Coffee

239 39 4
                                    

Malam ini, kau pesan kopi hitam tuk kita nikmati bersama.
Hanya mampu merasakan pahitnya menimpa.
Kita sama-sama meratap.
Tapi tak berhenti mengesap.

"

Mengapa memesan kopi hitam?" Tanya [y/n].

"Tak ada alasan khusus, hanya saja ada kepahitan yang ingin kusampaikan padamu malam ini". Ucap lelaki jangkung berambut cokelat bergelombang.

Saat ini bukan lagi wajah penuh mistery yang dia tampilkan, tetapi hanya wajah sesosok pria biasa yang mampu membuat wanita terpesona.

Ah, tapi sepertinya kata biasa tak pernah cocok untuk seorang Dazai Osamu.

"Apa kau masih sedih kehilangan mantanmu?"

"Tidak, tentu bukan itu"

"Lalu?"

"Aku dan odasaku sejatinya tidak pernah menjalin hubungan romantis. Kami hanya membuat seolah semua itu terjadi. Keadaan menuntut kami untuk berpura-pura. Beruntunglah masih ada orang bodoh yang percaya.

Odasaku dan aku sudah bersahabat sejak lama. Hal ini tentu mempermudah peran kami". Jelas lelaki itu sembari mengecap kopi hitamnya.

"Kenapa melakukannya?"

"Untuk menghindari perjodohan" sahut Dazai tersenyum hambar.

"Padahal kau tinggal menolaknya bukan? Ku kira mafia bisa melakukan apa saja sesukanya. Apalagi jika itu kau. Jelas sekali kau selalu dapat hal yang kau inginkan" ucap [y/n] bernada sinis.

"Sayangnya posisiku saat itu belum mampu untuk melakukan segalanya, nona.

Aku dijodohkan dengan kolega ayahku. Tentu hal ini bertujuan untuk menunjang bisnis. Seolah dia adalah investasi besar milik keluarganya, wanita itu dirawat untuk menjadi wanita yang sangat cantik dan anggun".

"Kalau begitu kenapa ditolak? Ku kira kau pemuja wanita cantik. Dari caramu menggoda. Siapapun pasti akan mengira kau mata keranjang!" Seru [y/n] seolah mulai berani pada sang mafia.

Perkataan [y/n] rupannya pertanyaan dambaan sang mafia. Dia tersenyum saat membalas perkataan gadis didepannya.

"Aku jatuh cinta".

"Hah?!"

"Biar kupertegas. Saat itu aku telah jatuh cinta.

Aku jatuh cinta pada seorang gadis yang menakjubkan. Kepribadiannya mampu mengalahkan kecantikan wanita lain.

Aku tak pernah mengaguminya. Tetapi malah terus mendambakannya.

Jatuh cinta padanya begitu pahit. Memperhatikannya dari jauh begitu menyakitkan dan melihatnya tanpa bicara begitu memilukan.

Jika aku menolak perjodohan itu karena wanita lain. Wanita itu pasti akan disiksa hingga aku menuruti kemauan mereka. Bahkan kemungkinan terburuknya adalah dia akan dibunuh. Tapi itu akan beda cerita jika alasanku menolak adalah karena kelainan seksual. Untuk itulah aku berbohong". Jelas Dazai sembari memandang [y/n] lekat-lekat. Pria itu terus mengurung [y/n] dalam pandangannya.

Hal pribadi seperti ini membuat [y/n] bungkam. Dia tak tau harus berkata apa. Sepertinya dia memiliki banyak kesalahpahaman kepada pemuda ini. Gadis ini masih diam, dan lebih memilih meminum kopi hitam yang sedari tadi mulai mendingin.

"Besok aku akan mengabulkan permintaanmu, jadi pikirkanlah permintaan yang bagus dan jangan coba-coba melarikan diri dariku" kata Dazai mengakhiri malam yang panjang ini.

---TBC---

Cie cie yang dapat satu permintaann!!! Okay minna~ Vote ya jika kalian suka cerita ini. Dan komen permintaan kalian. Permintaan yang paling bagus akan saia kabulkan untuk terwujud di cerita ini!! Yeayyy!!!!
Arigatou udah baca cerita saia, kritik dan saran anda sangat saia hargai. See you later~

STOCKHOLMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang