BAB 4 "MULAI RAGU"

29 3 0
                                    

Hari demi hari, kejadian demi kejadian berlalu, viscarra mulai familiar dengan kemunculan sosok ayahnya. Viscarra benar benar yakin kalau ayahnya tetap ada disisinya. Seperti apa yang di katakan oleh ayahnya dulu bahwa ayahnya akan tetap ada di sisi viscarra dalam keadaan apapun. Dan kini viscarra mulai memiliki rasa berani atau tidak takut, walau sesekali saat kemunculan sosok ayahnya sering merasa takut.

Suatu malam ia sedang duduk di meja rias di dalam kamarnya, memang umurnya di 16 tahun ini membuatnya ingin merias diri. Saat ia sedang asik merias dan iseng melirik ke kiri kaca ia melihat sosok ayahnya sedang duduk di atas ranjang kamarnya namun ia terkejut kemunculannya saat ini berbeda dari penampakan  sosok ayahnya sebelumnya, itu kini memiliki wajah yang sangat menyeramkan dan penuh dengan borok. Karena ia terkejut dan takut dengan refleknya ia mememjamkan mata. Selang beberapa saat ia pun membuka matanya namun sosok ayahnya itu telah tiada. Viscarra pun segera menyelesaikan kegiatannya saat itu dan bergegas ke luar kamar.

Pagi harinya viscarra mulai memiliki rasa takut kembali jika melihat sosok ayahnya. Ia hanya bisa melamun sejak kejadian tadi malam. Saat ia sedang melamun seketika suara seseorang membuyarkan lamunannya.

"ASSALAMUALAIKUM... VISCARRA..." suara anak perempuan seusia viscarra.

Karena ia sedang duduk di sofa ruang tamu,viscarra pun bergegas menuju pintu untuk membukakan pintu. Ternyata suara anak perempuan itu adalah sahabat viscarra di SMA nya dulu.

"Ohhh nisa.. masuk nis". Ujar viscarra sembari tersenyum melihat sahabatnya.

Nisa adalah sahabat dekat viscarra di sekolahnya dulu saat ia masih sekolah. Nisa pun masuk kedalam rumah viscarra dan duduk di sofa ruang tamu.

"Gimana kabar kamu vis..udah ga sedih lagi kan...? ''. Ucap nisa kepada viscarra.

"yaa.. sekarang sih udh aga ga sedih kan ayah selau ada di dekat aku" . Jawab viscarra.

"Bentar.. bentar ayah kamu ada di sekitar kamu maksud kamu..?. Ucap nisa kebingungan.

"Sejak 2 bulan ayah meninggal aku sering ngeliat ayah.. di rumah..". Jawab viscarra.

"haahh... kamu ga papa kan vis, kamu ga.....? ''. Tanya nisa kembali pada viscarra.

"Ga apa?? maksud kamu aku gila gitu?, tapi bener aku ngeliat ayah aku". Ucap viscarra.

"Hmmm... maaf ya.. tapi kamu bener ngeliat ayah kamu, apa halusinasi sih?...". Ucap nisa tidak percaya.

"Bener aku ga halusinasi, malah bisa di bilang sering, ini cuman sama kamu doang loh yaa aku cerita". Jawab viscarra.

"tapi bentar geh aku masih belum percaya nih...coba kamu jelasin kaya gmana?..". Jawab nisa penasaran.

"yaa tiba tiba sosok ayahku itu muncul. Misalnya kalo aku lagi sendiri kadang dia muncul..". Jawab viscarra.

"Sumpah aku bener belum bisa percaya... mungkin kamu cuman halusinasi karena kamu kangen sma ayah kamu kali". Ucap nisa.

"Ngga ini serius aku ngeliat, Tapi.... tadi malem ada yang beda sma ayah...". Ucap viscarra sambil memasang muka takut.

"Beda gimana masudnya?...". Tanya nisa.

"tadi malem aku ngeliat ayah tapi wajahnya serem banget...ga kayak sebelumnya aku liat.". Jawab viscarra.

"Ohya tadi kamu bilang kamu cuman ke aku doang ceritanya... berarti kamu ga cerita sama ibu kamu dong?". tanya nisa.

"iyaa....". Jawab viscarra.

"Jangan jangan sosok yang kamu liat itu bukan ayah kamu... ''. Ucap nisa.

"hmmmmm... tapi aku sebelumnya yakin kalo itu emang ayah ku sih, tapi sekarang". Ucap viscarra.

Obrolan mereka berlangsung serius dan menghabiskan waktu yang cukup lama untuk mendalami cerita viscarra terhadap nisa, nisa yang awalnya tidak percaya bahwa viscarra melihat sosok ayahnya kini ia mulai yakin. Namun kini juga viscarra mulai ragu tentang sosok ayahnya. Nisa sangat ingin membantu membongkar kemisteriusan sosok ayahnya viscarra.












VISCARRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang