Lilin Renjana [Sudah Terbit]

AKU TELAH MEMILIHMU UNTUK DIRIKU

Sebelum membaca kisah cerita ini, bisakah kita membuat sebuah kesepakatan antara kau dan aku?

Aku ingin kau berjanji padaku untuk berbuat jujur dan tidak mengikari isi hatimu.

Setiap manusia pasti memiliki seseorang yang berarti dalam hidupnya, entah sejak kapan dan karena apa mereka mulai menganggap orang tersebut sebagai sosok terpenting dalam hidupnya.

Kau pun pasti punya satu. Sekarang hanya kau dan aku --secarik kertas-- yang siap mendengarkanmu. Jangan ragu untuk mengungkapkan siapa orang itu karena saat ini tidak ada siapa pun.

Aku tahu kau mencoba menyangkal perasaan itu, tapi kumohon hentikan!

Bagimu, dia itu apa?

Percayakah kau pada cinta dari sosok yang saat ini sedang menyelinap masuk ke liang hatimu?

Aku tidak bertanya tentang cinta sosok itu padamu. Namun, aku bertanya tentang cintamu padanya!

Seberapa besar?

Seberapa tangguh?

Memang tak mudah mengetahui itu, tapi jika tidak! Berhentilah mengkhayal! Kau selama ini hanya buang-buang waktu pada cinta yang semu itu.

Bagaimana mungkin sosok itu bisa memahat namanya di permukaan hatimu jika kau sendiri ragu memberikan alat pahat itu padanya dan juga kau takut jika nantinya hatimu akan rusak karena pahatannya?

Keraguan itu yang membuat cintamu lemah. Jadi, kau sudah tau kuncinya, kan!

Perasaan itu seperti lilin, mudah lenyap tertiup angin. Bisa berbahaya jika terabaikan karena satu batang lilin saja bisa membakar habis satu rumah.

Walaupun begitu, tanpa lilin kau akan benar-benar buta dalam gulita, meski cahayanya kecil, tetap selalu jadi pusat perhatian di kala kelam.

Jika kamu sungguh yakin mampu menjaga perasaanmu yang seperti lilin itu, aku percaya kamu akan menemukan renjana.

September, 2018 by Feay

_____________________
K E E P  C O N N E C T E D