sedikit cerita tentangnya.

Beberapa bulan kemudian

Seseorang bercerita padaku tentang sebuah percintaan. Apa yang ku tahu tentang cinta pada usia semuda itu?

Aku pun mendengarnya, cerita cinta yang kupercaya sebagai cinta monyet. Kawan baikku yang berusia satu tahun lebih tua dariku.

Katanya ia memiliki kekasih, seusiaku. Tampan, kaya, dan menyenangkan. Aku tak heran, melihat wajahnya yang jelita tentu saja hampir semua pria ingin memilikinya. Sering ku dengar ia suka ganti-ganti pacar, aku tak peduli. Disini aku hanya berperan sebagai pendengar yang baik, untuk membuatnya lebih bahagia mungkin. Meski dalam hati aku jengah mendegar rentetan kalimat pamer yang terlontar dari bibir mungilnya, namun aku memendam rasa suntukku, kenapa? karena aku menghargainya, tentu saja ia temanku.

Namanya Adnan, seorang pria beruntung yang bisa mendapatkan hatinya. Kekasih yang diceritakannya padaku.

Adnan,

Nama yang tak asing dalam pendengaranku, cukup sering ku dengar namanya disebut-sebut oleh beberapa teman seangkatanku,

Hingga akhirnya aku tahu,
Adnan, pria itu...