Nara turun ke bawah memakai seragam dan tak lupa membawa tas dipundaknya berwarna hitam. Di tasnya terdapat gantungan berupa foto Boy band favoritnya.
Dia melihat mamahnya sedang menonton televisi yang menyiarkan acara dunia entertainment.
Raut muka mamahnya terlihat sedih. Nara menatap mamahnya lalu melihat acara televisi yang sedang di tonton oleh mamahnya.
"Oh pantas saja"ujar Nara dalam hati sambil tersenyum kecut.
"Mamah "panggil Nara sambil tersenyum. Mamahnya terkejut dan langsung mematikan Televisi.
"Mamah lagi nonton apa?"tanya Nara sambil duduk di sebelah mamahnya.
"Gak mamah tadi lagi liat berita kecelakaan terus mamah matiin deh abis seram liat darah"jawab Rianti mamahnya Nara dengan bohong.
"Ya udah Nara berangkat sekolah dulu ya mah"pamit Nara mencium punggung telapak tangan mamahnya.
"NARA!!!!!!!!Buruan nanti gue telat nih!"teriak Aldi yang sedang memanaskan motor di luar.
"SABAR BANG!!!"Nara menjawab dengan teriakkan.
"Aduh Nara kamu tuh jangan teriak-teriak kuping mamah sakit nih. Kamu itu cewek gak baik teriak-teriak kaya gitu,kan kasian juga tetangga takut ke ganggu pagi-pagi begini. Kalau nanti mereka marah-"
"Ya udah mah aku berangkat ya"Nara memotong omongan Rianti yang Panjang kali Lebar di pagi hari. Memang mamahnya ini suka ngomel-ngomel kalau Nara teriak seperti Tarzan yang ada di hutan.
"Lama banget sih Lo"kesal Aldi kakak kedua Nara.
"Maaf bang"ucap Nara sambil memakai helm lalu menaiki motor.
"Udah?"tanya Aldi.
"Ya Udah"jawab Nara.
"Ya udah turun"ujar Aldi.
"Ih...Abanggg!"teriak Nara. Aldi terkekeh melihat adiknya yang marah ketika sedang dijahili.
Aldi menancamkan gas meninggalkan halaman rumah menuju sekolah. Ya Aldi dan Nara satu sekolah. Aldi kelas dua belas yang bentar lagi akan lulus,sedangkan Nara kelas sepuluh.
Aldi memarkirkan motor ninjanya di parkiran sekolah. Nara turun lalu membuka helm dan merapikan rambutnya yang berantakan terkena angin.
"Punya pacar makanya biar di antar jemput"ledek Aldi.
Nara menatap Aldi sinis lalu memukul tangan Aldi."Ih Abang!!udah mending gue ke kelas".
Nara meninggalkan Aldi yang tengah menertawakan dirinya. Memang sih selama ini Nara belum pernah merasakan pacaran itu seperti apa. Tiap kali ia jatuh cinta dengan seseorang,pasti cintanya itu hanya bertepuk sebelah tangan.
Sesampai di kelas,Nara langsung duduk dengan tangan di lipat di depan dada dan raut wajah yang ditekuk. Sinta teman sebangku sekaligus sahabat Nara,heran melihat mukanya di tekuk pagi-pagi buta seperti ini.
"Lo kenapa Ra?". Nara menatap temannya itu "Tuh Bang Aldi ngeledek gue"ujar Nara sambil mengerucutkan bibirnya."pasti nyuruh Lo cari pacar kan?Gue setuju sama bang Aldi,mending lo cari pacar sana"ucap Sinta menjahili Nara.
"Ih Lo mah..sebelas dua belas sama bang Aldi"Nara menjadi tambah kesal karena sahabatnya ikut-ikutan meledek dirinya. Sinta terkekeh melihat sahabatnya yang sedang kesal. Kemudian Sinta membuka Instagram, ia melihat-lihat postingan K-POP.
"Eh....Ra lo udah liat belum debutnya TXT?"Tanya Sinta pada Nara dengan penuh semangat."Udah lah,masa iya suami gue debut gue gak liat"ucap Nara dengan sedikit nada sombong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love
Teen Fiction"kau yang membuatku bahagia dan kau juga yang membuatku terluka"~Nara Saufika. "Terimakasih untuk kamu yang membuat hidupku kembali ceria"~Nara Saufika. Hidup Nara menjadi ceria karena Raja. Tapi ternyata Raja hanya memanfaatkan Nara. Raja tidak ben...