Baru Permulaan (Unnie)

60 8 0
                                    


I

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I.N.Y

"HAHAHAHA" (Plakk)

"HAHAHA, Sakit tauu" tertawa dengan wajah menahan rasa sakit di bahu

"Walau kelakuanmu seperti bayi, tapi umur dan postur tubuhmu memberikan kenyataan yang paling jujur" ujar trainee lain yang bersama dengan diriku yang tengah tertawa layaknya pasien sanatorium

"Betul, apalagi ukuran tanganmu yang seperti raksasa" sahut trainee lain

"Hehehe, maaf..... makanya jangan bermain-main dengan ekspresi wajah JYP yang begitu unik. Untung aku tidak sampai menangis" ujar diriku yang hampir hilang kendali

Tubuhku yang lelah akibat latihan dan tertawa kemudian rubuh dengan posisi terlentang sembari memperhatikan pintu ruang latihan yang perlahan terbuka. Tidak biasanya pintu latihan terbuka sebelum semua trainee menyelesaikan porsi latihan disetiap harinya.

Sosok dibalik pintu tersebut menggunakan seragam resmi JYP Entertainment yang segera menghampiri kami dengan wajah dipenuhi berbagai kemungkinan

"Na Yeon, Jong Yeon, Ji Hyo, Selamat, kalian lolos sebagai peserta program Sixteen bentukan JYP yang akan dimulai bulan depan" sebuah pengakuan yang sangat ingin kudengar sejak terakhir kali aku debut.

Akhirnya JYP mengakui diriku yang memang layak untuk menjadi seorang bintang. Bukan bermaksud sombong, namun aura bintang sudah melekat pada diriku , bahkan pada saat debut grup pertamaku yang sayangnya tidak terlalu diakui oleh Entertainment ini.

Tidak seperti kedua temenku yang sampai menangis akan berita yang mereka dengar. Air yang keluar dari kedua matakupun hanyalah sebuah hiasan untuk menutupi kepercayaan diriku yang terlalu tinggi sekaligus ikut serta dalam tangisan kebahagian dua temanku yang turut menerima kabar yang sama

 Air yang keluar dari kedua matakupun hanyalah sebuah hiasan untuk menutupi kepercayaan diriku yang terlalu tinggi sekaligus ikut serta dalam tangisan kebahagian dua temanku yang turut menerima kabar yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Y.J.Y

"Sudah berapa kali bahuku harus menerima pukulan dari tangan raksasa yang tengah tertawa layaknya pasien rumah sakit jiwa" pikirku sembari tertawa dan menahan rasa sakit yang sering kualami

Mungkin kalau dibanding dengan trainee yang lain, aku memang yang paling terlihat sebagai oppa karena rambutku yang terbilang pendek. Setidaknya, hal itulah yang dikatakan Na Yeon kepadaku disetiap harinya. Hanya karena nama belakang yang sama, dia selalu menganggapku sebagai kembarannya. Kedekatannya dengan diriku sudah dibilang melebihi pertemanan biasa. Sepertinya, itu juga yang membuat Ji Hyo selalu menggelengkan kepalanya ketika melihat Na Yeon yang terlalu dekat dengan diriku hingga melebihi hubungan pertemanan biasa.

Maklum saja, sudah lama sekali kami ingin melakukan debut bersama secara resmi sebagai sebuah grup. Namun pengalaman sebelumnya mengajarkan hidupku untuk tidak terlalu berharap. Berbeda dengan kakakku yang namanya kini diakui oleh banyak orang baik lokal maupun internasional.

Dengan pikiran bahwa hari itu tidak akan pernah datang, pintu yang perlahan terbuka segera memberikan jawaban melalui program seleksi JYP Entertainment bernama Sixteen. Air di pelupuk mataku yang sudah tidak terbendung perlahan jatuh membasahi kedua pipiku ketika diriku dan kedua temanku dinyatakan lolos seleksi.

" Akhirnya, keinginan kita yang sempat terkubur bisa diwujudkan kembali" ucap diriku kepada Na Yeon dan Ji Hyo yang juga melepaskan air mata kebahagiaan mereka. Hari itu menjadi akhir sekaligus awal dalam lembaran kehidupanku.

 Hari itu menjadi akhir sekaligus awal dalam lembaran kehidupanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

P.J.H

"Shake that booty, that booty booty, hooo, Shake that booty, that booty booty" sembari berusaha terlihat semirip mungkin dengan JYP dalam lagunya yang berjudul Who's Your Mama.

Tidak kusangka bahwa Na Yeon dengan mudahnya bisa kubuat tertawa seperti pasien sanatorium hingga melayangkan tangannya yang berukuran raksasa terhadap Jong Yeon. Untung saja dirinya tidak sampai menangis atau mungkin kencing di celana.

Na Yeon akan selalu kuanggap sebagai fake maknae walau dengan kualitas suaranya yang tidak jauh berbeda dengan bayi. Postur tubuh dan tangannya yang besar mengungkapkan segalanya. Entah untuk berapa kalinya Na Yeon menerima kritikan dari diriku. Berlaku juga untuk Jong Yeon yang memiliki tampang layaknya oppa hingga Na Yeon jatuh cinta terhadap dirinya. Mungkinkah hubungan mereka lebih dari sekedar berteman? Fantasi gila mulai menguasai pikiranku hingga kepalaku bergerak dengan sendirinya

" Apa yang kalian lihat sih?" tanya diriku kepada Na Yeon dan Jong Yeon yang terpaku akan pintu ruang latihan yang terbuka sebelum waktunya. Setelah momen itu, aku tidak terlalu mengingat kejadian yang terjadi setelahnya. Yang kuingat hanyalah namaku yang disebut serta pelukan dari kedua temanku sembari menangis sesegukan.

Tidak disangka bahwa 10 tahun yang kuhabiskan sebagai trainee di JYP Entertainment akan segera terbayar sepenuhnya atau setidaknya itu yang kuharapkan.

One In A Million (Before Twice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang