-Sebuah Rencana-

996 63 0
                                    

Di sebuah apartement yang besar dan indah terdengar suara tangis seorang gadis. Tak lain gadis yang menangis itu ialah jisoo--

Di dalam kamarnya, jisoo terduduk di depan ranjangnya sambil merangkul boneka besarnya pemberian dari sehun. Air matanya terus saja mengalir-- rambutnya yang berantakan hanya di biarkan oleh jisoo










***

Keesokan harinya,
Jennie dan mamanya nampak melaksanakan sarapan pagi secara bersama sama. Jennie yang sangat senang membuat mamanya menatap anaknya itu dengan bahagia

"Semakin hari kau nampak bahagia jennie-- mama berharap jika kau akan selalu seperti ini. Dalam senyumanmu itu mama dapat dengan jelas melihat kebahagianmu." Batin mamanya saat melihat jennie dari tadi senyum senyum sendiri

"Ma--" panggil jennie sambil memegangi sebuah pisau makan dan sendok

"Iya sayang ada apa??" Ucap mamanya sambil menghentikan makannya dan menatap ke arah jennie

"Ma- (sambil menggenggam tangan mamanya) terima kasih karena selama ini mama telah membesarkan dan mendidik jennie sampai saat ini. Begitu besar pengorbanan mama selama ini sampai jennie akan menikah. Aku sungguh sangat senang memiliki seorang ibu seperti mama. Saat ini-- (menarik nafas panjangnya) huh.. jennie ingin memberitahukan jika jennie sangat ingin menikah dengan seseorang.." ucap jennie

Mendengar perkataan anaknya itu. Mama jennie benar benar terkejut

"Apa maksutmu jennie-- apakah mama salah mendengar ucapanmu?? Apakah kau sangat yakin?? Tapi-- mama sama sekali tidak pernah melihat pacarmu. Apakah kau berpacaran dalam diam jennie??" Ucap jennie

"Mama-- aku tidak seperti itu. Apakah mama sama sekali tidak pernah sadar akan seseorang yang selama ini telah menjagaku di setiap saatku??" Ucap jennie sambil memasang wajah kesalnya yang justru membuatnya sangat cute

Mama jennie hanya tersenyum melihat tingkah anaknya itu

"Iya sayang. Kau selama ini hanya dekat dengan sehun saja. Itu saja" ucap mama jennie yang membuatnya tersenyum

Jennie menggembrak meja makannya








Brakk




Mamanya yang terkejut hanya bisa mengusap dadanya saja

"Nah itu ma.-- aku ingin menikah dengan sehun titik.!!" Ucap jennie sambil menghayal

"Apakah kau sudah gila jennie?? Selama ini kau dan sehun hanya sebatas sahabat saja-- itu tak lebih. Lalu mengapa kau tiba tiba ingin menikahinya?? Apakah kau saat ini sedang kemasukan jin cinta jennie??" Ucap mamanya sambil menaruh telapak tangannya ke dahi anaknya

"Mama aku tak sakit ma-- (melepas tangan mamanya di dahinya) aku benar benar ingin menikah dengan sehun ma. Kami telah bersama sejak kecil. Dan aku dan sehun juga sudah tahu bagaimana watak kami sebenarnya. Jadi-- tak akan pernah sulit lah ma untuk menikah dan kami juga akan terus bersama sebagai pasangan kekasih--" ucap jennie

"Sayang-- mama tahu jika keluarga ini dan keluarga sehun sangatlah dekat. Bahkan kedua keluarga ini sudah saling menganggap sebagai keluarga. Tapi sayang-- satu level sebuah hubungan memang benar sangatlah harmonis jika keduanya saling menjaga dan saling percaya. Tapi-- saat kau akan menaikan satu level hubungan itu pasti semuanya akan berubah sayang. Tak salah jika kau ingin berusaha tetapi kau juga harus mengetahui akibat dari semua itu. Apakah kau sudah mengetahui akibat dari tindakanmu. Saat ini keputusan benar benar berada ditanganmu. Mama yakin jika kau tidak akan pernah salah melangkah lagi. Kau sudah besar jennie-- mama yakin jika kau juga sudah membicarkan hal ini dengan sehun" ucap mamanya lalu melanjutkan lagi sarapannya

I'll Be Fine [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang