Revan Takut Paa

21 2 0
                                    

Rumah Sakit Pramadika , tepat Revan menginjakan kaki sekarang , entah harus bagaimana , dan mengapa ia harus ke sini?

" Paa ada apa ngajak Revan ke sini? " ucap revan kebingungan.

" Dokter nge fans sama kamu , kata nya mau ketemu kamu." Papa Revan mencoba mencairkan situasi .

" Revan sekarang harus kumaha ?¹ Revan harus dandan biar dokternya makin fans sama Revan paaaaa ." Revan bergurau , revan tau sebenarnya mana mungkin dokter nge fans sama pasiennya.

" Masuk ke ruang 15 lt 2 dr.Setiadi ya , nanti papa nyusul , papa mau ke toilet dulu."

" Ok ."

Ruang 15 lt 2 dr.Setiadi , Revan menemukannya . klikk..... Revan membuka pintu ruangan tersebut.

" Dokter nyari abdi ?" ucap Revan

" Revan yaa , anak pak Daffa?"

" Iya? abdi hoyong di naon keun dok."²

" Hanya di periksa saran dari pak Daffa."

Revan pun menjalani pemeriksaan oleh dr.Setiadi.

" Abdi nyeuri naon dok?"³

" Leu.....

Klikkk..... pintu ruangan tersebut terbuka , terliahat seseorang yang ingin memasuki ruangan tersebut , ternyata orang itu adalah pak Daffa .

" Sudah di jelaskan dok? "

" Baru saya ingin menjelaskan kepada Revan pak."

" Silahkan di lanjut dok."

" Oke jadi dapat saya simpulkan dari data pemeriksaan tadi bahwa Revan mengidap penyakit Leukimia , memang tidak terasa karena ini masih stadium awal , semakin cepat ditangani , semakin banyak kemungkinan untuk sembuh , nak Revan butuh banyak istirahat , jangan terlalu kecapean , dokter hendak berbicara dengan papahnya berdua boleh? "

" Revan takut pa ! Revan keluar dulu yaa pah ."

" Nggak kok van , oh iya papah ngobrol sama dokter dulu yaa."

Masih banyak pertanyaan dalam dirinya ,mengapa bisa terjadi , apa gejalanya , apa ia bisa panjang umur .

" Arghhhhh ." Revan berteriak , kesal terhadap dirinya sendiri.

" Revann " terdengar suara yang tak asing di telinga Revan , Nana tepat dia ada di depan Revan sekarang.

" Tegang gitu , lo napa di sini , sakit ? "

" anjeun sorangan keur naon di dieu ?³ "

" Kalo di tanya jawab , bukannya balik nanya ."

" Naik Roller Coaster!"

" Hah? "

" Yaa nggak lah nemenin papah ketemua sareng babaturan na , anjeun sorangan ? "

" Imunisasi keluarga biasa lah ."

" Ouh Ok ."


**

" Rickyyy yang benerr , kamu mau ngapain sih mau ngajarin aku main gitar apa ngapain ? " Teriak Riska

" Ingin ketemu kamu lah ." Ricky mengatakan sejujurnya

" Apasihhh , gila yaa lo , keluarr nggak !! " Sebenarnya Riska senang tapi ia masih ragu , takut kalo ternyata Ricky hanya modus .

Tingg Tonggg........ suara bel rumah Riska , orang yang ada di luar rumah nya , yang tak lain dan tak bukan Revan dan Nana .

" Aku aja yang bukain pintunyaa ya ris ."

" Gak apa apa ? "

" Ya nggak lah , apa sih yang nggak buat kamu . "

" MODUS , Udah sana bukain pintu nya ."

" Siap Boss ."

**

" Eh Ricky udah di sini aja ."

" Rumah gue di samping . "

" Abdi duluan masuk nyaa . "

" Oh iya sampai lupa , Silahkan masuk anggap aja rumah sendiri ."

**

" Keur naon Ris ? (4)

" Ini belajar gitar gak bisa bisa , bantuin dong Van ."

" Sini abdi bantu ."

" Gitu aja gak bisaa , payah ." Sahut Ricky

" Bisa kok ."

" Itu minta bantuan Revan ."

" Revan udah dulu , aku mau nyoba sendiri ."

" Arghh , Ricky ganggu ajaa ." berbicara sendiri (dengan mata sinis)

¹gimana?

²aku mau di apain dok?

³kamu lagi ngapain di sini?

(4) lagi apa ris?

Ingin Mengetahui Kelanjutan Cerita 4R ?






Jangan Lupa Follow dan Vote yaa , Kelanjutan ceritanya akan secepatnya di publish di wattpad ini :)

It's A FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang